Kucing Bisa Alergi terhadap Anjing, Cek Penyebabnya

Kucing bisa alergi terhadap banyak hal. Namun, bagaimana dengan kehadiran anjing?

oleh Chelsea Anastasia diperbarui 01 Mei 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2023, 06:00 WIB
Selfie Kucing Bareng Anjing
Gaya Selfie Kucing Bareng Anjing Ini Kece Badai, Bikin Gemas (Sumber: Instagram/yoremahm)

Liputan6.com, Jakarta - Para pemilik kucing tak jarang ingin memelihara anjing juga. Sebelum memutuskan, alangkah baiknya pemilik kucing mempelajari reaksi yang dapat ditimbulkan oleh anak bulu (anabul) ketika berada di sekitar anjing.

Salah satunya adalah alergi kucing. Menurut seorang dokter kulit hewan di Cornell University Veterinary Specialists, Elizabeth Falk, bulu anjing bisa jadi salah satu pemicu alergi pada kucing.

“Secara umum, alergi kucing belum dipelajari mendalam oleh para peneliti. Jadi sulit untuk mengetahui apakah ras anjing tertentu lebih bisa memicu alergi daripada yang lain,” tutur Falk kepada PetMD.

Namun, ia mengatakan, tidak masalah untuk mencurigai ras anjing tertentu lebih berpotensi menghadirkan risiko alergi.

“Secara umum, tampaknya ras anjing yang lebih mungkin menyebabkan alergi dapat berubah-ubah atau tidak tetap. Ini mungkin karena orang alergi terhadap alergen anjing yang berbeda,” lanjutnya.

Saat ini, belum mungkin untuk menentukan anjing ras apa yang akan lebih mungkin menimbulkan reaksi alergi kucing. Akan tetapi, secara teoretis, anjing yang bulunya rentan rontok lebih dapat memicu alergi kepada sekitarnya.

Hal tersebut selaras dengan ungkapan seorang dokter hewan, Susan Jeffrey. “Ini termasuk anjing berbulu panjang dan pendek. Saya pikir anjing yang biasanya bulunya tidak rontok akan kurang berpotensi menyebabkan alergi terhadap kucing,” tutur wanita yang berpraktik di Rumah Sakit Perawatan Hewan Truesdell di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat (AS) tersebut.


Gatal-gatal Merupakan Tanda Umum Kucing Alergi

Selfie Kucing Bareng Anjing
Gaya Selfie Kucing Bareng Anjing Ini Kece Badai, Bikin Gemas (Sumber: Instagram/yoremahm)

Jika kucing alergi terhadap sesuatu, itu akan terlihat dengan jelas. Susan mengungkap, tanda klinis alergi yang paling umum pada kucing adalah gatal. 

“Hewan yang alergi akan menggaruk kulitnya hingga kehilangan bulu dan menyebabkan trauma pada kulit,” ujarnya.

Ini dapat menyebabkan tumbuhnya ragi dan bakteri yang mengakibatkan infeksi. “Infeksi kulit ini dapat terlihat seperti kerak pada kulit, sisik, pustula (benjolan pada kulit) serta kulit umumnya berwarna merah muda/merah,” sambung Susan.

Tes Darah untuk Pastikan Apakah Anjing Jadi Penyebab Alergi Anabul

Sementara itu, untuk memastikan apakah kucing benar-benar alergi terhadap anjing, Susan menyarankan untuk tes darah atau kulit.

“Pemilik dapat melakukan tes darah atau tes kulit seperti yang dilakukan pada manusia," kata Jeffrey.

Jika Anda menduga kucing anabul alergi terhadap anjing, bawa ke dokter hewan untuk diagnosis dan melakukan tes alergi bila diperlukan.


Vaksin Alergi sebagai Cara Menangani Alergi Kucing terhadap Anjing

Selfie Kucing Bareng Anjing
6 Gaya Selfie Kucing Bareng Anjing Ini Kece Badai, Bikin Gemas (Sumber: Instagram/yoremahm)

Tidak ada cara untuk mencegah timbulnya alergi, tetapi mengobati dan menangani alergi kucing sangat mungkin, mengutip Falk. 

“Kami memiliki dua pendekatan pengobatan utama: mengelola gejala mereka dengan obat-obatan, atau membangun toleransi mereka terhadap pemicu alergi dengan vaksin,” ujarnya.

“Tujuan dari vaksin ini adalah untuk mengurangi atau menghilangkan sama sekali kebutuhan akan obat-obatan. Ini efektif pada sekitar 70 persen pasien,” Falk melanjutkan. 

Menurutnya, mencoba memisahkan kedua hewan untuk membatasi paparan juga bisa dilakukan. Namun, vaksin kucing merupakan ide yang lebih baik.

Perhatikan Alergi, Bisa Jadi Kondisi Lingkungan Turut Berperan

Ia mengatakan, alergi sering kali juga dipengaruhi dari kondisi lingkungan. Terkait hal ini, meskipun para pemilik anabul tidak dapat mengontrol DNA kucing, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. 

“Misalnya, pemilik dapat lebih sering membersihkan bulu anjing untuk menjaga kerontokan seminimal mungkin,” tuturnya.

Tak hanya itu, lebih sering memandikan anjing juga disebut penting. “Memandikan anjing sesering mungkin juga membantu, karena ini akan membantu meminimalkan pemicu alergi.”


Ingin Pelihara Keduanya? Biarkan Kucing dan Anjing Jaga Jarak Dahulu

Selfie Kucing Bareng Anjing
6 Gaya Selfie Kucing Bareng Anjing Ini Kece Badai, Bikin Gemas (Sumber: Instagram/yoremahm)

Layaknya manusia, hewan peliharaan juga butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal ini dapat membantu mereka agar tidak stres karena kehadiran hewan lain.

Dalam situasi ini, menurut dokter hewan di Philadelphia AS, Liz Bales, langkah yang tepat adalah memisahkan kucing dan anjing selama beberapa hari. Tempatkan kucing di kamar dengan mainan, makanan, air, kotak pasir, dan barang-barang favoritnya.

Lebih lanjut, Bales menyarankan untuk memberikan beberapa barang milik masing-masing hewan, seperti tempat tidur, di ruang hewan lain selama periode tertentu.

“Hal ini dapat membantu kucing dan anjing terbiasa dengan aroma satu sama lain,” tuturnya.

Pemilik anabul dapat terus lakukan cara ini hingga kedua hewan tidak merasa stres. Setelah kucing terlihat tenang, makan dengan baik, dan menggunakan kotak pasir dengan konsisten, pemilik bisa mulai untuk memperkenalkannya pada anjing.

Infografis Tips Pilih Masker Medis Asli dan Aman Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Tips Pilih Masker Medis Asli dan Aman Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya