Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Mendengarkan Musik Klasik

Mendengarkan musik klasik di konser orkestra menyebabkan semacam simfoni di seluruh tubuh yang berdampak pada detak jantung dan pernapasan.

dr Ainni Putri Sakih
Direview oleh: dr Ainni Putri Sakih

dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

oleh Marisa Atalia Insara diperbarui 25 Okt 2023, 15:14 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2023, 15:00 WIB
Jakarta Concert Orchestra Tampil Bawakan karya Henryk Wieniawski dan Antonin Dvořák
Sebuah konser klasik Love, God, and My Home dipersembahkan Jakarta Concert Orchestra (JCO) tampil di Usmar Ismail Hall, Jakarta, Miggu (6/10/2019). JCO tampil membawakan karya musik orkestra standar seperti overture, simfoni, konserto, simfoni puitis, dan simfoni vokal. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Penelitian terbaru menemukan bukti jelas bahwa mendengarkan musik klasik dalam kelompok seperti gedung konser menyebabkan semacam simfoni di seluruh tubuh yang berdampak pada detak jantung dan pernapasan.

"Sinkronisasi, terutama sinkronisasi detak jantung, akan lebih tinggi ketika pendengar merasa tergerak secara emosional dan terinspirasi oleh sebuah karya serta tenggelam dalam musiknya,” kata tim peneliti dari University of Bern di Swiss. Seperti dilansir dari laman New York Post pada Minggu, 8 Oktober 2023.

“Ketika kita berbicara tentang hal-hal yang sangat abstrak seperti pengalaman estetika, bagaimana seseorang merespons seni dan musik, tubuh selalu terlibat di sana,” pemimpin peneliti Wolfgang Tschacher, yang mengamati 132 penonton di tiga pertunjukan klasik, mengatakan kepada Agence France-Presse

Kamera yang digunakan dalam penelitian ini, meskipun pencahayaannya gelap dan jarak tempat duduk akibat COVID-19, bahkan mampu menangkap bahwa mereka yang hadir sering kali bergerak secara sinkron satu sama lain, karena laju pernapasan mereka juga menunjukkan keselarasan.

Mereka yang menunjukkan “keterbukaan terhadap pengalaman baru” dan “keramahan” paling banyak mengalami hal tersebut.

Tschacher memperkirakan fenomena seperti itu akan “lebih kuat” di genre musik lainnya.

"Ada alasan tambahan mengapa orang melakukan sinkronisasi dalam konser pop, orang bergerak, mereka menari, dan itu disinkronkan dengan musiknya dan itu akan memberikan hasil yang lebih jelas,” katanya.

Temuan ini muncul setelah seorang penonton mengerang keras, mungkin karena orgasme saat Los Angeles Philharmonic memainkan Simfoni Kelima Tchaikovsky di California Selatan pada musim semi lalu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Playlist Musik Klasik Terbaik untuk Pemula

Ilustrasi Musik Klasik
Ilustrasi Musik Klasik (freepik)

Selain terbukti berdampak pada jantung, mendengarkan musik klasik juga menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Banyak orang yang mendengarkan musik klasik sebagai teman saat bekerja atau mengerjakan tugas. Hal itu lantaran karena musik klasik menghadirkan keindahan kekayaan melodi. 

Berikut adalah beberapa karya favorit  yang dapat memberikan pengenalan sempurna tentang dunia musik klasik yang indah, kaya, dan beragam dilansir dari laman Classic FM.

1. Handel – "Zadok The Priest"

Musik karya Handel ini telah memainkan peran besar dalam sejarah Inggris: karya ini ditampilkan pada penobatan setiap Raja Inggris sejak ditulis pada tahun 1727.

Karya tersebut adalah salah satu dari empat 'Lagu Kebangsaan Penobatan' yang disusun oleh Handel untuk penobatan Raja George II. Terlebih lagi, ini adalah lagu pertama yang diputar di Classic FM ketika stasiun tersebut diluncurkan pada tanggal 7 September 1992.

2. Holst – "The Planets"

"The Planets" adalah rangkaian orkestra dalam tujuh bagian, atau gerakan, oleh Gustav Holst. Musik ini terinspirasi oleh salah satu planet dan karakteristiknya sebagaimana ditentukan oleh astrologi.

Jadi ada ‘Mars, pembawa perang’; ‘Jupiter, pembawa kegembiraan’ dan ‘Venus, pembawa kedamaian’. 'Mars' dan 'Jupiter' adalah yang paling terkenal, tetapi keseluruhan karyanya benar-benar mempesona.

 


3. Rachmaninov -

IYSO
Indonesia Youth Symphony Orchestra (IYSO) akan menggelar konser, penggemar musik klasik siap-siap menikmatinya.

Sergei Rachmaninov atau Rachamaninoff adalah seorang komposer asal Rusia. Namanya mungkin tidak familiar tapi penyuka musik klasik tahu "Piano Concerto No.2". Sebuah musik klasik yang romantis dengan alasan berikut:

Pertama, permainanan piano luar biasa sulit. Ini adalah pertunjukan sempurna bagi para pianis untuk benar-benar menunjukkan kemampuan mereka.

Kedua, melodinya benar-benar indah.

Terakhir, yang terpenting adalah suara orkestra yang indah dan indah.


4. Elgar -

Robot Android memandu Orkestra Nasional Korea Selatan
Robot ini berhasil memandu komposisi, baik secara mandiri maupun berkolaborasi dengan maestro manusia yang berdiri di sampingnya selama sekitar setengah jam, menghibur lebih dari 950 penonton yang memadati Teater Nasional Korea. (Photo by National Theater of Korea / AFP)

Dari semua karya Elgar, tidak ada yang memiliki keagungan seperti "Nimrod" dari Enigma Variations-nya.

Melodi yang bermartabat telah dikenal sebagai salah satu musik klasik yang paling menguras air mata. 

Penuh dengan dinamika yang menggebu-gebu dan momen-momen ketegangan yang harmonis. Semuanya dengan cepat terselesaikan dalam salah satu momen menakjubkan yang menggelitik, meninggalkan kita semua dengan mata berbinar dan hati yang penuh.

Infografis Macam-Macam Alat Musik Tradisional
Infografis Macam-Macam Alat Musik Tradisional. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya