Liputan6.com, Jakarta - Hampir separuh dari wanita mengalami masalah seksual, seperti turunnya gairah seks, sulit untuk terangsang, kesulitan mencapai orgasme, atau nyeri selama hubungan seks, dilansir dari laman WebMD.
Laman tersebut juga mengungkap, hingga sepertiga dari wanita antara usia 30—59 tahun mengalami gairah atau libido rendah pada beberapa kondisi dalam hidup mereka. Namun, penyebabnya dapat bervariasi secara luas.
Baca Juga
Seorang dokter obgyn, Lyndsey Harper, menciptakan aplikasi kesehatan seksual untuk wanita bernama Rosy. Dari aplikasi tersebut, ia menemukan bahwa banyak wanita mengeluh tentang masalah seksual, terutama rendahnya gairah seksual.
Advertisement
Menurut Lyndsey, tak banyak dokter yang fokus dan memperhatikan isu ini. Padahal, masalah seksual dapat mengakibatkan kondisi yang buruk untuk wanita, seperti merasa kesepian dan sedih karena tidak tahu cara mengatasi kehilangan gairah seksual mereka.
Sementara itu, dokter mereka juga tidak yakin dalam penanganan yang tepat untuk membantu mereka.
Menurut Lyndsey, beberapa wanita yang mengira gairah seks mereka sudah hilang, sebenarnya hanya tidak memiliki gairah spontan seperti saat usia remaja dan awal 20-an. Namun, mereka tetap memiliki gairah responsif.
Lyndsey percaya, dengan mengetahui ini, banyak wanita yang dapat menyadari bahwa sebenarnya mereka tidak memiliki masalah seksual sama sekali.
"Jika Anda memiliki gairah responsif, Anda dapat mencari hal-hal yang merangsang tubuh Anda dan memicu gairah secara fisik," ungkapnya.
Hilangnya Gairah Seks yang Normal dan Tidak Normal
Lyndsey juga mengingatkan, tidak ada gairah seks yang “normal” dan “tidak normal”. “Ketika berbicara tentang gairah seksual yang rendah, itu hanya didefinisikan oleh kita secara pribadi,” pungkasnya.
Kekhawatiran wanita adalah hal yang sangat wajar, meskipun sebenarnya tidak ada masalah pada tubuh mereka. Sebab, berdasarkan WebMD, studi menunjukkan bahwa wanita sering disalahkan atas berkurangnya frekuensi aktivitas seks. Padahal, berbagai masalah dapat disebabkan oleh kedua pihak.
Meskipun begitu, gangguan menurunnya gairah seksual benar ada, yaitu gangguan hasrat seksual hipoakif (Hypoactive Sexual Desire Disorder/HSDD). Namun, jika wanita memutuskan untuk memeriksa ke bantuan profesional, dokter akan memastikan alasan dan gejalanya.
Advertisement
Solusi Meningkatan Gairah Seks
Lyndsey menyarankan untuk memulai dengan solusi yang paling mudah, misalnya dengan mengambil waktu untuk mempelajari masalah ini. Selain itu, menonton atau membaca konten erotis juga dapat membantu meningkatkan gairah.
Namun, jika ternyata masalah gairah ini dirasa lebih kompleks dari sebelumnya, Lyndsey merekomendasikan untuk pergi ke bantuan profesional.
Bagi Lyndsey, melakukan peran masing-masing sangat penting untuk mencegah dan menangani masalah kesehatan, termasuk isu seksual.
“Wanita memberdayakan dirinya sendiri melalui edukasi, dokter mengawasi penggunaan dan perubahan obat, terapis memperhatikan sikap pasangan terhadap seks,” ia menambahkan.