Faktor Genetik Asam Urat dan Kolesterol: Seberapa Besar Pengaruhnya?

Faktor genetik berperan dalam risiko asam urat dan kolesterol, tetapi gaya hidup tetap menjadi faktor utama. Ketahui bagaimana pola makan dan kebiasaan sehari-hari dapat memengaruhi kesehatan Anda.

oleh Aditya Eka Prawira Diperbarui 26 Feb 2025, 09:44 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 09:41 WIB
FOTO: Vaksinasi Covid-19 Untuk Ibu Hamil di RSIA Tambak
Faktor genetik asam urat dan kolesterol berkontribusi sekitar 30%, sementara 70% lainnya dipengaruhi gaya hidup. Pola makan sehat dan olahraga tetap kunci utama untuk mencegah kedua kondisi ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Asam urat adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri sendi akibat penumpukan kristal asam urat dalam tubuh. Penyakit ini sering dikaitkan dengan pola makan yang tinggi purin, seperti konsumsi daging merah, jeroan, seafood, dan alkohol. Namun, faktor genetik asam urat dan kolesterol juga memiliki peran penting dalam menentukan risiko seseorang mengalami kondisi ini.

Lalu, bagaimana pengaruh faktor genetik dalam kasus asam urat? Apakah kolesterol tinggi juga dipengaruhi oleh faktor keturunan? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apakah Penyakit Asam Urat Memiliki Kaitan dengan Faktor Genetik?

Menurut dr. Kristina Joy Herlambang, dokter spesialis gizi klinik RS EMC Tangerang, setiap orang memiliki kecenderungan genetik yang berbeda dalam mengalami penyakit tertentu.

"Ada individu yang mengonsumsi nasi dalam jumlah banyak tetapi tetap tidak mengalami diabetes, sementara ada juga yang hanya makan sedikit tapi gula darahnya cepat naik. Ini menunjukkan bahwa faktor genetik berperan dalam risiko seseorang mengalami suatu penyakit atau defisiensi nutrisi tertentu," kata Joy dalam acara Healthy Monday bersama Liputan6.com pada Senin, 24 Februari 2025.

Salah satu bentuk faktor genetik asam urat dan kolesterol adalah gangguan metabolisme purin. Dalam kondisi normal, purin diolah dan dibuang melalui urine dan feses. Namun, pada individu dengan gangguan metabolisme purin, proses ini terhambat, menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah dan akhirnya membentuk kristal di persendian.

Selain itu, faktor keturunan juga berpengaruh. Jika dalam keluarga terdapat riwayat asam urat atau kolesterol tinggi, risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa akan meningkat.

Namun, dr. Herlambang menekankan bahwa faktor genetik hanya berkontribusi sekitar 30 persen terhadap risiko penyakit, sementara 70 persen lainnya ditentukan oleh gaya hidup. Artinya, meskipun memiliki kecenderungan genetik, pola hidup sehat tetap menjadi faktor utama dalam mencegah asam urat dan kolesterol tinggi.

Peran Gaya Hidup dalam Mencegah Asam Urat dan Kolesterol

Gaya hidup memiliki pengaruh lebih besar terhadap kadar asam urat dan kolesterol seseorang. Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak dan purin menjadi penyebab utama meningkatnya risiko penyakit ini.

Contohnya, dua orang yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan purin dalam jumlah yang sama bisa mengalami efek yang berbeda. Satu orang mungkin mengalami asam urat, sementara yang lain mengalami peningkatan kadar kolesterol. Hal ini menunjukkan bagaimana faktor genetik berperan dalam menentukan respons tubuh terhadap makanan tertentu.

Namun, faktor utama yang memengaruhi kadar asam urat dan kolesterol tetaplah pola makan dan gaya hidup. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga keseimbangan kadar asam urat dan kolesterol dalam tubuh:

  1. Mengurangi Konsumsi Makanan Tinggi Purin dan Lemak Trans : Hindari makanan seperti jeroan, daging merah, seafood, dan makanan olahan yang tinggi lemak trans, karena dapat meningkatkan kadar asam urat dan kolesterol.
  2. Memperbanyak Serat, Buah, dan Sayur : Konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran hijau, buah-buahan kaya vitamin C, dan biji-bijian membantu tubuh mengontrol kadar kolesterol dan asam urat secara alami.
  3. Menjaga Berat Badan Ideal : Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit ini karena memperlambat pembuangan asam urat dari tubuh dan memperburuk kadar kolesterol.
  4. Rutin Berolahraga : Aktivitas fisik membantu metabolisme tubuh bekerja lebih optimal dan mencegah penumpukan lemak serta purin yang dapat meningkatkan kadar asam urat dan kolesterol.
  5. Menghindari Minuman Manis dan Beralkohol : Minuman tinggi gula dan alkohol dapat meningkatkan kadar asam urat serta memperburuk kadar kolesterol dalam tubuh.

Pola Makan Modern dan Dampaknya pada Asam Urat serta Kolesterol

Masalahnya, tubuh manusia tidak beradaptasi secepat perubahan pola makan yang terjadi dalam era modern. Makanan instan semakin populer, kebiasaan memasak berkurang, dan banyak orang mengandalkan makanan cepat saji yang sering kali digoreng atau mengandung bumbu instan dengan berbagai zat aditif seperti pengawet, pewarna, penstabil, dan penguat rasa.

Jika dikonsumsi berlebihan, zat-zat ini dapat membebani organ tubuh, terutama hati, dan berkontribusi pada meningkatnya kadar kolesterol serta asam urat.

Selain itu, kebiasaan konsumsi serat dari sayur dan buah semakin berkurang. Padahal, makanan yang kaya vitamin C, vitamin E, serta antioksidan sangat penting untuk melawan radikal bebas dari makanan tidak sehat, polusi, dan mikroplastik. Kurangnya fitonutrien dalam makanan membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

Sering kali, orang baru mencari suplemen seperti vitamin C, E, atau D ketika sudah sakit, padahal jika pola makan sehari-hari sudah sehat, kebutuhan nutrisi ini bisa terpenuhi secara alami tanpa harus mengandalkan suplemen yang mahal.

Sebaliknya, jika pola makan didominasi oleh makanan olahan seperti tepung-tepungan (cilok, cireng, cimol), makanan gorengan, dan jajanan yang tinggi lemak trans, maka konsumsi suplemen pun tidak akan cukup untuk melawan dampak negatifnya. Oleh karena itu, faktor terpenting dalam menjaga kesehatan tetaplah pola makan dan gaya hidup yang sehat.

Kesimpulan: Mana yang Lebih Berpengaruh, Genetik atau Gaya Hidup?

Kesimpulannya, meskipun faktor genetik asam urat dan kolesterol berperan dalam menentukan risiko seseorang mengalami penyakit ini, faktor utama yang lebih berpengaruh adalah gaya hidup dan pola makan.

Dengan menerapkan pola makan sehat, mengurangi makanan tinggi purin dan lemak trans, serta menjaga berat badan ideal, seseorang dapat mengontrol kadar asam urat dan kolesterol dalam tubuh. Jadi, meskipun memiliki faktor genetik, risiko terkena penyakit ini tetap bisa diminimalkan dengan gaya hidup sehat. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya