Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Penyakit Parkinson yang Penderitanya Capai 400 Ribu di Indonesia

Pengobatan Penyakit Parkinson, Ketahui Cara Mencegahnya

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 24 Apr 2024, 11:23 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2024, 11:23 WIB
Penderita Penyakit Parkinson di Indonesia Capai 400 Ribu Pasien, Ini Pengobatannya (dok. Unsplash.com/Micheile Henderson @micheile)
Penderita Penyakit Parkinson di Indonesia Capai 400 Ribu Pasien, Ini Pengobatannya (dok. Unsplash.com/Micheile Henderson @micheile)

Liputan6.com, Jakarta - Penyakit Parkinson ternyata dapat menghantui pada usia lanjut atau lansia. Meskipun begitu, penyakit progresif pada otak dan sistem saraf ini dapat dideteksi dan dicegah sejak dini, bahkan sejak usia produktif.

Menurut Dokter Spesialis Neurologi dari Siloam Hospitals Jantung Diagram di Cinere, Depok, dr Vinnie Juliana Yonatan SpN, Parkinson adalah penyakit yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk bergerak.

Penyebab utama Parkinson adalah kerusakan sel saraf pada area substantia nigra di otak manusia. "Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produksi hormon dopamin yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dan keseimbangan tubuh seiring bertambahnya umur memasuki usia lanjut (lansia)," kata Vinnie.

Lebih lanjut Vinnie menjelaskan bahwa cara gampang mencegah penyakit Parkinson di usia produktif dengan berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat, mengelola stres, istirahat yang cukup, tidur yang nyenyak, dan berkegiatan positif lainnya.

Menurutnya, yang masih menjadi masalah dari Parkinson ini adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gejala awal dari parkinson sehingga banyak terjadi keterlambatan pada proses dan terapi saraf terhadap penderitanya.

Sebab, bila sudah pada stadium lanjut, Parkinson menyebabkan penderita sulit untuk mengontrol gerak dan keseimbangan tubuh seperti berjalan, berbicara, dan gerakan makan atau menulis.

"Jika terkena penyakit ini, parkinson tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengurangi frekuensi gangguan pada saraf hingga kondisi mendekati normal," ujarnya.

 

Pengobatan Penyakit Parkinson

Bila seseorang sudah terkena penyakit Parkinson, pengobatannya bervariasi. Mulai dari penggunaan obat-obatan, terapi, hingga operasi.

Menurut Vinnie, setiap pengobatan ditentukan berdasarkan analisis dokter terhadap kondisi pasien, sehingga setiap penderita mungkin akan mendapatkan pengobatan yang berbeda.

Sebelum menentukan pengobatan yang tepat, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai gejala, komorbid, dan risiko dari polifarmasi (penggunaan banyak obat pada waktu bersamaan).

Pengobatan Parkinson dapat dilakukan di Siloam Hospitals Jantung Diagram, yang dilengkapi dengan layanan dan fasilitas lengkap serta tiga dokter spesialis neurologi.

Selain melibatkan dokter ahli saraf, Siloam Hospitals juga memperhatikan aspek rehabilitasi, psikologis, bedah saraf, dan tenaga kesehatan di level pelayanan primer.

"Kami melayani dengan optimal hingga pasien parkinson ini, dapat kembali beraktivitas secara normal dan mendapatkan kualitas hidup yang baik," katanya.

Ada 400 Ribu Pasien Parkinson di Indonesia

Mengacu pada informasi dari situs Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) pada Juni 2023, jumlah penderita penyakit Parkinson di Indonesia diperkirakan berkisar di angka 200.000 sampai 400.000 pasien.

"Namun, jika terkena penyakit ini, parkinson tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengurangi frekuensi gangguan pada saraf hingga kondisi mendekati normal", tutur Vinnie.

Untuk itu, Vinnie mengingatkan kembali masyarakat, untuk tetap mempertahankan pola hidup dan asupan sehat. Dengan begitu akan menjadi investasi di hari tua mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya