Bisakah Penderita Asam Urat Sembuh Total?

Penderita asam urat bisa sembuh total atau tidak?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 13 Des 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2022, 06:00 WIB
Ciri-Ciri Asam Urat
Ilustrasi Asam Urat Credit: pexels.com/JimdeRamos

Liputan6.com, Jakarta - Penyakit asam urat (gout) memang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bagi seseorang yang mengalaminya. Apalagi sampai sulit berjalan, nyeri sampai radang sendi yang sangat menyakitkan. Lantas, apakah penyakit ini dapat sembuh total?

Dokter spesialis rematik Cecilia Renny Padang menyampaikan, kesembuhan penyakit asam urat ini tergantung dari diet dan gaya hidup seseorang. Seperti halnya diabetes, asam urat harus dapat dikontrol sebaik mungkin agar kadar asam urat tidak rendah.

Kadar asam urat dapat berbeda-beda, baik laki-laki maupun perempuan. Bagi laki-laki, tubuh dikategorikan mengidap asam urat rendah saat pemeriksaannya sebesar 3,5 hingga 4,4 mg/dL. 

Pada perempuan, diagnosis asam urat rendah apabila hasil pemeriksaan mencapai 2,5 hingga 3,4 mg/dL.

“Tergantung diet, gaya hidup. Jadi kalau bisa mempertahankan kadar asam urat itu tidak terjadi sampai di bawah 5 mg/dL,” jelas dokter Cecil, sapaan akrabnya, saat ditemui Health Liputan6.com usai acara Peluncuran Buku ‘Hidup Bersama Polio: Sumbangsihku bagi Bangsa dan Negara’ di Hotel JS Luwansa Jakarta, ditulis Senin (12/12/2022).

Bagi seseorang yang menderita asam urat juga harus menjaga pola makan. Hindari konsumsi makanan yang tinggi purin. Beberapa jenis makanan, misal makanan laut (seafood) yakni udang, kerang, dan ikan teri menjadi penyebab asam urat.

Ini karena makanan laut di atas memiliki kadar purin yang cukup tinggi. Begitu pun dengan ikan sarden, mackerel, serta herring. Sebagai informasi, purin merupakan hasil metabolisme protein yang dapat membentuk kristal asam urat dan dapat menumpuk pada sendi-sendi tangan serta ginjal/saluran kencing. 

“Intinya, hindari makanan tinggi purin seperti seafood, kacang-kacangan. Kalaupun telur, biasanya kuningnya yang dipisahin karena kolesterol. Tapi ini pengalaman aja ya karena kan masing-masing orang sangat berbeda,” terang Cecil.

“Ada yang cocok, ada yang enggak. Dan asam urat ini harus ada faktor genetik yang saling interaksi.”


Olahraga dan Banyak Minum Air Putih

Jaga Kesehatan Tubuh saat Travelling di Musim Pancaroba
Ilustrasi air putih. (dokumentasi ExploreBob/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani

Cecilia Renny Padang berpesan bagi masyarakat yang mengidap asam urat harus banyak minum air putih. Tak hanya itu saja, olahraga yang cukup juga diperlukan demi kesehatan tubuh tetap fit dan jaga pola makan.

“Yang penting olahraga, banyak minum air putih, dan dietnya diperhatikan. Jangan konsumsi makanan yang tinggi purin,” pesan Cecil yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jakarta Barat.

Dikutip dari KlikDokter dalam artikel berjudul, Asam Urat yang ditulis dokter Valda Garcia pada 24 November 2022, peningkatan kadar asam urat dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi, khususnya yang mengandung purin tinggi.

Makanan dan minuman tinggi purin yang dimaksud, antara lain:

  • daging merah
  • seafood
  • minuman beralkohol
  • jeroan
  • kacang-kacangan dalam jumlah banyak
  • melinjo dan olahannya (emping)
  • sayur hijau yang direbus terlalu lama

Minuman Pemicu dan Efek Emosional

insomnia
Sulit tidur| pexels.com/@cottonbro

Jika Anda menderita asam urat dan riwayat batu ginjal, sebaiknya minum setidaknya dua liter air putih sehari untuk mengurangi kemungkinan pembentukan batu ginjal.

Usahakan untuk menghindari minuman bersoda manis karena mengandung besar jumlah gula dan dapat meningkatkan risiko asam urat. Hindari minum alkohol karena minum terlalu banyak alkohol, terutama bir dan minuman beralkohol.

Kedua minuman tersebut dapat meningkatkan kadar asam urat dan peluang memicu serangan asam urat. Bir sangat buruk karena mengandung banyak purin, dikutip dalam Gout information booklet - Versus Arthritis yang dipublikasikan di versusarthritis.org pada 25 Februari 2022.

Efek emosional asam urat bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari, misal mengganggu tidur dan suasana hati. Dikatakan, serangan asam urat cenderung terjadi pada malam hari. Hal ini dapat menyebabkan seseorang sulit tidur. 

Selama serangan asam urat mungkin juga merasa lelah. Jika serangan asam urat terjadi pada malam hari, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala nyeri, antara lain:

  • angkat sendi yang sakit di atas bantal
  • beri es pada sendi
  • minum obat apa pun yang direkomendasikan oleh dokter 
  • jangan biarkan sprei menyentuh sendi yang terkena karena hal ini dapat terjadi membuat rasa sakit menjadi lebih buruk

Kontrol dengan Obat

Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri
Ilustrasi Obat Pereda Nyeri Credit: pexels.com/pixabay

Dalam tulisan di KlikDokter, dokter Valda Garcia menuliskan bahwa asam urat tidak dapat disembuhkan. Meski begitu, kondisi ini dapat dikontrol dengan pengobatan.

Keluhan yang dirasakan penderita asam urat biasanya akan hilang dalam waktu 24 jam setelah pengobatan dimulai. Ada beberapa cara mengobati asam urat, yakni:

Anti Nyeri

Pengobatan asam urat secara umum dilakukan dengan obat antiinflamasi golongan NSAIDs, seperti ibuprofen atau naproxen. Obat asam urat ini secara umum diberikan untuk mengobati serangan berat dan mendadak untuk menurunkan peradangan dan nyeri.

Anti Radang

Untuk penderita asam urat yang tidak dapat menggunakan NSAIDs akan diberikan kortikosteroid, steroid yang bekerja menurunkan peradangan. Steroid dapat disuntik (injeksi) langsung pada sendi yang terkena atau diminum dalam bentuk pil.

Penurun Asam Urat

Setelah kondisi serangan akut atau nyeri ditangani dengan baik, akan dilakukan upaya kontrol kadar uric acid dalam darah. Biasanya dokter akan memberikan resep allopurinol – obat penurun kadar asam urat – yang harus dikonsumsi rutin.

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya