Liputan6.com, Jakarta Penyakit Kawasaki atau sindrom Kawasaki mungkin masih asing di telinga kita. Nyatanya, ada 9-20 anak per 100.000 anak mengalami kondisi tersebut (merujuk data Centers for Disease Control and Prevention/CDC Amerika Serikat).
Pertama kali penyakit ini dideskripsikan di Jepang pada 1976 oleh Tomisaku Kawasaki. Dan, kasus pertama dilaporkan dari Hawaii, Amerika Serikat seperti mengutip laman CDC.
Baca Juga
Penyakit Kawasaki umumnya terjadi pada anak di bawah lima tahun. Lalu, penyakit ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan Asia seperti disampaikan dokter spesialis anak konsultan kardiologi, Chang Hok Keong.
Advertisement
Lantaran memengaruhi kelenjar getah bening, kulit, dan selaput lendir di dalam hidung, mulut dan tenggorokan, maka penyakit ini disebut juga dengan sindrom kelenjar getah bening mukokutan.
Gejala Penyakit Kawasaki
Penting bagi orangtua mengetahui gejala penyakit Kawasaki seperti disampaikan dokter Chang Hok Keong dari Rumah Sakit Mahkota Medical Centre Melaka berikut:
1. Peningkatan suhu tubuh alias demam. Di mana demam berlangsung setidaknya selama lima hari.
2. Ruam. Kondisi ini ditandai dengan kulit menjadi merah dan bengkak pada telapak tangan dan telapak kaki.
3. Lidah merah dan bengkak. Selain itu, bisa disertai benjolan kecil di bagian belakang (disebut juga lidah stroberi).
4. Konjungtivitis. Ini adalah kondisi di mana bagian putih mata anak menjadi merah. Mata juga mungkin terasa gatal, berair, dan perih.
5. Pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar di leher anak mungkin membengkak (tampak seperti menggumpal di kedua sisi).
Â
Harus Segera Ditangani karena Pengaruhi Jantung
Mengutip WebMD, penyakit Kawasaki menyebabkan pembengkakan (peradangan) pada dinding pembuluh darah berukuran kecil hingga sedang yang membawa darah ke seluruh tubuh. Umumnya, peradangan pada arteri koroner, ini yang memasok darah kaya oksigen ke jantung.
Maka dari itu, dokter Chang Hok Keong mengatakan bahwa penyakit Kawasaki harus segera ditangani. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius yang bisa memengaruhi jantung.
Namun, jika anak yang menunjukkan gejala mengarah ke penyakit Kawasaki segera mendapatkan penanganan maka anak bisa pulih.
"Penyebabnya tidak diketahui, namun jika gejalanya dikenali sejak dini, anak dapat pulih sepenuhnya dalam beberapa hari," kata Chang Hok Keong.
Â
Â
Advertisement
Penyebab Belum Diketahu
Mengutip WebMD, para ilmuwan belum menemukan penyebab pasti penyakit Kawasaki. Hal ini mungkin terkait dengan gen, virus, bakteri, dan hal lain di sekitar anak, seperti bahan kimia dan iritan.
Penyakit ini mungkin tidak menular, namun terkadang terjadi secara berkelompok di suatu komunitas.Â