Ini 4 Rahasia Orang Jepang Bisa Makan Nasi tapi Tetap Langsing

Orang Jepang banyak makan nasi tapi tetap langsing ternyata ini rahasianya

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Sep 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2023, 20:00 WIB
Orang Jepang Makan Nasi Tapi Tetap Langsing, Ini Pola Hidupnya (dok Ardhitya Rizky/pexels.com)
Orang Jepang Makan Nasi Tapi Tetap Langsing, Ini Pola Hidupnya (dok Ardhitya Rizky/pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Seringkali kita melihat orang Jepang yang hampir setiap hari makan nasi dan karbohidrat lainnya, tapi badannya tetap langsing.

Tingkat obesitas di Jepang pun termasuk yang terendah di dunia, hanya empat persen dari populasi yang punya berat badan berlebih (GlobalData Healthcare 2022).

Melalui unggahan di akun TikTok pribadinya, ahli kecantikan, dokter Frans Hery Widjaya juga mengungkapkan bahwa angka harapan hidup orang Jepang terpanjang di dunia antara 80 sampai 84 tahun.

Lantas, apa rahasia orang Jepang bisa tetap langsing walau makan nasi dan karbohidrat?

"Ini soal pola hidup. Kalau misalnya hidup dan bisa bergaya seperti orang Jepang, mereka yang tinggal di perkotaan terbiasa jalan kaki lebih dari 6.000 langkah per hari. Karena untuk mencapai transportasi publik untuk bisa sampai ke kantor," kata Hery dikutip dari unggahan yang tayang pada Jumat 1 September 2023.

Orang Jepang Aktif Bekerja Meski Lansia

Orang Jepang yang lanjut usia (lansia) juga masih aktif bekerja. Di pedesaan Jepang, para lansia masih mampu memangkas rumput dan mengurus persawahan.

"Nah, kalau yang mereka yang sudah usia lanjut, bisa lihat tuh pas ke desa-desa di Jepang. Mereka masih bekerja, motong pohon, motong rumput pakai mesin," Hery menambahkan.

"Di desa-desa di Jepang itu, rata-rata sawah-sawah diurus sama orang tua yang umurnya 60 tahun, 70 tahun," ujarnya.

Kalau Makan Nasi Banyak, Aktivitas Juga Mesti Banyak

Bagaimana dengan orang Indonesia sendiri yang juga konsumsi karbohidrat?

Seperti diketahui, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022, obesitas pada anak usia 5-12 yaitu 10,8 persen gemuk dan 9,2 persen obesitas.

Artinya, 1 dari 5 anak usia 5-12 tahun gemuk atau obesitas karena kurang aktivitas fisik 64,4 persen.

Lalu, 16 persen anak usia 13-15 tahun gemuk dan obesitas, sedangkan pada usia 16-18 tahun 13,5 persen karena kurang aktivitas fisik 49,6 persen.

"Kalau kamu di Jakarta, makan karbo atau makan gula atau makan apapun, makan nasi makan dalam jumlah banyak. Itu ada dua opsi, yang pertama kamu ya harus aktivitas lebih banyak," ujar Frans Hery Widjaya.

Kenapa? Banyak makan nasi, kentang, tepung roti dan hasil akhirnya dalam dua bentuk, yaitu fungsi sebagai sumber energi dan glukosa di dalam darah, akan menyebabkan terjadinya resistensi insulin, obesitas, penyakit jantung dan lain-lain.

Batasi Karbohidrat bila Aktivitas Tidak Banyak

Hery menyimpulkan, bagi orang Indonesia, misalnya yang tinggal di daerah perkotaan, konsumsi karbohidrat tergantung aktivitas.

"Membatasi karbo kalau memang kamu aktivitasnya enggak terlalu banyak ya," imbuhnya.

Hindari Karbohidrat Sebanyak Mungkin, Kurangi Porsi Makan Nasi

Orang Jepang Makan Nasi Tapi Tetap Langsing, Ini Pola Hidupnya  /Copyright pexels.com/Fox
Orang Jepang Makan Nasi Tapi Tetap Langsing, Ini Pola Hidupnya /Copyright pexels.com/Fox

Ada beberapa rahasia orang Jepang tetap langsing meski makan nasi atau karbohidrat dikutip dari The Hans India, antara lain:

1. Menghindari karbohidrat sebanyak mungkin

Salah satu rahasia orang Jepang yang paling efektif untuk tetap bugar dan langsing adalah menghindari asupan karbohidrat sebanyak mungkin.

Namun, orang Jepang makan nasi sekali sehari, biasanya dalam makan siang dan mereka juga makan mie yang rendah lemak.

Orang-orang ini sangat menghindari makan nasi atau makanan yang mengandung karbohidrat setelah matahari terbenam.

2. Makan makanan dalam porsi kecil

Orang Jepang selalu cenderung makan makanan mereka dalam porsi kecil, yang secara efektif akan membantu menurunkan berat badan serta membakar kalori. Mereka cenderung makan lebih sedikit tetapi makanannya bergizi.

Mereka makan dengan perlahan dan berhenti makan ketika sudah merasa kenyang.

3. Kebiasaan makan yang ketat

Orang Jepang makan lebih sedikit makan, tapi dengan pola makan yang seimbang. Mereka makan lebih sedikit karbohidrat, lebih banyak sayuran, buah-buahan dan makanan organik.

Mereka tidak pernah melewatkan sarapan pagi karena sarapan pagi dapat meningkatkan energi agar tetap bugar dan langsing. Mereka juga makan sup miso, yang memainkan peran penting untuk tetap bugar.

4. Kebiasaan memasak yang sehat

Orang Jepang memasak makanan dengan metode memasak yang sehat, dengan menggunakan minyak goreng yang ramah bagi jantung.

Mereka memastikan untuk tidak memasak bahan-bahan mentah, dengan suhu tinggi dalam waktu yang lama.

Mereka menggunakan metode memasak seperti menumis, memanggang, merebus, dan mengukus.

Infografis Ayo Jaga dan Tingkatkan Imunitas Tubuh. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jaga dan Tingkatkan Imunitas Tubuh. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya