RSUD Kota Bogor Kini Punya Alat Cath Lab, Siap Tangani Penyakit Jantung dan Stroke

Cath Lab RSUD Kota Bogor Siap Tangani Penyakit Jantung dan Stroke

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Des 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2023, 11:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meresmikan Program Jantung Sumber Kehidupan (JASUKE) RSUD Kota Bogor, Kamis, 28 Desember 2023 sekaligus meresmikan Gedung Blok I & IV, Alat Cathlab, dan TB MDR. (Dok Kementerian Kesehatan RI)
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meresmikan Program Jantung Sumber Kehidupan (JASUKE) RSUD Kota Bogor, Kamis, 28 Desember 2023 sekaligus meresmikan Gedung Blok I & IV, Alat Cathlab, dan TB MDR. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Bogor - RSUD Kota Bogor kini sudah mempunyai alat Catheterization Laboratory (Cath Lab) untuk penanganan penyakit jantung dan stroke. Ketersediaan alat ini seiring dengan Kementerian Kesehatan meresmikan layanan Cath Lab di RSUD Kota Bogor pada Kamis, 28 Desember 2023.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, keberadaan alat cath lab merupakan bagian dari transformasi layanan rujukan untuk mendekatkan akses masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya kepada layanan kesehatan penyakit jantung dan stroke.

Hal ini lantaran jantung dan stroke termasuk penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

"Penyakit stroke menempati peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia dengan 300.000 kematian per tahun, disusul jantung dengan 250.000 kematian per tahun, dan selanjutnya penyakit kanker di peringkat ketiga," ujar Budi Gunadi di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat.

"Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tersebut terus meningkat dengan sasaran yang kian luas, yakni menyerang usia produktif. Ya kalau bisa sedini mungkin (dideteksi) dibandingkan telat," dia menambahkan.

Deteksi Dini Penyakit Stroke Harus Lebih Masif

Deteksi dini penyakit jantung dan stroke harus dilakukan lebih masif di fasilitas pelayanan kesehatan primer seperti Puskesmas.

Caranya dengan melakukan pemeriksaan dasar, yakni tes gula darah, lemak darah, dan tekanan darah.

"Kalau sudah di atas 40 tahun, setiap bulan harus diukur. Kalau gula darahnya tinggi, tekanan darahnya tinggi dan lemaknya tinggi," kata Menkes Budi.

"Nanti obatnya dikasih gratis di Puskesmas, diminum tiap hari dan terkontrol," Budi melanjutkan.

Penuhi Cath Lab di 514 Daerah

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkomitmen untuk memperkuat sekaligus memeratakan layanan kesehatan untuk penyakit prioritas seperti kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU).

Penguatan layanan dilakukan dengan pemenuhan alat kesehatan canggih di seluruh RSUD di 514 kabupaten/kota, salah satunya cath lab.

"Mulai Juli tahun depan, kita akan deploy dan dalam 2 tahun akan selesai, semua RSUD di 514 kabupaten/kota akan punya alat ini, sehingga penyebab kematian terbesar seperti stroke dan jantung bisa dilayani, termasuk di Bogor," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Pemeriksaan Jantung Didukung Alat EKG

Untuk pemeriksaan kesehatan atau skrining gratis di Puskesmas juga akan ditunjang dengan keberadaan alat deteksi yang canggih berupa elektrokardiogram (EKG), yang berfungsi memeriksa kesehatan jantung.

"Kalau ada serangan jantung bisa ditangani di Puskesmas, tidak perlu dibawa ke rumah sakit, penanganannya bisa lebih dini, oleh dokter umum di Puskesmas, tinggal konsultasi hasil EKG dengan dokter spesialis jantung melalui video call," kata Budi Gunadi Sadikin.

Apabila kondisinya parah, penanganan penyakit jantung dan stroke hanya bisa dilakukan di rumah sakit yang memiliki alat cath lab.

Oleh karena itu, melalui transformasi layanan rujukan, cath lab segera didistribusikan ke 514 kabupaten/kota di Indonesia.

"Serangan jantung dan stroke kalau bisa 2 jam ditangani, makin jauh (fasyankes) makin berisiko. Itu sebabnya kalau bisa ditangani di Puskesmas ditangani. Kalau tidak bisa baru dibawa ke rumah sakit itu sebabnya cath lab harus tersedia di kabupaten/kota," ujarnya.

Dokter Spesialis Akan Dilatih

Keberadaan alat cath lab yang canggih tersebut akan ditunjang dengan keberadaan dokter spesialis dan SDM Kesehatan yang terampil dan berkompeten sehingga alat itu bisa dioperasikan secara optimal.

"Dokternya akan kita latih sehingga dokter spesialis jantung intervensi maupun spesialis penyakit dalam kardiovaskular bisa pakai alat ini," ujar Budi Gunadi.

RSUD Kota Bogor Bisa Jadi Rujukan Pengobatan Stroke dan Jantung

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut, Kota Bogor berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan kanker, jantung, strok, dan uronefrologi (KJSU) di daerahnya. Dengan demikian, RSUD Bogor dapat menjadi rujukan untuk pengobatan stroke dan jantung bagi masyarakat sekitar.

"Masyarakat menengah ke atas di Kota Bogor terus tumbuh dan semakin kuat, karenanya layanan kesehatannya juga harus baik. Kita ingin semuanya bisa ditangani di Kota Bogor, sehingga tidak perlu pergi ke Jakarta atau ke luar negeri," kata Bima Arya.

Bima Arya pun berharap kehadiran layanan unggulan ini akan dilengkapi dengan ketersediaan tenaga kesehatan yang berkompeten.

"Ini sangat berarti untuk kami, faskes akan kita tambah terus, namun yang menjadi pekerjaan rumah bagi kita adalah tenaga kesehatannya, kami harap bisa ditambah," ujarnya.

Beberapa alat kesehatan yang akan ditambah di RSUD Kota Bogor di antaranya, Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio, CT-Scan hingga Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) untuk mengatasi penyakit batu ginjal dengan gelombang kejut.

Infografis Serangan Jantung
Infografis serangan jantung (Source: Kementerian Kesehatan RI)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya