Liputan6.com, Jakarta - Halitosis atau bau mulut, terjadi ketika bakteri memakan sisa makanan di mulut, sehingga menghasilkan senyawa berbau.
Bau mulut dapat disebabkan oleh kebiasaan makan, merokok, atau kondisi kesehatan seperti mag dan gula darah tinggi.
Baca Juga
Berikut ini beberapa kemungkinan alasan lain napas berbau tidak sedap seperti dikutip dari Health pada Jumat, (24/11/2023).
Advertisement
1. Pakai Behel dan Tak Jaga Kebersihan
Peralatan ortodontik seperti gigi palsu dan behel mungkin sulit dirawat. Penting untuk membersihkannya setiap hari, kata John Grbic, DMD, seorang dokter gigi di Columbia Doctors di New York City.
Bahan-bahan tersebut merupakan magnet utama bagi partikel makanan, yang dapat tersangkut di bahan tersebut dan dapat menyebabkan bau mulut.
2. Pola Makan dan Minum
Apa yang seseorang makan atau minum bisa menjadi penyebab bau mulut. Salah satunya adalah konsumsi alkohol yang dapat bertahan pada napas untuk sementara waktu. Sebuah penelitian mencatat adanya hubungan yang signifikan antara peningkatan frekuensi minum dan bau mulut.
3. Konsumsi Makanan Berbau
Jengkol, pete, bawang putih, bawang bombay, acar, lobak, dan rempah-rempah merupakan beberapa makanan yang membuat napas berbau tidak sedap.
Meskipun aroma tajam dari makanan tersebut mungkin hilang setelah satu atau dua jam atau bahkan beberapa hari, bau tersebut masih dapat muncul kembali.
4. Kondisi Kesehatan
Terkadang bau mulut bisa menjadi gejala suatu kondisi kesehatan seperti mag, tekanan darah tinggi, atau sindrom Sjogren.
- Mag
Kebanyakan kasus bau mulut disebabkan oleh bakteri yang ada di mulut seseorang. Para peneliti juga menduga bahwa pada sebagian kecil orang, bau mulut dipicu oleh gangguan pencernaan seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD). GERD adalah suatu kondisi dimana isi lambung seseorang bocor kembali ke kerongkongan.
Sebuah penelitian mencatat bahwa sekitar 60% pasien yang datang ke dokter gigi dengan kerusakan gigi erosif menderita GERD yang signifikan.
- Gula Darah Tinggi
Jika napas berbau manis dan hampir seperti gula, itu tandanya seseorang mungkin mengalami ketoasidosis diabetikum. Ketoasidosis diabetik adalah kondisi yang mengancam jiwa penderita diabetes (biasanya tipe 1) yang dapat menyebabkan serangan jantung atau gagal ginjal.
Gejala lainnya termasuk sering buang air kecil, mual, dan otot kaku. Menurut Grbic, dokter gigi hampir selalu melihat hal ini pada pasien diabetes yang tidak terdiagnosis.
Advertisement
5. Masalah Kebersihan Mulut
Kesehatan mulut yang baik dapat membantu mencegah bau mulut. Namun, tidak membersihkan gigi dengan benang atau menyikat gigi secara teratur dapat menyebabkan masalah seperti gigi berlubang dan penyakit gusi yang berhubungan dengan halitosis.
- Gigi Berlubang
Penumpukan plak dapat mengikis gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Secara teknis, gigi berlubang muncul akibat kerusakan gigi atau kerusakan permukaan gigi.
Hal ini terjadi ketika bakteri di mulut menghasilkan asam yang menyerang enamel.
“Makanan bisa tersangkut di gigi berlubang,” kata Grbic. Karena gigi berlubang sulit dibersihkan, sisa makanan terakhir dapat bertahan lebih lama dari biasanya, sehingga menyebabkan lebih banyak bau mulut.
6. Faktor Lain
Penyebab lain bau mulut diantaranyaL
- Radang Tenggorokan
Strep adalah infeksi bakteri, bukan virus. Bakteri yang menyerang tersebut dapat menyebabkan napas berbau tidak sedap, kata Grbic.
- Merokok
Merokok dapat menyebabkan bau mulut. Sebuah penelitian menemukan bahwa merokok dalam jangka panjang mengurangi sekresi air liur dan mengubah kualitasnya.
Selain itu, enzim dan antibodi dari air liur dapat menghancurkan bakteri di mulut dan gigi, yang dapat menyebabkan bau mulut dan kerusakan gigi.
Advertisement