4 Fungsi Vital Hati, Salah Satunya Hilangkan Racun dalam Darah

Ini dia fungsi hati dalam tubuh, jangan sampai salah!

dr Dinda Fath Faathiren
Direview oleh: dr Dinda Fath Faathiren

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 08 Okt 2023, 16:09 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2023, 16:09 WIB
Ini dia fungsi hati yang tidak bisa diremehkan! Foto: Pixabay
Ini dia fungsi hati yang tidak bisa diremehkan! Foto: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Hati adalah organ yang terletak di bagian kanan atas perut, di bawah tulang rusuk. Hati bertanggung jawab atas fungsi-fungsi penting tubuh.

Tugas utama hati adalah memproses nutrisi dari makanan, memproduksi empedu, membuang racun dari tubuh, dan membangun protein. Berbagai fungsi lain dari organ hati, di antaranya:

Mengolah Nutrisi dari Makanan

Sesaat setelah makanan masuk ke dalam sistem pencernaan, makanan tersebut akan dipecah menjadi potongan-potongan kecil.

"Nutrisi makanan akan masuk ke dalam darah dan berjalan ke hati melalui sistem portal hepatik. Ini adalah jalur utama yang dibawa darah dari sistem pencernaan ke hati," mengutip Verywell Health pada Minggu, 8 Oktober 2023.

Hati kemudian akan memproses nutrisi tersebut dengan cara yang berbeda-beda, tergantung kebutuhan tubuh.

Biasanya, hati menyimpan beberapa nutrisi dalam bentuk yang dapat digunakan tubuh untuk menyediakan energi dengan cepat. Sisanya akan digunakan untuk membuat bahan kimia penting lainnya yang dibutuhkan tubuh.

Ketika hati mengalami kerusakan parah, misalnya akibat gagal hati, proses tersebut akan terganggu.

Tanpa perawatan medis yang agresif, gangguan fungsi ini dapat menyebabkan penyakit serius seperti kerusakan otak dan koma. 

Memproduksi Empedu

Fungsi hati berikutnya yang tak kalah penting adalah untuk memproduksi empedu. Ini adalah cairan kental berwarna hijau yang diproduksi hati untuk membantu mencerna makanan, terutama lemak, saat berpindah dari lambung ke usus.

Cairan ini diproduksi di hati tetapi disimpan di kantung terdekat yang disebut kantong empedu.

Ketika seseorang makan makanan yang banyak mengandung lemak, seperti daging steak, tubuh akan menggunakan simpanan empedunya untuk membantu memecah lemak dalam steak. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tugas Utama Hati yang Harus Kamu Tahu

Ini dia fungsi hati yang tidak bisa diremehkan! Foto: Pixabay
Ini dia fungsi hati yang tidak bisa diremehkan! Foto: Pixabay

Menghilangkan Racun dalam Darah

Hati juga berfungsi menghilangkan racun dalam darah. Seperti diketahui, seluruh darah dalam tubuh pada akhirnya akan melewati hati.

Saat proses tersebut, hati bertugas mengeluarkan segala hal buruk di dalam darah, seperti racun, dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.

Hati memetabolisme banyak obat-obatan dan alkohol serta membantu membuang racun lain seperti sel-sel rusak, protein, dan hormon-hormon tua.

Hati menyaring semua jenis racun ini untuk dikeluarkan dari tubuh. Namun, ketika hati rusak, racun ini tidak dapat dikeluarkan dan mulai menumpuk sehingga menimbulkan masalah. 

 


Tugas Utama Hati Bantu Metabolisme Protein

Tak henti di situ, hati pun bisa membantu metabolisme protein. Mengutip Verywell Health, protein adalah bahan kimia kompleks yang penting bagi makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.

Protein ada di berbagai bagian tubuh dan perlu diproduksi terus-menerus untuk menopang kehidupan.

Dalam hal ini, hati bertugas membantu metabolisme berbagai jenis protein yang digunakan tubuh setiap hari.

Misalnya, ada banyak protein yang diproduksi oleh hati yang bertanggung jawab untuk pembekuan darah.

Ketika hati rusak, terkadang tubuh tidak mampu membekukan darah secara efektif. Akibatnya, pendarahan jadi lebih sulit dihentikan.

Dalam kasus yang ringan, pendarahan jadi membutuhkan waktu lebih lama untuk berhenti. Namun, dalam kasus yang parah, darah jadi tidak bisa menggumpal.

Sehingga sayatan sederhana pada kulit akan menyebabkan pendarahan terus-menerus dan bisa pula memicu memar. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya