Lebih Sering Digigit Nyamuk daripada Orang Lain di Sekitar? Ini 7 Alasan di Baliknya

Beberapa orang lebih sering menjadi target gigitan nyamuk dibandingkan dengan yang lain. Kenapa bisa begitu?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 23 Jul 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2024, 20:00 WIB
Nyamuk Berbakteri Wolbachia Tak Hanya Turunkan Kasus Dengue tapi Juga Zika hingga Chikungunya
Digigit nyamuk Foto: jcomp from Freepik.

Liputan6.com, Jakarta Nyamuk adalah salah satu serangga yang paling menjengkelkan terutama karena gigitan mereka bisa menyebabkan rasa gatal yang luar biasa dan berpotensi menularkan penyakit.

Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa beberapa orang tampaknya lebih sering menjadi target digigit nyamuk dibandingkan dengan yang lain? Berikut adalah beberapa alasan ilmiah nyamuk lebih suka menggigit orang tertentu dikutip dari berbagai sumber.

1. Golongan Darah

Salah satu faktor yang paling signifikan adalah golongan darah seseorang. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medical Entomology disebutkan orang dengan golongan darah O hampir lebih dua kali lebih sering digigit nyamuk ketimbang A. Nyamuk tampaknya lebih tertarik pada senyawa kimia yang dikeluarkan oleh orang dengan golongan darah O.

Peneliti studi tersebut yakni Jonathan F. Day yang merupakan profesor entomologi di University of Florida menyebutkan bahwa perlu penelitian lanjutan terkait ini. Namun dia setuju bahwa nyamuk menangkap isyarat dari manusia sehingga membuat serangga tersebut lebih suka menggigit orang tertentu.

“Isyarat ini membuat mereka tahu bahwa mereka akan pergi ke sumber darah,” kata Day.

2. Orang yang Lepaskan Lebih Banyak Karbon Dioksida (CO2)

Nyamuk menggunakan karbon dioksida (CO2) sebagai salah satu cara utama untuk menemukan target mereka. Orang yang mengeluarkan lebih banyak CO2, seperti mereka yang memiliki metabolisme lebih tinggi atau sedang beraktivitas fisik, cenderung lebih menarik bagi nyamuk.

“Mungkin CO2 adalah yang paling penting. Jumlah CO2 yang Anda hasilkan, seperti orang dengan tingkat metabolisme tinggi – genetik, faktor lainnya – meningkatkan jumlah karbon dioksida yang Anda keluarkan," kata Day.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


3. Orang dengan Variasi Bakteri Lebih Tinggi di Kulit

Penelitian yang diterbitkan dalam PLOS ONE menunjukkan bahwa jenis dan jumlah bakteri pada kulit dapat mempengaruhi daya tarik seseorang terhadap nyamuk. Orang dengan variasi bakteri yang lebih tinggi pada kulit mereka lebih mungkin untuk digigit nyamuk.

4. Asam Laktat di Kulit 

Asam laktat, yang ditemukan dalam keringat, adalah salah satu zat yang paling menarik bagi nyamuk. Dr. Joseph Conlon, seorang ahli entomologi dan juru bicara American Mosquito Control Association, menyatakan bahwa nyamuk tertarik pada asam laktat, amonia, dan senyawa lain yang dikeluarkan oleh keringat manusia.

 

5. Suhu Tubuh Cenderung Tinggi

Bukan berarti demam, ada beberapa orang yang memiliki suhu tubuh yang cenderung lebih hangat. Nyamuk suka orang-orang yang punya suhu seperti disampaikan Day.

"Beberapa orang cenderung memiliki suhu yang lebih hangat, ketika mendarat di kulit seseorang nyamuk suka yang seperti ini," kata Day.

 

 


6. Konsumsi Alkohol

Ilustrasi alkohol
Ilustrasi alkohol. Sumber foto: unsplash.com/Giovanna Gomes.

Konsumsi alkohol juga dapat membuat seseorang lebih menarik bagi nyamuk seperti disampaikan dokter kulit dari Cleveland Clinic, Melissa Piliang.

"Anda yang mengonsumsi alkohol itu membuat Anda lebih jadi lebih menarik buat nyamuk," kata Pilliang.

Ada juga studi yang mengungkap orang yang mengonsumsi satu kaleng bir saja lebih berisiko menarik perhatian nyamuk dibandingkan mereka yang tidak.

 

 


7. Pakai Baju Gelap

kalem baik hati tersenyum manis
ilustrasi perempuan baju hitam/Nirat.pix/Shutterstock

Warna pakaian yang Anda kenakan juga dapat mempengaruhi seberapa menarik Anda bagi nyamuk. Nyamuk lebih tertarik pada warna gelap seperti hitam, biru tua, dan merah. Maka Anda disaranakn untuk mengenakan pakaian berwarna terang untuk mengurangi daya tarik bagi nyamuk.

Infografis Ragam Tanggapan Pelepasan Nyamuk Wolbachia Tekan Kasus DBD. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Pelepasan Nyamuk Wolbachia Tekan Kasus DBD. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya