Terkuak Besaran Gaji Impian Lulusan Baru

Rafi (22) tak mau muluk-muluk dengan gaji yang dicari dari pekerjaan pertamanya. Rafi memilih mengikuti besaran UMR.

oleh Arief Rahman H Diperbarui 25 Apr 2025, 18:47 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2025, 16:45 WIB
apa itu fresh graduate
apa itu fresh graduate ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Lowongan pekerjaan masih terus dicari oleh berbagai kalangan, baik yang telah memiliki pengalaman maupun seseorang yang baru lulus kuliah atau fresh graduated. Lantas, berapa gaji pertama yang dicari oleh fresh graduate?

Rafi (22 tahun) tak mau muluk-muluk dengan gaji yang dicari dari pekerjaan pertamanya. Dia memilih untuk mengikuti besaran Upah Minimum Regional (UMR) yang telah ditetapkan pemerintah.

Hanya saja, Rafi mencoba menghitung besaran gaji eyang layak untuk didapatkannya. Setidaknya, dia berharap bisa mendapat upah Rp 6-7 juta satu bulan di luar tunjangan. 

"Kelayakan gaji yang saya inginkan berdasarkan skill dan pengetahuan yang saya miliki untuk di industri kerja per saat ini adalah sebesar Rp. 6-7 juta (per bulan)," kata Rafi, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jumat (25/4/2025).

Adapun, dia mengenyam pendidikan di Jurusan Hubungan Internasional President University. Konsentrasi pada human development jadi target bidang kerja yang disasarnya. Rafi menghitung setidaknya butuh pengeluaran Rp 100 ribu per hari untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagian besar pengeluarannya dialokasikan untuk makan, diikuti oleh transportasi hingga biaya tak terduga.

Angka lebih tinggi diharapkan oleh Eno (23). Dia berharap bisa memperoleh gaji sebesar Rp 8 juta per bulan. Menurutnya angka itu layak untuk bidang digital marketing yang jadi konsentrasinya.

"Rp 8 juta, pekerjaan di bidang logistik, marketing digital, pabrik," ungkapnya.

Eno mengatakan, nominal tersebut dianggap bisa memenuhi kebutuhan bulanannya. Dalam hitungannya, dia perlu mengeluarkan Rp 5-7 juta per bulan untuk membiayai kebutuhannya sekaligus membantu ekonomi keluarga.

"Hitungan sederhananya Rp 5-7 juta. Dialokasikan ke keluarga seperti adik saya 2 masih sekolah di tingkat SMP dan SMA, saya perlu kasih orang tua karena Bapak saya sudah tidak ada," terangnya.

Diani (22), perempuan yang mengenyam pendidikan Statistik di Institut Pertanian Bogor (IPB) bahkan berharap mendapatkan gaji pertama sebesar Rp 10 juta per bulan. Menurutnya, angka itu pantas bagi seorang lulusan di bidang Statistik.

"Menurut saya angka layaknya di sekitar Rp 10 juta per bulan. Meski kebutuhan biaya hidupnya di bawah angka itu," katanya.

Sulit Mendapat Akses Lowongan Pekerjaan

contoh daftar riwayat hidup fresh graduate
contoh daftar riwayat hidup fresh graduate ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Akses informasi lowongan pekerjaan pun menjadi aspek yang dikeluhkan, baik oleh Rafi, Eno, maupun Diani. Kesulitan mendapatkan kerja menjadi tantangan tersendiri.

Rafi mengatakan akses informasi lowongan pekerjaan mudah didapat dari internet dan jaringan pelamar kerja. Hanya saja, persyaratan yang diminta terkadang membuatnya harus berpikir kembali.

"Kesulitan yang banyak dialami adalah banyaknya persyaratan yang terkadang membuat pelamar mikir 2 kali, dikarenakan tuntutan dan besaran gaji tidak seimbang," keluhnya.

Eno pun mengungkap hal senada. Sebagai orang yang tinggal di kawasan industri, mendapat pekerjaan di bidang yang disasarnya bukan perkara mudah.

"Tingkat mengaksesnya (lowongan kerja) sangat sulit di daerah kawasan industri, karena sudah mulai padat tentunya lapangan kerja juga semakin kecil," katanya.

 

 

Lulusan Baru Harapkan Dapat Upah Cukup Untuk Lebih Produktif

arti fresh graduate
arti fresh graduate ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Seorang lulusan baru di Cipinang, Jakarta Timur, Fina (24) mengungkapkan ia sempat mematok pengajuan gaji setara UMR saat melamar pekerjaannya di sebuah perusahaan swasta di Jakarta Selatan.

Namun, seiring berjalannya waktu, dengan kebutuhan yang meningkat sebagai warga Jakarta, Fina mengaku semakin sulit untuk menghabiskan gaji UMR sesuai dengan kebutuhannya.

“Untuk cukup atau tidaknya itu tergantung dengan kebutuhan masing-masing, karena seperti yang kita tahu, semakin lama ini semakin banyak Gen Z yang juga membiayai orang tuanya di rumah,” cerita Fina kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (25/4/2025).

"Bagi saya, di saat itu, untuk memenuhi kebutuhan di Jakarta memang cukup sulit terlebih situasi ekonomi dan inflasi semuanya naik. Maka untuk saya bisa bertahan hidup (dengan gaji UMR) tidak cukup,” ia menambahkan.

Namun, Fina juga menilai, besaran UMR yang ideal tidak bisa ditentukan secara luas. Lantaran, kebutuhan hidup masyarakat Jakarta cukup beragam.

"Mungkin untuk awal-awal fresh graduate itu bisa (gaji) sesuai UMR, namun untuk pertambahan tahun, ketika kita perlu meningkatkan skill lebih banyak, mungkin dibutuhkan di atas UMR-saya bisa bilang 2 digit ya, karena bisa memenuhi kebutuhan primer dan sekunder. Seperti tadi saya bilang juga, sekarang ekonomi semakin lama semakin meningkat,” imbuhnya.

 

 

Infografis Besaran Kenaikan Gaji Guru ASN dan Non-ASN 2025
Infografis Besaran Kenaikan Gaji Guru ASN dan Non-ASN 2025. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya