Liputan6.com, Jakarta Menu makanan tambahan pencegah stunting di Kota Depok Jawa Barat menjadi bahan perbincangan di media sosial baru-baru ini.
Dalam unggahan akun Instagram @depok24jam pada Kamis 16 November 2023 disebutkan bahwa menu makanan tambahan pencegah stunting yang didapatkan anak-anak dari hari ke hari, yakni:
Baca Juga
- Bubur
- Bola-bola singkong dan kentang
- Makaroni telur puyuh
- Nugget tempe
- Sayur sawi tahu putih
- Nasi wortel.
“Menu-menu stunting: dari hari ke-1 diberi bubur, hari ke-2 bola-bola singkong dan kentang, hari ke-3 makaroni telur puyuh, hari ke-4 nugget tempe, hari ke-5 sayur sawi dengan tahu putih, dan hari ke-6 bola nasi wortel,” mengutip unggahan tersebut.
Advertisement
“Namun, selama enam hari tersebut, anak saya tidak mau makan makanan yang disiapkan oleh kader. Apakah menu ini sesuai untuk mencegah anak stunting?” mengutip keterangan foto.
Unggahan ini mendapat tanggapan dari dokter ahli gizi komunitas Tan Shot Yen. Menurutnya, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) harus sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) Kementerian Kesehatan (Kemenkes 2023).
“PMT cegah stunting harus sesuai dengan juknis Kemenkes 2023,” kata Tan kepada Health Liputan6.com melalui pesan tertulis, Jumat (17/11/2023).
Dia menambahkan, pemberian makanan tambahan pencegah stunting sepatutnya fokus pada protein hewani.
Contoh Menu Makanan Tambahan Pencegah Stunting
Dalam petunjuk klinis yang ditunjukkan Tan Shot Yen, ada beberapa menu makanan tambahan yang bisa diberikan pada anak sesuai usia yakni:
Bagi Bayi Usia 6 hingga 11 Bulan
Bagi bayi usia 6 hingga 11 bulan menu makanan yang bisa diberikan adalah bubur kentang daging dan buah melon dengan rincian jumlah sebagai berikut:
- Kentang 25 gram, 1/3 buah kecil.
- Daging sapi cincang 10 gram, 1 sendok makan.
- Buncis 5 gram, ½ sendok makan.
- Santan 3 gram, ½ sendok makan.
- Mentega 5 gram, 1 sendok teh.
Menu ini mengandung energi 84 Kkal, protein 3,2 gram, lemak 3,3 gram.
Advertisement
Menu Makanan Tambahan untuk Anak Usia 9 – 11 Bulan
Bagi anak usia 9 hingga 11 bulan menu makanan yang bisa diberikan salah satunya adalah nasi tim tongkol dengan tambahan buah apel.
Menu ini memiliki rincian jumlah bahan makanan sebagai berikut:
- Nasi 40 gram atau 2 sendok makan.
- Ikan tongkol 20 gram atau ½ potong.
- Santan 20 gram atau 2 sendok makan.
- Wortel 5 gram atau ½ sendok makan.
- Minyak 2 gram atau ½ sendok teh.
- Apel 25 gram atau ½ buah ukuran sedang.
Menu ini memiliki energi 147 Kkal, protein 6 gram, dan lemak 5,5 gram.
Menu Makanan Tambahan untuk Baduta 12 – 23 Bulan
Sementara, menu makanan tambahan untuk bawah dua tahun (baduta) 12 hingga 23 bulan salah satunya adalah nasi sup bola tahu ayam dengan tambahan jeruk.
Rincian komposisi menu ini adalah:
- Nasi 70 gram atau 4 sendok makan.
- Daging ayam cincang 25 gram atau 2 sendok makan.
- Telur 30 gram atau ½ butir.
- Tahu putih 20 gram atau ½ potong.
- Wortel 15 gram atau 1,5 sendok makan.
- Jagung pipil kuning 15 gram atau 1,5 sendok makan.
- Buncis 15 gram atau 1,5 sendok makan.
- Minyak 5 gram atau 1 sendok teh.
- Jeruk 50 gram atau 1 buah.
Menu ini mengandung energi 328 Kkal, protein 10,6 gram, dan lemak 11,3 gram.
Advertisement
Apa Itu PMT?
Tan mengingatkan PMT adalah makanan tambahan, maka perlu disajikan di samping makanan harian.
“Mestinya ini (PMT) sebagai TAMBAHAN yang diberi 28-90 hari berturut-turut, di samping ibu juga memberi makan dari menu keluarga tiga kali makan sehari-hari,” jelas Tan.
Pernyataan Tan selaras dengan sosialisasi Kemenkes yang menyebut bahwa PMT bukan untuk menggantikan makanan utama. PMT diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1 kali makanan lengkap dalam seminggu dan sisanya kudapan.
Makanan lengkap diberikan sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku yang bergizi seimbang dengan mengutamakan 2 (dua) jenis sumber protein hewani mengutip laman Ayo Sehat Kemenkes.
Sasaran dari PMT adalah Balita Gizi Kurang, Balita Berat badan Kurang dan Balita dengan Berat Badan Tidak Naik, hal ini bertujuan agar Berat badan Balita kembali naik secara adekuat mengikuti kurva pertumbuhan, Berat Badan Kembali Normal dan menjadi Gizi Baik sehingga Kondisi Stunting pada Balita dapat dicegah.
PMT berbahan pangan lokal ini dapat dilakukan di Posyandu, Fasyankes, Kelas Ibu Balita atau melalui kunjungan rumah oleh kader/nakes/mitra.