Liputan6.com, Jakarta - Orang yang suka menunda-nunda pekerjaan hingga menit terakhir atau bahkan lewat tenggat waktunya disebut prokrastinator.
Dikutip dari Verywell Mind, beberapa peneliti mendefinisikan menunda pekerjaan atau prokrastinasi sebagai bentuk kegagalan pengaturan diri yang ditandai dengan penundaan tugas secara tidak rasional meski terdapat kemungkinan timbulnya konsekuensi negatif.
Baca Juga
Tidak peduli seberapa berkomitmennya Anda, Anda pasti pernah menghabiskan waktu berjam-jam untuk kegiatan sepele, seperti menonton TV, menonton TikTok, atau scrolling Instagram ketika seharusnya menggunakan waktu berharga tersebut untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan atau tugas sekolah.
Advertisement
Baik menunda menyelesaikan dokumen kerja, tugas sekolah, atau pekerjaan rumah tangga, prokrastinasi dapat berdampak besar terhadap pekerjaan, nilai, hingga hidup Anda secara keseluruhan.
Salah satu alasan seseorang suka menunda pekerjaannya adalah karena sering berasumsi bahwa Anda tidak memerlukan waktu lama untuk menyelesaikan tugas tersebut, yang dapat menyebabkan Anda merasa "aman" sebab berpikir masih memiliki banyak waktu untuk menyelesaikannya.
Salah satu faktor terbesar yang berkontribusi terhadap prokrastinasi adalah gagasan bahwa Anda perlu merasa terinspirasi atau termotivasi untuk mengerjakan tugas pada saat tertentu.
Faktanya, jika Anda menunggu sampai Anda berada dalam kerangka berpikir yang benar untuk melakukan tugas-tugas tertentu (terutama yang tidak diinginkan), Anda mungkin sadar bahwa waktu yang tepat itu tidak pernah datang sehingga tugas tidak akan selesai.
Faktor Penyebab Prokrastinasi
Beriku adalah beberapa faktor lain yang menyebabkan prokrastinasi menurut Verywell Mind:
1. Status Sebagai Siswa
Para peneliti menyebut bahwa prokrastinasi sangat banyak terjadi di kalangan siswa. Sebuah meta analisis 2007 yang diterbitkan dalam Psychological Bulletin menemukan bahwa 80 hingga 95 mahasiswa hobi menunda-nunda pekerjaan, terutama dalam kaitannya dengan tugas sekolah.
Menurut peneliti, ada beberapa distorsi kognitif utama yang menyebabkan prokrastinasi akademik. Siswa cenderung:
-Melebih-lebihkan berapa banyak waktu yang tersisa untuk mengerjakan tugas.
-Merasa bisa lebih termotivasi jika mengerjakannya nanti.
-Meremehkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan sesuatu.
-Secara keliru menganggap bahwa dia harus berada dalam kerangka berpikir yang benar untuk mengerjakan sebuah tugas.
2. Depresi
Prokrastinasi juga bisa terjadi akibat depresi. Perasaan putus asa, tidak berdaya, dan kekurangan energi dapat menyulitkan seseorang untuk memulai atau menyelesaikan tugas yang sederhana.
Depresi juga membuat seseorang meragukan dirinya sendiri. Ketika Anda tidak tidak bisa mengerjakan tugas tersebut atau merasa tidak yakin tentang kemampuan sendiri, Anda mungkin merasa lebih mudah untuk menundanya.
Advertisement
3. Present Bias
Present bias berarti bahwa seseorang cenderung lebih termotivasi oleh kepuasan atau penghargaan langsung daripada jangka panjang. Inilah sebabnya mengapa rasanya menyenangkan saat menunda-nunda pekerjaan.
Misalnya, kepuasaan yang dihasilkan saat rebahan di tempat tidur dan menonton TV lebih menarik daripada kepuasaan jangka panjang dari menulis esai, yang memakan waktu lebih lama untuk dicapai.
Dampak Negatif Prokrastinasi
Prokrastinasi dapat menjadi masalah yang lebih serius dalam kasus di mana hal ini menjadi kronis dan mulai memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang. Dalam kasus seperti itu, bukan hanya manajemen waktu yang buruk, ini akan menjadi bagian gaya hidupnya.
Orang tersebut mungkin akan terlambat membayar tagihan, tidak mengerjakan proyek-proyek besar hingga menit-menit terakhir hingga menunda belanja kado sampai sehari sebelum ulang tahun.
Prokrastinasi parah seperti ini dapat berdampak serius terhadap berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk kesehatan mental, pekerjaan, hingga kesejahteraan sosial.
Cara Mengatasi Prokrastinasi
Untungnya, ada sejumlah hal yang dapat Anda lakukan untuk melawan prokrastinasi dan mulai menyelesaikan sesuatu tepat waktu, yaitu:
1. Membuat daftar tugas
Buatlah daftar tugas yang harus dikerjakan beserta tenggat waktunya untuk memastikan Anda menyelesaikannya tepat waktu.
2. Menyicil tugas
Uraikan tugas di daftar yang telah ditulis menjadi beberapa langkah-langkah kecil yang dapat dicicil untuk memudahkan Anda mengerjakannya.
3. Buang keinginan untuk menunda pekerjaan
Perhatikan pikiran dan keinginan untuk menunda pekerjaan yang muncul di kepala Anda dan lakukan yang terbaik untuk menahan dorongan itu. Jika Anda mulai berpikir untuk menunda-nunda, paksa diri Anda untuk menghabiskan beberapa menit mengerjakan tugas.
4. Eliminasi gangguan
Tanyakan pada diri sendiri apa yang biasanya menjadi alasan Anda menunda pekerjaan, seperti video TikTok, pesan dari pacar, maupun sinetron kesayangan. Jauhkan diri Anda dari sumber gangguan tersebut, misal dengan mematikan handphone dan menaruhnya di laci selama Anda mengerjakan tugas.
5. Puji diri sendiri
Setelah menyelesaikan tugas, tepuk-tepuk kepala Anda dan ucapkan selamat pada diri sendiri. Anda juga bisa melakukan atau membeli sesuatu sebagai bentuk penghargaan diri.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement