Selain Meningitis dan Dehidrasi, Perdokhi Sebut Jamaah Haji Juga Perlu Waspadai ISPA

Ketua Umum PP Perdokhi Dr dr Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R, MARS, AIFO-K mengatakan, ISPA dan pneumonia masih banyak ditemui pada jemaah haji Indonesia pada penyelenggaraan kesehatan haji 2023 di Arab Saudi.

oleh Tim Health diperbarui 13 Mei 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2024, 06:00 WIB
Melihat Pelaksanaan Manasik bagi Para Calon Jamaah Haji
Tujuan manasik yang paling utama untuk mempermudah calon jemaah dalam memahami ibadah haji secara teoritis maupun praktis. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Selain meningitis dan dehidrasi, Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PP Perdokhi) mengatakan jemaah haji perlu mewaspadai penularan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Ketua Umum PP Perdokhi Dr dr Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R, MARS, AIFO-K mengatakan, ISPA dan pneumonia masih banyak ditemui pada jemaah haji Indonesia pada penyelenggaraan kesehatan haji 2023 di Arab Saudi.

"Ketika flu menyerang orang dengan usia senior dan memiliki penyakit komorbid, dapat berisiko berat. ISPA dan pneumonia pun masih menjadi penyakit terbanyak yang ditemui pada jamaah haji Indonesia selama penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi pada Tahun 2023,” ujar Syarief, dilansir ANTARA.

Syarief menuturkan, selain terdapat risiko meningitis atau radang selaput otak akibat penyakit meningokokus invasif (IMD), penyakit seperti pneumonia dan influenza juga perlu diwaspadai karena menjadi kuman infeksi saluran napas.

Selama beberapa tahun terakhir infeksi saluran napas merupakan penyakit paling sering untuk jemaah Indonesia selama penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi. Studi di Arab Saudi menunjukkan sekitar 60 persen jamaah haji yang berkonsultasi di Klinik Primer Mina datang dengan keluhan infeksi saluran napas atas.

Sayangnya, ISPA itu datang usai jamaah mengabaikan gejala yang dirasakan dan tidak melakukan tindakan preventif. Akibatnya, gejala berlanjut sampai terkena pneumonia.

“Jamaah yang dirawat inap di rumah sakit hampir 40 persen disebabkan pneumonia. Sementara jamaah yang dirawat masuk ke ICU sebesar 67 persen disebabkan infeksi saluran napas,” katanya.

 

Jamaah Haji Dianjurkan Vaksinasi Sebelum ke Tanah Suci

Sementara itu, hasil studi Balkhy yang dilakukan pada 500 pasien jamaah haji menunjukkan temuan 56 persen jamaah dengan infeksi saluran napas terbukti disebabkan oleh virus influenza.

Oleh karena itu, Syarief menganjurkan jamaah sudah melakukan vaksinasi terlebih dahulu sebelum berangkat ibadah haji atau umroh. Hal ini merupakan bentuk proteksi diri ketika harus berbaur dengan jamaah dari negara lain di Arab Saudi.

“Inilah pentingnya jamaah membutuhkan vaksin influenza untuk memberikan proteksi diri selama menunaikan ibadah umroh,” ujar Syarief.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya