Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) kembali mengadakan ajang Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT).
PIT PERDOSKI XIX Jakarta 2023 merupakan PIT kedua yang dilaksanakan setelah pandemi COVID-19 melanda dunia dan kali ini, PIT Jakarta akan memfasilitasi acara ilmiah dengan metode luring.
Baca Juga
Terdapat sekitar 2600 peserta PIT XIX PERDOSKI. Terdiri dari Anggota Biasa PERDOSKI, Anggota Muda PERDOSKI, serta dokter umum yang memiliki minat dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Dermatologi dan Venereologi.
Advertisement
Kegiatan PIT XIX Perdoski ini diselenggarakan di Jakarta pada 24 – 26 Agustus 2023 dan bertemakan: “New Frontier: Changing Scope and Updating Dermatology and Venereology Practice in Digitalized Era in Indonesia”.
Tema ini menyoroti perkembangan pesat ilmu pengetahuan di era digitalisasi yang tentu saja membawa pengaruh terhadap perkembangan teknik medis dalam bidang dermatologi dan venereologi.
Melalui PIT kali ini, diharapkan dapat mengakomodasi para dokter spesialis dermatologi dan venereologi untuk terus melakukan update keilmuan dan keterampilannya melalui sesi-sesi ilmiah dan workshop yang diselenggarakan agar dapat semakin meningkatkan daya saing para dokter di tingkat regional maupun internasional nantinya.
“Semoga PIT XIX PERDOSKI ini bisa menjadi media bagi para dokter untuk terus mengembangkan wawasan seraya mengembangkan ilmu pengetahuan dan berperan di era digital saat ini,” ucap Ketua Umum PERDOSKI Pusat, Prof. Dr. dr. M. Yulianto Listiawan, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV dalam siaran pers.
Dalam ajang tahunan ini, sejumlah pakar baik dari dalam maupun luar negeri yang akan membagikan ilmu pengetahuan, perkembangan, dan penemuan terbaru dalam bidang dermatologi dan venereologi. Berbagai topik dibahas misalnya tentang estetik seperti tindakan blepharoplasty, penggunaan berbagai macam alat laser dan injeksi toxin botulinum untuk berbagai kelainan di bidang kulit, hingga workshop untuk para dokter umum mengenai berbagai infeksi tropik.
Gerakan Bebas Skabies
PIT XIX PERDOSKI ini juga turut menjadi grand launching dari “Gerakan Nasional Indonesia Bebas Skabies 2030”, yang terjalin dari kerjasama antara PERDOSKI dan Universitas Indonesia.
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan seluruh pihak terkait dapat membantu mewujudkan terciptanya Indonesia bebas skabies pada tahun 2030 melalui program pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan skabies.
Skabie sering disebut sebagai kudis disebabkan oleh tungau yang berjenis Sarcoptes scabiei varian hominis. Tungau ini berukuran sangat kecil dan hanya mampu dilihat dengan bantuan mikroskop. Ukurannya yang kecil menyebabkan banyak orang tidak sadar telah terinfeksi.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement