Cara Jaga Kesehatan Saat Bepergian di Musim Pancaroba Rekomendasi IDI

Musim pancaroba atau perubahan cuaca drastis bisa berisiko bagi kesehatan kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, atau individu yang kondisinya kurang fit.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 13 Apr 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2024, 14:00 WIB
Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 melaporkan pengguna angkutan umum tercatat sudah mencapai 1.181.705 orang pada H-3 Mudik Lebaran 2024. (dok Kemenhub)
Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 melaporkan pengguna angkutan umum tercatat sudah mencapai 1.181.705 orang pada H-3 Mudik Lebaran 2024. (dok Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia tengah dilanda musim pancaroba. Pada bulan April ini, masyarakat tidak hanya masuk dalam musim libur panjang karena perayaan Idulfitri, namun juga menghadapi musim perubahan cuaca yang drastis. Kondisi tersebut bisa menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan masyarakat luas untuk menjaga kesehatan dengan melakukan sejumlah persiapan dan pencegahan sebelum melakukan perjalanan baik liburan maupun untuk bisnis atau pekerjaan di musim pancaroba ini.

Disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT, perubahan cuaca drastis bisa berisiko bagi kesehatan kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, atau individu yang kondisinya kurang fit.

“Kewaspadaan dini menjadi bagian penting yang harus selalu dilakukan oleh masyarakat. Perubahan cuaca yang drastis dari panas terik ke hujan atau sebaliknya dapat membahayakan kesehatan kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil. atau orang ang kondisi tubuhnya kurang fit,” kata Adib melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

PB IDI pun merekomendasikan sejumlah hal berikut guna menjaga kesehatan selama perjalanan di musim pancaroba:

1. Lakukan vaksinasi flu sekurangnya 1-2 minggu sebelum bepergian untuk melindungi diri dan mengurangi kemungkinan menyebarkan virus ke orang lain. Lakukan vaksinasi dalam kondisi tubuh sedang sehat dan tidak mengalami gejala flu apapun.

2. Selain vaksinasi flu, sebaiknya juga melakukan vaksinasi COVID-19 baik untuk awal maupun vaksinasi booster.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang telah divaksinasi COVID-19 memiliki kemungkinan kecil untuk menularkan COVID-19 pada orang lain, - menjadikan perjalanan baik dekat maupun jauh menjadi lebih aman bagi diri Anda sendiri dan orang lain di rombongan Anda.

Bagi para lansia dan orang dengan kriteria tertentu dapat memperoleh vaksinasi Covid secara gratis melalui Puskesmas dan Pusat Layanan kesehatan Pemerintah.

Sementara bagi masyarakat umum diluar kriteria kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dapat memperoleh vaksinasi Covid Mandiri (berbayar) melalui layanan klinik dan Rumah Sakit yang menyediakan.

“Meski Covid sudah menurun dibanding saat asa pandemi, namun penyakit ini masih ada dan penting bagi tubuh untuk terus melindungi diri dari penyakit ini dengan melakukan vaksinasi,” saran Ketua Satgas COVID-19 PB IDI, Prof DR Dr Erlina Burhan, SpP(K).

 

Teliti Tujuan

3. Teliti Tujuan Anda sehingga kita bisa mmeperhitungkan aktvfitas yang akan kita hadapi dan melakukan penilaian kemampuan kesehatan kta sebelum menjalankan aktivitas di tempat tujuan. Siapkan juga asuransi perjalanan atau kesehatan baik swasta maupun BPJS.

4. Periksa Pedoman Lokal Seputar Kesehatan dan COVID-19, flu atau mungkin penyebaran penyakit lainnya di tempat yang akan dituju, termasuk regulasi di luar negeri. Hal ini dikarenakan setiap negara mempunyai aturan dan regulasi berbeda terkait perjalanan dan COVID-19.

5. Jangan memaksakan bepergian bila kondisi kurang fit. Lakukan perjalanan terutama jauh hanya bila Anda merasa sehat. Pertimbangkan untuk menunda rencana Anda hingga 24 jam setelah demam dan semua gejala lainnya mereda (tanpa menggunakan obat penurun demam).

 

 

Siapkan Perlengkapan Kesehatan dan Jaga Kebersihan Tangan

6. Siapkan perlengkapan kesehatan perjalanan seperti obat rutin yang harus diminum, juga obat darurat seperti obat luka, obat pereda demam dan nyeri, obat flu, pembersih luka.

7. Jaga kebersihan tangan Anda dan gunakan hand sanitizer, sabun, atau tissue basah terutama selesai beraktifitas. Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir selama kurang lebih 20 detik, atau gunakan pembersih tangan (hand sanitizer atau tissue basah) yang mengandung alkohol minimal 60 persen. Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda apabila tangan tidak dalam kondisi bersih/ belum dicuci. utup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu, kemudian buang tisu bekas pada tempatnya.

8. Tetap terhidrasi dan tidur yang cukup. Jangan sampai kekurangan cairan dan cukup istirahat supaya bisa tetap konsentrasi dalam perjalanan terutama saat perjalanan darat. Minumlah air putih sekurangnya 8 (delapan) gelas dalam sehari untuk menghindaro dehidrasi, juga tidur minimal 6-8 jam dalam sehari. Hidrasi dan istirahat yang cukup penting untuk fungsi kekebalan tubuh yang sehat.

Berhati-Hati Jika di Kerumunan

9. Berhati-hatilah saat berada di kerumunan, kenakan masker terutama bila dalam kondisi yang tidak fit atau baru sembuh dari sakit.

Masker tidak hanya mellidungi dari penularan penyakit namun juga dari debu dan polusi yang berpotensi menyebabkan penyakit. Kenakan juga masker saat berada dalam pesawat atau transportasi publik. Jaga jarak apabila berada dalam kerumunan. Hal ini tidak hanya menghindarkan Anda dari tertular penyakit, namun juga dari potensi bahaya lainnya seperti kecopetan.

10. Perhatikan berita atau pengumuman pemerintah mengenai perkembangan kondisi penyakit khususnya di wilayah yang mendapat perhatian terutama terkait flu, demam berdarah, dan lain sebagainya.

11. Pantau kondisi tubuh secara rutin, terutama bagi Anda yang mengidap diabetes, hipertensi, serta kondisi kesehatan lainnya yang memerlukan perhatian khusus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya