Pasien Diabetes Mesti Konsumsi Makanan Berserat Biar Enggak Gampang Lapar

Orang dengan diabetes atau diabetesi disarankan mengonsumsi 20 sampai 30 gram serat per hari

oleh Tim Health diperbarui 22 Mar 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2024, 03:00 WIB
ilsutrasi Pecel Madiun
Pecel yang kaya sayur merupakan salah satu sumber serat untuk diabetesi. /Copyright fimela/daniel kampua

Liputan6.com, Jakarta Edukator diabetes Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Nurchayatie mengatakan bahwa pasien diabetes disarankan untuk mengonsumsi makanan berserat agar tidak mudah lapar. Asupan serat dalam porsi banyak amat penting bagi diabetesi lantaran gejala orang dengan kadar gula darah tinggi adalah mudah lapar.

"Fungsi utama serat bagi diabetesi adalah mengenyangkan. Ada gejala diabetes yang merasa mudah lapar," kata Nurchayatie mengutip Antara.

Serat tidak bisa dicerna oleh saluran pencernaan manusia. Ketika berada di dalam tubuh, serat berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah karena makanan tidak berada lama di dalam usus 12 jari.

Selain itu, kehadiran serat juga menurunkan lemak darah dan memperlancar pencernaan.

20-30 Gram Serat per Hari

Orang dengan diabetes atau diabetesi disarankan mengonsumsi 20 sampai 30 gram serat per hari atau sekitar lima porsi sayur dan buah. Sumber serat banyak di sekitar kita seperti dari kacang-kacangan, brokoli dan bayam.

"Sayur daun singkong dan daun katuk (adalah makanan) tinggi serat," tambah Nurchayatie.

Karbohidrat Kompleks

Diabetesi tetap membutuhkan karbohidrat, yang merupakan sumber energi bagi tubuh. Namun, jumlahnya perlu diatur. Pasien diabetes disarankan mengonsumsi karbohidrat sebanyak 45 sampai 65 persen dari total asupan energi, terutama karbohidrat yang berserat tinggi.

Nurchayatie tidak menyarankan sama sekali menghindari karbohidrat atau mengganti karbohidrat dengan buah, misalnya, karena makanan tersebut tidak berada pada golongan yang sama.

 

 

Protein Jangan Lupa

Tanpa Tepung, Ini Cara Buat Lele Goreng yang Lurus dan Krispi
Lele salah satu sumber protein (Youtube/Dapur Jempol)

Diabetesi juga memerlukan protein, yang merupakan zat pembangun yang berperan dalam pertumbuhan dan regenerasi jaringan tubuh yang rusak. Protein bisa dikonsumsi sejumlah 10 sampai 20 persen dari total asupan energi, jumlahnya juga perlu disesuaikan dengan kondisi pasien.

Jika diabetesi juga mengalami gangguan ginjal maka ia bisa mengambil persentase protein terendah, yaitu 10 persen.

.

Lemak Tetap Butuh

Diabetesi juga membutuhkan lemak, yang berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut vitamin A, D, E dan K. Diet tanpa lemak bisa menyebabkan kekurangan vitamin tersebut.

Lemak bisa dikonsumsi sebanyak 20-25 persen dari total asupan energi. Meski bisa mengonsumsi lemak, diabetesi perlu membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans seperti susu full cream.

Infografis Daftar 10 Negara dengan Kasus Diabetes Tertinggi di Dunia
Daftar 10 Negara dengan Kasus Diabetes Tertinggi di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya