Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Isyana Sarasvati (30) berduka karena kehilangan. S alah satu hal yang amat bermakna dalam hidupnya telah pergi. Wanita yang menikah dengan Rayhan Maditra pada Februari 2020 ini mengalami keguguran di usia kehamilan 8 minggu 5 hari.
"Sampai berjumpa lagi bebinyo.. Terima kasih sudah mau berjuang bersama-sama," tulis Isyana di unggahan Instagram pagi ini, Selasa (10/10/2023).
Baca Juga
Menyorot Aksi Marty Friedman dan Isyana Sarasvati di Konser Lost in Harmony serta Kolaborasi Apik Bareng Deretan Musisi Top Tanah Air
Isyana Sarasvati dan Suami Rayakan 17 Tahun Kenalan di Konser Lost in Harmony, Mesra-mesraan Sambil Kenang Pernikahan
Ulasan Konser Isyana Sarasvati Lost in Harmony: Digelar Spektakuler dan Banyak Kejutan Kolaborasi di Atas Panggung Megah
"We’ll see you again, till the day our paths cross, we love you so so much bebinyo..," tuturnya lagi menyampaikan sampai jumpa ke janinnya.
Advertisement
Dalam unggahan tersebut, selain menampilkan foto bunga mawar yang layu, juga hasil USG yang memperlihatkan prediksi usia kehamilan tertulis 8 weeks 5 days.
Berbicara tentang Isyana keguguran, rupanya kondisi ini terjadi sekitar 10-20 persen pada wanita hamil. Sebagian besar keguguran atau sekitar 80 persen terjadi sebelum usia kehamilan 12 minggu seperti mengutip Baby Center.
Semakin tua usia kehamilan, maka risiko untuk alami keguguran berkurang. Bila mengutip sebuah studi, peneliti menemukan bahwa ada 9,4 persen wanita hamil alami keguguran di usia kehamilan 6 minggu, 4,2 persen saat 7 minggu, 1,5 pesen saat 8 minggu dan 0,5 persen yang alami keguguran saat usia kehamilan 9 minggu.
Angka keguguran bisa sampai 10-20 persen dari seluruh kehamilan tapi bukan hal yang mudah bagi yang mengalami. Terlebih, bagi mereka yang amat menanti-nantikan buah hati untuk pertama kali.
Â
Penyebab Keguguran
Masih ada banyak orang yang percaya mitos soal penyebab keguguran. Mulai dari stres, olahraga, hingga bercinta disebut-sebut penyebab keguguran.
Namun, kebanyakan keguguran terjadi karena embrio yang telah dibuahi tidak dapat berkembang secara normal. Hal ini terjadi pada sekitar 50-70 persen keguguran di trimester pertama. Sehingga, jangan menyalahkan diri sendiri.
Selain itu, keguguran juga bisa disebabkan karena proses perkembangan awal yang sulit. Seperti sel telur yang tidak tertanam dengan baik di rahim atau embrio.
Â
Advertisement
Gejala Keguguran
Beberapa gejala yang muncul saat wanita alami keguguran diantaranya:
- Pendarahan dari vagina dengan atau tanpa rasa sakit, termasuk muncul darah yang disebut spotting.
- Rasa nyeri dan kram di area pelvis atau punggung belakang.
- Muncul cairan atau jaringan keluar dari vagina.
- Detak jantung lebih cepat
Jika keluar jaringan dari vagina, ambil lalu masukkan ke kontainer kering. Kemudian, segera bawa ke pusat layanan kesehatan atau ke dokter untuk mengetahui apa itu.
Lalu, jika ada sedikit darah keluar di awal trimester pertama jangan panik lantaran sebagian besar ibu hamil bisa melewati kehamilan dengan baik. Namun, jika pendarahan berat atau disertai dengan perut kram segera ke dokter atau pusat layanan kesehatan untuk ditangani tim dokter seperti mengutip Mayo Clinic.
Â
Jika Keguguran
Jika dokter atau tenaga kesehatan mengatakan bahwa seseorang mengalami keguguran, maka langkah selanjutnya adalah mendiskusikan dengan dokter mengenai perawatannya.
Jika tidak ada ancaman dengan kesehatan, ibu bisa menunggu dan membiarkan jaringan keluar dengan sendiri. Namun, ada juga kondisi di mana dokter yang menyarankan ibu untuk menjalani prosedur bedah untuk mengangkat jaringan tersebut.
Sesudah itu, biasanya wanita yang alami keguguran merasakan perut kram seperti saat mensturasi selama berhari-hari hingga 2 minggu.
Jika pendarahan amat banyak, lalu muncul tanda-tanda infeksi seperti demam, rasa sakit dan aroma cairan vagina tak sedap, segera hubungi dokter atau ke fasiltas kesehatan terdekat.
Â
Advertisement
Kembali Menstruasi 4-6 Minggu Sesudah Keguguran
Baik itu keguguran dengan spontan maupun yang perlu dikuret, biasanya bakal menstruasi kembali 4-6 sesudahnya.
Saat sudah menstruasi, pasangan bisa kembali mencoba untuk memiliki anak. Namun ada juga pasangan yang butuh waktu lama untuk hamil lagi demi memulihkan kondisi fisik dan emosi.