Liputan6.com, Jakarta - Genap sepekan Indra Bekti dirawat di rumah sakit akibat pendarahan otak. Sejak beberapa hari setelah dirawat, tiba-tiba kabar terkait penggalangan dana untuk biaya pengobatan Indra Bekti mencuat ke publik.
Diketahui, biaya pengobatan Indra Bekti hampir mencapai Rp1 miliar. Hal itulah yang membuat rekan-rekan artis memberi inisiasi galang dana pada istri Indra Bekti, Aldila Jelita.
Baca Juga
Upaya galang dana tersebut pun ternyata menuai pro dan kontra. Sebab, banyak orang yang berpendapat bahwa Indra Bekti dan keluarganya masih mampu membayar rumah sakit secara mandiri.
Advertisement
Di sisi lain, ada pula yang beranggapan biayanya terlalu besar sehingga keluarga Indra Bekti membutuhkan bantuan. Apalagi Indra Bekti masih mempunyai tiga anak.
Indra Bekti sendiri sebenarnya memiliki asuransi pribadi. Namun, biaya pengobatan tidak dapat ditanggung lantaran belum genap setahun Indra Bekti memiliki asuransi.
"Untuk asuransinya sendiri, jadi ka Bekti itu baru join 6 atau 7 bulan kalau gue enggak salah, dan penyakitnya ini adalah sakit yang kritis. Sakit kritis itu ada masa tunggunya 1 tahun baru akan di-cover sama asuransi, dan dia baru gabung beberapa bulan sama asuransi," ujar sahabat Indra Bekti, Komo Ricky melalui akun Instagram pribadinya pada Senin, 2 Januari 2023.
Komo Ricky menambahkan, kamar yang digunakan Indra Bekti juga tidak bisa diturunkan kelasnya. Hal tersebut karena Indra Bekti hingga saat ini masih berada di ICU dan tidak ada sistem downgrade untuk kamar ICU.
Punya Asuransi Lebih Cepat Lebih Baik
Berkaca pada kondisi Indra Bekti, hal yang cukup banyak disorot adalah persoalan asuransi. Asuransi terutama untuk asuransi kesehatan memang punya begitu banyak manfaat.
Tapi, tak semua orang mungkin tahu bahwa punya asuransi sedini mungkin justru lebih baik. Dalam kasus Indra Bekti, dirinya tercatat baru mengikuti asuransi sekitar tujuh bulan lalu, dan saat kondisinya kritis, asuransi belum bisa menanggungnya.
Hal ini dikarenakan setiap asuransi memiliki aturan penggunaannya tersendiri dan masa tunggu yang berbeda-beda sebelum bisa digunakan. Bahkan, masa tunggu untuk berbagai jenis masalah kesehatan pun bisa berbeda. Seperti untuk penyakit kronis, misalnya.
Pada asuransi yang digunakan Indra Bekti, masa tunggunya adalah satu tahun. Sehingga dapat dikatakan, punya asuransi sedini mungkin memang akan lebih baik karena sebelum penyakit itu datang, masa tunggu penggunaan asuransi telah dilewati lebih dulu dan asuransi sudah bisa digunakan sesuai kebutuhannya.
Serta, penting untuk mengingat bahwa siapapun tak bisa memprediksi penyakit yang akan dialami terutama untuk waktu kedatangannya. Sehingga berjaga-jaga tetap perlu.
Advertisement
Lebih Dianjurkan Ketika Muda
Selain itu, masih ada alasan lain kenapa punya asuransi sedini mungkin lebih baik. Bahkan, punya asuransi dianjurkan saat masih muda.
Mengutip laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), salah satu yang menjadi pertimbangan mengambil asuransi di usia muda adalah biaya yang lebih murah. Hal ini dikarenakan anak muda dianggap punya kesehatan yang lebih baik ketimbang golongan usia di atasnya.
Artinya, risiko penyakit sebenarnya lebih rendah. Itulah yang membuat premi asuransinya juga bisa lebih murah. Begitupun mengutip keterangan Bisnis Liputan6.com, premi asuransi memang didasarkan oleh beberapa faktor termasuk usia dan kesehatan keseluruhan.
Jadi jika menunggu sampai usia 40-an dan seterusnya untuk mencari asuransi, harga premi menjadi semakin mahal. Sehingga asuransi di usia muda sebenarnya adalah hak istimewa.
Bagaimana dengan BPJS Kesehatan?
Begitupun dengan asuransi seperti BPJS Kesehatan. Jika mengacu pada Undang-Undang nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, fungsi utama BPJS Kesehatan adalah menyelenggarakan program jaminan kesehatan.
Tujuannya tentu agar Anda bisa memperoleh manfaat kesehatan dan perlindungan terkait kesehatan. BPJS Kesehatan sendiri menanggung cukup banyak layanan, mulai dari pelayanan tingkat pertama seperti puskesmas, praktik mandiri dokter, klinik, rumah sakit kelas D, hingga apotik dan laboratorium.
Rawat jalan dan rawat inap pun ikut ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Berbeda dengan asuransi swasta, premi asuransi BPJS Kesehatan terbilang relatif murah. Terlebih, premi asuransi BPJS Kesehatan pun tidak ditentukan dari usia.
Sehingga memiliki asuransi BPJS Kesehatan kerap dianggap asuransi paling standar yang sebaiknya harus dimiliki semua orang.
Advertisement