Liputan6.com, Jakarta - Pasti diantara kita semua pernah bersenandung ketika sedang merapikan kamar atau melakukan aktivitas lain. Tidak jarang karena terngiang-ngiang sebuah lagu membuat tak sadar bersenandung.
Hal ini terdengar biasa saja memang. Namun, faktanya para ahli telah mengaitkan bersenandung dengan beberapa manfaat kesehatan. Seperti meredakan stres hingga meningkatkan suasana hati.
Baca Juga
Potensi Kerugian Bila Timnas Indonesia Kehilangan Shin Tae-yong Sebagai Pelatih, Situasi Tim Terganggu
Cara Praktis Menghitamkan Uban Secara Alami dengan Bahan Rempah Dapur Ini
SK Terbaru tentang 27 November Pilkada, Libur atau Tidak? Pengusaha Wajib Liburkan Buruh, jika Tidak Wajib Beri Upah Lembur
“Bersenandung menyebabkan turbulensi di rongga hidung yang meningkatkan pelepasan molekul kuat yang dikenal sebagai oksida nitrat,” jelas ahli pernapasan, Brian Lai.
Advertisement
Oksida nitrat adalah yang membantu aliran darah lebih mudah ke seluruh tubuh. Manfaatnya tekanan darah menjadi berkurang, kemudian sistem saraf juga rileks. Ketika tubuh merasa rileks, pikiran yang stres juga menjadi berkurang.
Hal lain disampaikan oleh seorang guru yoga, Joshua David Webb. Ia memandang bersenandung bukan hanya sekadar dengungan, melainkan bagian dari tradisi yoga pranayama atau praktik mengatur napas.
“Bersenandung sama seperti menghembuskan napas melalui hidung sambil menciptakan dengungan di belakang tenggorokan,” kata Webb.
“Ini bukanlah praktik baru. Ini adalah bagian dari tradisi yoga pranayama, atau praktik mengatur napas,” lanjutnya.
Awalnya kita menganggap bersenandung adalah keisengan biasa saja, namun ternyata mengungkap banyak fakta kesehatan dibaliknya. Bahkan ahli juga mengungkap ini bisa mempengaruhi banyak fungsi tubuh.
Seperti apa? Simak penjelasan berikut dilansir dari Vice.
Manfaat Bersenandung untuk Tubuh
Bersenandung mempengaruhi banyak fungsi tubuh lainnya, karena merangsang saraf vagus. Saraf vagus merupakan komponen utama sistem saraf parasimpatis. Saraf ini mengirimkan informasi dari otak ke berbagai organ di tubuh.
Hal itulah akhirnya mempengaruhi seperti fungsi sensorik, motorik, suasana hati, pencernaan, dan detak jantung.
“Alasannya karena saraf vagus berjalan melalui faring dan laring di tenggorokan. Bersenandung menciptakan getaran yang merangsangnya, sehingga meningkatkan fungsi saraf vagus,” jelas Lai.
Oleh karena itu, ahli yoga telah lama menggunakan latihan ini untuk menenangkan dan mengendurkan sistem saraf.
Seperti yang dikatakan Webb, ini seperti melepaskan kaki dari pedal gas dan memberi tahu tubuh bahwa semuanya baik-baik saja. Artinya, bersenandung meredakan kita dari ketegangan.
Advertisement
Mendetoks Tubuh Melalui Bersenandung
Menurut Lai bersenandung tidak memerlukan keahlian khusus apa pun, sehingga siapa saja bisa mendapatkan manfaatnya.
“Tidak ada alasan untuk enggan bersenandung, kecuali jika hal tersebut mengganggu atau seseorang memiliki masalah kesehatan yang dapat dipicu dari bersenandung,” kata Lai.
Cara Bersenandung dari Ahli Pernapasan
Bersenandung adalah teknik tarik napas melalui hidung. Umumnya dilakukan dengan mulut tertutup dan buang napas melalui hidung sambil mengeluarkan bunyi ‘hummm’ yang panjang.
Rasakan getaran di sekitar area hidung dan bibir, hingga nada tersebut habis secara alami.
“Kita sebenarnya cukup mengucapkan kata 'hummm' lalu memperpanjang senandung tersebut,” kata instruktur pernapasan fungsional dan pelatih gerakan, Faisal Tabusalla.
Tabusalla pun merekomendasikan cara ini diulangi selama 10 menit dengan jangka waktu dua sampai empat kali sehari.
Ia juga menyampaikan, bahwa lakukan ini dengan lembut dan jangan memaksakan. Sebab yang terpenting adalah getaran fisik yang dihasilkan dari senandung.
“Bersenandung itu sederhana, cepat, dan dapat diakses oleh semua orang,” kata Lai.
Tidak perlu cara yang sulit seperti diet untuk menghasilkan oksida nitrat. Bersenandung saja menurut penelitian sudah cukup meningkatkan pelepasan bahan kimia tersebut hingga 15 kali lipat.
Advertisement