Liputan6.com, Jakarta - Anemia adalah jumlah, ukuran, atau fungsi sel darah merah yang lebih rendah dari batas normal. Ini merupakan kondisi yang terjadi pada banyak orang dan biasanya dapat diobati.
Melansir Verywell Health, sel darah merah mengandung hemoglobin, protein yang mengandung zat besi yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika tubuh tidak memiliki sel-sel ini dalam jumlah yang cukup dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, tubuh dapat merasa kekurangan energi. Hal lain yang dapat dirasakan adalah kedinginan terus-menerus dan sakit kepala.
Baca Juga
Biasanya, anemia berkembang secara bertahap dan terkadang pasien menjadi terbiasa dengan efeknya hingga gejalanya tiba-tiba menjadi jauh lebih buruk.
Advertisement
Penyebab Umum Anemia
Ada banyak penyebab anemia. Biasanya berkembang karena kekurangan produksi sel darah merah atau kehilangan banyak sel darah merah.
Penyebab paling umum dari anemia adalah kekurangan nutrisi yang dapat disebabkan oleh rendahnya vitamin B12, kekurangan zat besi, atau kekurangan protein.
Beberapa hal yang tergolong dalam penyebab anemia antara lain:
- Malnutrisi karena pola makan rendah vitamin B12, zat besi, atau protein.
- Penyakit gastrointestinal (GI) yang menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi makanan.
- Pendarahan cepat setelah cedera.
- Kehilangan darah akibat pembedahan.
- Kehilangan darah yang lambat dan kronis karena perdarahan gastrointestinal, penyakit kandung kemih, atau perdarahan menstruasi yang banyak.
- Kanker atau kemoterapi.
- Penyakit hati atau ginjal kronis.
- Paparan timbal, misalnya dari cat timbal atau air yang terkontaminasi.
- Infeksi seperti malaria.
- Kelainan sel darah merah bawaan (diidap sejak lahir).
Penyebab Anemia Secara Tiba-Tiba
Beberapa kondisi juga dapat memicu anemia secara tiba-tiba. Misalnya, kehilangan darah karena trauma akibat kecelakaan.
Penyebab lain yang dapat dengan cepat memicu anemia adalah beberapa jenis kanker. Misalnya kanker pankreas yang dapat memburuk dengan cepat, sehingga menyebabkan timbulnya anemia secara tiba-tiba.
Sebaliknya, toksisitas timbal atau penyakit hati dapat berkembang secara perlahan, sehingga menyebabkan perkembangan anemia secara bertahap.
Advertisement
Gejala Anemia
Anemia dapat menyerang siapa saja, tapi lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia, penyakit kronis, atau selama kehamilan.
Meskipun ada banyak penyebab anemia yang berbeda, efek dan gejala anemia umumnya sama, apa pun penyebabnya.
Gejala umum anemia meliputi:
- Energi lebih rendah dari biasanya
- Merasa lebih dingin dari biasanya
- Pusing
- Sakit kepala
- Penampilan kulit lebih pucat dari biasanya, terutama pada bibir, jari tangan, dan kaki
- Sifat lekas marah.
Gejalanya tergantung pada penyebab anemia. Gejala-gejala ini belum tentu disebabkan oleh anemia, tapi bisa juga terjadi bersamaan dengan anemia.
Anemia Tak Boleh Dibiarkan
Membiarkan anemia tanpa pengobatan adalah hal yang tidak baik. Jika mengalami tanda-tanda anemia, seperti kulit pucat, sakit kepala, pusing, atau kelelahan, pasien harus segera membuat janji bertemu penyedia layanan kesehatan sesegera mungkin.
Tes darah dapat membantu mengidentifikasi apakah pasien menderita anemia. Tes ini juga bisa memberi tahu dokter terkait penyebab anemia yang dialami pasien.
Tes darah untuk anemia meliputi:
- Hitung darah lengkap (CBC)
- Tes besi
- Tes lebih lanjut mungkin dilakukan untuk mencari penyebab yang mendasarinya.
Penanganan Anemia
Mengobati penyebab anemia dapat meningkatkan jumlah atau fungsi sel darah merah. Suplemen zat besi atau vitamin B12 bisa direkomendasikan jika pasien mengalami defisiensi.
Namun, suplemen tidak selalu cocok untuk semua penyebab anemia. Penting untuk mendiagnosis penyebabnya sebelum mengobati sendiri dengan suplemen.
Pencegahan anemia terutama didasarkan pada menjaga gizi yang sehat dan seimbang. Artinya, pasien perlu memastikan mendapatkan beragam vitamin dan mineral, terutama zat besi, asam folat, dan vitamin B12.
“Jika Anda mengonsumsi makanan nabati (vegetarian atau vegan), Anda mungkin memerlukan suplemen untuk menghindari anemia, karena makanan tersebut mungkin kekurangan vitamin B12. Anda harus mendiskusikan rekomendasi suplemen dengan penyedia layanan kesehatan.”
Jika melakukan kunjungan medis rutin tahunan yang direkomendasikan, pasien dapat menjalani tes darah lengkap (CBC), yang dapat dengan cepat mendeteksi anemia sehingga dapat didiagnosis dan diobati.
Advertisement