Liputan6.com, Jakarta Viral di media sosial minum oralit saat sahur. Disebut-sebut bisa mencegah tubuh terhidrasi hingga maghrib saat berbuka. Ramainya pembahasan ini membuat stok oralit di beberapa toko habis dan ada yang menaikkan harga lantaran pembelian yang meningkat.
Terkait ini, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan minum oralit digunakan untuk mengatasi dehidrasi dan kekurangan elektrolit. Bila tidak sesuai peruntukan malah bisa membuat mengganggu gerakan usus.
Baca Juga
"Oralit adalah larutan regidrasi oral yang merupakan jenis obat untuk mengatasi orang diare atau muntah, yang bisa berakibat dehidrasi dan terganggu eletrolitnya," kata Nadia.
Advertisement
Efek samping yang dapat muncul dari konsumsi oralit dalam pemakaian di luar peruntukan, kata Nadia, bisa memicu perut kembung. Hal ini lantaran karena mengganggu gerakan usus.
Komposisi Oralit
Cairan oralit merupakan obat dengan kandungan natrium klorida, kalium klorida, trisodium sitrat dihidrat, dan glukosa anhidrat.
Mengingat ada kandungan natrium dalam oralit, bila kelebihan atau konsumsi tidak sesuai peruntukan berisiko mengganggu fungsi organ atau sistem tubuh lainnya seperti disampaikan Nadia.
Ia pun meminta masyarakat tak perlu berbondong-bondong memborong oralit. Hal ini bisa mengganggu ketersediaan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan misalnya bagi orang yang tengah diare.
"Jadi tetap gunakan oralit sesuai peruntukannya," kata Nadia mengutip Antara.
Nadia pun mengungkapkan puasa Ramadhan memiliki kebaikan bagi tubuh. Hal itu pun terbukti lewat banyak kajian.
"Berpuasa sebenarnya merupakan suatu kebaikan bagi tubuh dan sudah banyak kajian terkait manfaat puasa dan kesehatan."
Kata IDI: Cukupi Cairan Saat Puasa dengan Minum Air Putih
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi turut buka suara soal oralit. Menurutnya, menjaga cairan tubuh selama puasa cukup dengan minum air dalam jumlah yang cukup.
“Cairan oralit itu kan mengganti cairan tubuh yang hilang, puasa itu bukan berarti ada cairan tubuh kita yang hilang,” kata Adib saat ditemui di Kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Pastikan saat berbuka dan sahur minum dengan air yang cukup, lanjut Adib.
“Minum yang cukup saat buka, saat sahur. Jangan diasumsikan dengan minum oralit seolah kita kekurangan cairan. Karena saat puasa, tidak berarti kita akan kekurangan cairan kalau kita minum dan makan sesuai saat sahur dan buka,” tuturnya.
Ia juga mengimbau untuk tidak khawatir akan kekurangan cairan karena menjalankan puasa.
“Jadi tidak perlu ada kekhawatiran kita puasa akan kekurangan cairan," tuturnya.
Advertisement
Cuitan Viral Tentang Minum Oralit Saat Sahur
Sebelumnya, beredar cuitan Twitter yang dibuat oleh dokter spesialis anak Kurniawan Satria Denta yang memberi tips puasa lancar versi dirinya dengan minum oralit.
Denta menuturkan dalam akun pribadinya itu bahwa saat sahur cukup minum segelas oralit dan air putih.
"Tips puasa saya, sahur cukup segelas oralit dan segelas air putih. Batalin puasa juga cukup segelas oralit dan segelas air putih, lanjut hidrasi secukupnya sampai sebelum tidur. Makan besar sekali, sebelum Isya, banyakin serat. Hindari buffet ayce (all you can eat), sisanya fokus ibadah," kata Denta dalam unggahan di Twitter pribadinya @sdenta.
Denta juga menyampaikan bahwa makan besar satu kali sebelum Isya di bulan Ramadhan sudah dapat mencukupi kebutuhan gizi orang dewasa yang sehat.
"Pada dasarnya cukup," kata Dokter Denta kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Kamis 23 Maret 2023.
"InsyaAllah tercukupi (gizinya). Kalau nggak ada kondisi khusus, tubuh manusia dewasa sebenarnya enggak butuh makan sering-sering," dia menambahkan.