Liputan6.com, Jakarta Vaksin tuberkulosis (TB) yang baru tengah dalam proses pengujian. Ada sekitar 15 vaksin yang kini berada dalam pantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Saat ini ada sekitar 15 jenis vaksin yang ada di pathline-nya WHO dan sebagian besar masih di fase satu, sebagian kecil masih di fase preklinik. Dan ada yang akan segera fase tiga, ini adalah fase terakhir dalam produksi vaksin,” kata Ketua Koalisi Organisasi Profesi untuk Tuberkulosis (KOPI TB) Erlina Burhan dalam temu media Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia bersama Kementerian Kesehatan secara daring, Jumat (22/3/2024).
Baca Juga
Daftar Pemain Timnas Indonesia VS Filipina di Piala AFF 2024, Lino Kembali, Trio Bek Tetap Bertahan
PDIP Tunggu Kado Tahun Baru Presiden Prabowo: Batalkan Rencana Kenaikan PPN 12 Persen
Timnas Indonesia Harus Panen Gol saat Melawan Filipina di Laga Akhir Grup B Piala AFF 2024, Tak Sekadar Raih 3 Poin
Dokter spesialis paru ini menambahkan, ada vaksin yang akan segera diuji coba di Indonesia yakni vaksin M72. Vaksin ini kini berada di bawah pengujian The Bill & Melinda Gates Medical Research Institute (MRI) dan melibatkan delapan negara untuk pengujiannya.
Advertisement
“Ada delapan negara yang terlibat, enam negara di afrika, dua negara di Asia yaitu Vietnam dan Indonesia. Kita sudah mendapatkan persetujuan etik sambil sekarang menunggu izin uji klinis dari Badan POM dan menunggu obat masuk.”
Persiapannya sudah dilakukan dan Erlina berharap pengujian mulai dilakukan pada Mei atau Juni 2024.
“Dan diharapkan tahun 2028, 2029 itu akan ada data efikasinya,” jelas Erlina.
Selain M72, vaksin lain yang juga akan uji klinis di Indonesia adalah vaksin dari CanSinoBIO. Ini adalah perusahaan kerja sama Kanada dan China.
“Vaksinnya agak berbeda dengan yang lain. Kalau M72 disuntikkan, sementara CanSino yang platformnya Adenovirus itu dengan inhalasi (dihirup).”
Targetkan Rampung 2027
Terkait target rampungnya uji vaksin produksi CanSinoBio, Erlina mengatakan bahwa perusahaan tersebut optimis vaksinnya bisa digunakan pada 2027.
“Target selesainya CanSino ini optimis tahun 2027 tapi saya enggak tahu apakah ini mungkin,” kata Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI).
Sementara, target rampung vaksin M72 dinilai lebih realistis yakni sekitar 2028 hingga 2029.
“Kalau yang M72 mereka lebih realistis mengatakan mungkin 2028-2029 karena fase follow up-nya tiga tahun lamanya, maunya sih 2028.”
Advertisement
Soal Vaksin Tuberkulosis yang Lama
Sebelumnya, Erlina mengatakan vaksin baru dibutuhkan untuk mengatasi tuberkulosis karena yang lama sudah tidak efektif.
"Kalau TB itu saat ini vaksinnya sudah jadul, BCG -Bacille Calmette-Guerin- itu sejak tahun 1970. Kita di Fakultas Kedokteran UI akan segera melakukan uji klinis untuk vaksin M72, dari Bill and Melinda Gates Foundation, mudah-mudahan bisa menjadi perhatian masyarakat," kata Erlina di Jakarta.
Vaksin BCG disebut tidak efektif lantaran hingga kini Indonesia masih menempati peringkat kedua tertinggi di dunia dengan kasus TB terbanyak.
"Vaksin baru M72 ini, FKUI yang akan meneliti, kami sedang lakukan uji klinis fase ketiga, dan di fase kedua itu terbukti sudah berhasil menghapus TB sebesar 50 persen, jadi BCG itu tidak efektif," katanya.
Mempersingkat Pengobatan TB
Selain mengembangkan vaksin M72, Erlina menjelaskan bahwa pengobatan TB juga terus mengalami inovasi dengan mempersingkat masa pengobatan, dari yang semula enam bulan menjadi empat bulan.
"Pengobatan TB 4 bulan sedang diupayakan, kita juga telah berupaya melakukan banyak penelitian baru dalam rangka menanggulangi TB di Indonesia.”
“Dan nantinya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan berperan menerapkan kebijakan membuat izin edar untuk obat dan vaksin tersebut apabila penelitian telah selesai dan dinilai aman untuk digunakan," tutupnya.
Advertisement