Bertahan 10 Hari di Bawah Reruntuhan, Ini 3 Kisah Korban Selamat Gempa Turki

Paling tidak ada tiga korban telah berhasil diselamatkan dari puing-puing 10 hari setelah gempa Turki dan Suriah.

oleh Tiara Laninda diperbarui 18 Feb 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2023, 08:00 WIB
Kondisi Bangunan dan Jalan Raya di Distrik Pazarcik Kahramanmaras
Gambar foto yang diambil pada Kamis 16 Februari 2023 menunjukkan retakan di jalan dekat pusat gempa, di distrik Pazarcik, kota Kahramanmaras, Turki setelah gempa berkekuatan 7,8 magnitudo menghantam beberapa wilayah di Turki dan Suriah. (OZAN KOSE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Tiga korban telah berhasil diselamatkan dari puing-puing gempa dahsyat, 10 hari setelah gempa melanda sebagian Turki dan Suriah.

Aleyna Ölmez, usia 17 tahun, dijuluki "gadis ajaib"  karena mukjizat bertahan hidup usai diselamatkan 248 setelah gempa atau pada 16 Februari 2023.

Keberhasilan penyelamatan penuh mukjizat itu diikuti dengan ditemukannya Neslihan Kilic, 30, dan seorang lelaki berusia 12 tahun bernama Osman, yang kemudian memberi tahu penyelamat bahwa banyak korban yang terkubur di dekatnya.

Aleyna dibawa ke Fakultas Kedokteran Kahramanmaraş Sutcu Imam University setelah diselamatkan.

Kru TRT Haber, saluran berita Turki, mengunjungi Aleyna setelah operasi selesai. Ia berbicara dengan Aleya, dokter, dan anggota keluarganya.

Terbaring di tempat tidur rumah sakitnya, kamera TRT Haber menunjukkan mata Aleyna terbuka, tubuhnya ditutupi hingga lehernya, dan selang dimasukkan untuk suplemen oksigen. Meski begitu, ia mampu untuk berkomunikasi.

 

 

 

 

Dokter Kaget dengan Kondisi Aleyna

Terjebak Selama 210 Jam, Gadis 15 Tahun Berhasil Diselamatkan dari Reruntuhan Gempa Turki
Seher, seorang wanita Suriah berusia 15 tahun yang diselamatkan oleh petugas penyelamat dari bawah reruntuhan dibawa ke ambulans di Hatay, Turki tenggara, pada 14 Februari 2023. Seher berhasil diselamatkan setelah terperangkap di bawah reruntuhan selama 210 jam seminggu setelah gempa mematikan melanda sebagian dari Turki dan Suriah. (AFP/Yasin AKGUL)

 

Profesor Dilber, dokter yang merawat Aleyna, mengaku bahwa dirinya terkejut dengan kondisi kesehatan Aleyna yang baik setelah 248 jam tubuhnya tidak menerima nutrisi apapun.

“Dia tidak bisa makan apapun dan tidak minum apapun ketika dia berada di bawah reruntuhan, tapi dia masih dalam kondisi baik,” ungkapnya kepada TRT Haber.

Dilber menambahkan bahwa menurutnya ketidak aktifan tubuh Aleyna (karena tidak bisa bergerak di bawah reruntuhan) melindungi Aleyna. Dengan begitu, energinya tak terkuras banyak dan mampu membuatnya bertahan selama itu. 

 

Kilic, Penyintas Penuh Mukjizat Lainnya

Kondisi Bangunan dan Jalan Raya di Distrik Pazarcik Kahramanmaras
Bangunan-bangunan yang rusak di dekat pusat gempa distrik Pazarcik setelah dihantam gempa berkekuatan 7,8 magnitudo menghantam beberapa wilayah di Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu, kota Kahramanmaras, Kamis 16 Februari 2023. (OZAN KOSE/AFP)

Tak hanya Aleyna, keajaiban pun juga terjadi pada wanita berusia 30 tahun yang diselamatkan pada hari yang sama bernama Kilic. 

Ia ditemukan 258 jam setelah gempa di Kahramanmaras. Kilic tinggal di lantai tujuh komplek Apartemen Ebrar bersama keluarganya. 

Gazi Yildirim, kakak ipar Kilic, mengatakan kepada CNN Turk bahwa suami dan dua anak Kilic –yang berusia dua dan lima tahun– masih berada di bawah reruntuhan.

Meski harus menunggu lama untuk ditemukan, Kilic mampu berkomunikasi dan menyebutkan namanya saat ditarik dari puing reruntuhan.

Yildirim mengaku dirinya hampir putus asa dan telah menyiapkan kuburan Kilic.

“Semoga Allah menyelamatkan korban lainnya. Kilic memiliki dua anak dan seorang suami yang masih berada di bawah reruntuhan,” tutur Yildirim kepada CNN Turk dikutip dari BBC pada Jumat, 17 Februari 2023.

Osman, Penyintas yang Membantu Tim Penyelamat

Korban Gempa Turki dan Suriah
Beberapa orang duduk di dekat api unggun menunggu kabar tentang kerabat mereka di dekat puing-puing bangunan yang runtuh di Kahramanmaras, Turki, Minggu (12/2/2023). Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Turki dan Suriah meningkat di atas 35.000 pada 13 Februari 2023. (OZAN KOSE/AFP)

Selang beberapa jam, tim penyelamat berhasil seorang anak laki-laki, Osman, usia 12 tahun, di selatan Provinsi Hatay.

Osman juga dalam kondisi baik. Ia ditemukan dalam posisi duduk di dalam lubang yang dikelilingi balok dan puing-puing. Tak menunggu lama, ia langsung dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis.

Osman menginformasikan kepada tim penyelamat bahwa ada orang lain yang masih tertimbun di lokasi yang sama dengannya. Mendengar hal tersebut, polisi menggeledah daerah itu dan mengintensifkan operasi mencari orang kedua. 

Aleyna, Kilic, dan Osman berhasil menentang prediksi bahwa waktu untuk bertahan hidup hanya hingga awal pekan ini.

Hacer Atlas, anggota tim SAR yang menyelamatkan para korban mengatakan bahwa butuh banyak upaya yang panjang dan melelahkan untuk dapat menyelamatkan mereka.

Para penyelamat berharap untuk terus menerima kabar baik mengenai para korban.

43 Ribu Korban Jiwa Gempa Turki dan Suriah

Sebagaimana tulis BBC pada (17/02), setidaknya 43.885 orang tewas di seluruh Turki dan Suriah akibat gempa berkekuatan 7,8 SR pada 6 Februari 2023.

Kegiatan penyelamatan terhambat oleh musim dingin di wilayah yang dilanda gempa. Sementara itu, pihak berwenang bergulat dengan tantangan logistik untuk mengangkut bantuan ke Suriah di tengah krisis kemanusiaan akut yang diperparah oleh perselisihan politik selama bertahun-tahun.

Menteri Kehakiman Bekir Bozdağ mengatakan setidaknya 54 orang telah ditangkap di Turki sehubungan dengan bangunan yang hancur atau rusak akibat gempa.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengumumkan permohonan bantuan sebesar USD1 miliar atau sekitar Rp15,1 miliar untuk upaya bantuan gempa bumi di Turki selama tiga bulan.

Itu terjadi dua hari setelah PBB meluncurkan permintaan kilat untuk bantuan gempa bumi senilai USD397 juta atau sekitar Rp6 miliar untuk Suriah.

Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya