Liputan6.com, Jakarta Apakah kamu sering mendengar atau bahkan menerapkan prinsip “belum lima menit” saat ada makanan yang terjatuh?
Prinsip ini beranggapan bahwa makanan jatuh ke lantai kemudian diambil kembali dalam waktu secepatnya berarti makanan itu masih aman untuk dimakan. Dianggap bakteri di lantai tidak akan sempat berpindah ke makanan.
Baca Juga
Memang iya benar demikian?
Advertisement
Banyak orang percaya bahwa hal ini bergantung pada beberapa aspek. Mulai dari mempertimbangkan makanan, jenis lantai, dan permukaan yang berpotensi terkontaminasi.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan situasi secara keseluruhan sebelum memutuskan apakah aman atau tidak untuk mengonsumsi makanan yang terjatuh.
Dilansir dari Best Life, Menurut Soma Mandal, MD, seorang dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat di Summit Health di Amerika Serikat, tidak ada bukti yang dapat dipercaya untuk mendukung aturan lima menit.
Dia mengatakan bahwa ketika makanan bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi, makanan tersebut dapat langsung terkena bakteri berbahaya-dalam waktu kurang dari satu detik.
Penelitian dari Rutgers University, Amerika Serikat pada 2014 membantah anggapan bahwa ada jangka waktu yang 'aman' untuk melanjutkan menyantap makanan yang terjatuh, dikutip dari Your Life Choices.
Penelitian ini menemukan bahwa kelembapan, jenis permukaan, dan waktu kontak semuanya berkontribusi terhadap kontaminasi silang dan, dalam beberapa kasus, perpindahan dimulai dalam waktu kurang dari satu detik.
Bakteri Suka Tempat Lembap
Profesor Schaffner yang melakukan penelitian dengan Robyn Miranda di laboratoriumnya di School of Environmental and Biological Sciences, Rutgers University-New Brunswick mengatakan bahwa kehadiran bakteri paling banyak dipengaruhi oleh kelembapan.
"Bakteri tidak memiliki kaki, mereka bergerak mengikuti kelembapan, dan semakin basah makanan, semakin tinggi risiko perpindahannya. Selain itu, waktu kontak makanan yang lebih lama biasanya mengakibatkan perpindahan lebih banyak bakteri dari setiap permukaan ke makanan."
Advertisement
Lantai yang Terlihat Bersih Enggak Jamin Bebas dari Bakteri
Melissa Wasserman Baker, RDN, seorang ahli ahli gizi terdaftar dan pendiri Food Queries, mengatakan bahwa meskipun terlihat bersih, lantai dapat menyimpan bakteri berbahaya.
"Lantai yang terlihat bersih mungkin masih menyimpan bakteri berbahaya, terutama di area dengan banyak orang atau di tempat makanan sering disiapkan atau dikonsumsi," katanya.
Melissa menuturkan bahwa bakteri yang ditemukan di lantai bisa saja ada E. coli, Salmonella, dan Listeria monocytogenes. Lalu, alergen, patogen dari kotoran hewan atau manusia, kotoran, rambut, dan debu juga merupakan penyebab umum kontaminasi yang mungkin luput dari perhatian.
Meskipun Malissa mengatakan bahwa pembersihan secara teratur dapat membantu mengurangi risiko kontaminasi, pada akhirnya dapat mengganti risiko menelan bakteri berbahaya dengan menelan jejak bahan kimia pembersih. Hal ini juga tidak sehat, para ahli memperingatkan.
Bahaya Mengonsumsi Makanan yang Telah Jatuh
Malissa mengatakan bahwa gejala penyakit yang disebabkan melalui makanan bisa sangat beragam.
"Tergantung pada jenis dan jumlah bakteri yang ada, gejalanya bisa berkisar dari ketidaknyamanan perut ringan hingga penyakit yang lebih parah seperti diare, muntah, demam, dan dehidrasi," katanya.
Jadi, lain kali jika menjatuhkan makanan ke lantai, pikirkanlah dua kali sebelum menerapkan prinsip “belum 5 menit” dan tetap memakannya. Kehilangan makanan mungkin tidak enak, tapi lebih buruk lagi jika Anda harus kehilangan waktu satu hari karena sakit yang disebabkan oleh makanan.
Advertisement