Liputan6.com, Jakarta - Anak yang sulit makan membuat orangtua khawatir terhadap pertumbuhannya. Ketika masa pertumbuhan, asupan gizi anak tentu harus tercukupi agar tumbuh kembangnya optimal. Salah satu caranya melalui makanan yang ia konsumsi, mulai dari daging, buah, hingga sayuran.
Oleh karena itu, orangtua harus mempunyai seribu macam cara supaya anak dapat menjaga nafsu makan anak demi memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Baca Juga
DR. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH, Ketua Bidang Humas dan Kesejahteraan Anggota IDAI memberikan beberapa tips menghadapi anak yang susah makan, berikut ini tips dan triknya:
Advertisement
1. Kenalkan Berbagai Jenis Makanan
Setelah mengenal berbagai macam jenis dan rasa makanan, setiap anak pasti memiliki preferensinya sendiri terhadap makanan mana yang disukai atau tidak disukai.
"Tugas ibu memperkenalkan sebanyak mungkin makanan, karena kita kan ibaratnya kalau belajar sesuatu tidak mungkin langsung pinter ya pasti harus berulang-ulang. Nah hal itu pun sama dengan anak-anak, perlu perkenalan makanan secara berulang kali supaya anak bisa menemukan mana makanan yang dia suka," ucap Bernie saat di sebuah konferensi pers Minggu, (10/12/2023).
Seorang anak mungkin belum bisa menyukai suatu makanan tertentu saat ini, namun ketika perkenalan terus dilakukan oleh orangtua, anak-anak mungkin akan berubah menyukai makanan tersebut.
2. Hias Makanan
Orangtua juga bisa melakukan tips satu ini, menghias makanan dengan kreatif. Anak-anak pasti akan tertarik untuk makan ketika mereka melihat sesuatu yang menarik pada makanan mereka.
"Untuk memperkenalkan jenis makanan yang tidak disukai anak, orangtua bisa memberikan hiasan tertentu pada makanan seperti bola nasi rumput laut yang dibentuk seperti boneka atau sebagainya," kata Bernie.
Advertisement
3. Mengganti Makanan
Para ibu harus bisa memutar otak sebaik mungkin saat anak mengalami mogok makan atau sulit makan. Salah satunya dengan mengganti sumber makanan.
"Misalnya si anak gak suka nasi, ibu-ibu bisa menggantinya dengan karbohidrat lain seperti kentang atau roti. Jadi tidak harus nasi yang penting tetap terpenuhi asupan karbohidratnya," katanya.
Selain itu, Bernie juga menyebutkan ketika anak tidak suka sayur jangan paksa anak untuk menyukainya. Orangtua bisa menggantinya dengan protein seperti ikan, telur dan lain sebagainya.
4. Mengubah Cara Memasak
Selanjutnya, orangtua bisa mengubah cara memasak suatu makanan. "Gapapa walaupun sukanya cuma telur, orangtua juga bisa mengubah cara masaknya ya misal si telur ini ada yang digoreng, ada yang direbus, dikukus, dijadikan berbagai macam olahan telur yang penting proteinnya masuk ke dalam tubuh si anak," ucap Bernie.
Hal itu juga berlaku untuk makanan lain supaya anak memiliki berbagai variasi rasa meskipun dari satu bahan makanan yang sama.
Advertisement