Liputan6.com, Jakarta - Pola makan dapat berperan dalam mengelola stres, yang bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal seperti masalah keuangan dan hubungan dapat menjadi pemicu stres, sementara pikiran dan perasaan pribadi merupakan faktor internal yang berkontribusi pada stres.
Stres kronis dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kesehatan, termasuk kesulitan tidur, nafsu makan buruk, dan kesehatan jantung. Mengelola stres dengan efektif dapat mendukung memori, kognisi, dan kekebalan tubuh.
Baca Juga
Selain dari perubahan gaya hidup seperti berolahraga, bermeditasi, dan tidur yang cukup, beberapa makanan dapat membantu mengelola stres secara alami, seperti dikutip dari Verywell Health.
Advertisement
Kacang Kenari
Kacang kenari memberikan rasa renyah dan lezat pada berbagai resep. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kenari secara rutin dapat meningkatkan status kesehatan mental, memberikan perlindungan terhadap dampak negatif stres akademik, dan meningkatkan kualitas tidur.
Alpukat
Alpukat mengandung magnesium alami, yang diyakini dapat mengurangi kecenderungan tubuh terhadap stres. Meskipun bukti langsung tentang manfaat alpukat dalam mengurangi stres masih terbatas, mengonsumsi makanan kaya magnesium seperti alpukat dapat mendukung tujuan tersebut.
Salmon
Salmon kaya akan asam lemak omega-3 DHA, yang terkait dengan ketahanan stres yang lebih baik dan dampak positif pada kesehatan mental. Salmon juga menyediakan nutrisi lain seperti vitamin B dan magnesium yang berperan dalam manajemen stres.
Makanan Penenang Stres yang Lainnya
Teh Hijau
Teh hijau mengandung L-theanine, sebuah asam amino alami yang dapat meningkatkan suasana hati, kognisi, dan mengurangi gejala stres serta kecemasan. Minuman ini serbaguna dan dapat dinikmati baik dalam keadaan panas maupun dingin.
Coklat
Coklat sering dianggap sebagai 'makanan bahagia'. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi coklat hitam dan susu setiap hari dapat efektif mengurangi tingkat stres. Efek ini kemungkinan terkait dengan polifenol kakaonya, yang terbukti mengurangi stres pada berbagai tingkat keparahan.
Meskipun demikian, penting untuk memilih coklat dengan persentase kakao yang tinggi untuk mendapatkan manfaat polifenolnya dan menghindari coklat putih yang kurang mengandung polifenol dan biasanya lebih tinggi gula.
Advertisement