Liputan6.com, Jakarta Semua orang sudah tahu bahwa berolahraga secara rutin membuat badan sehat dan bugar. Namun, bukan cuma itu manfaat dari berolahraga. Dokter spesialis fisik dan rehabilitasi Melda mengemukakan berolahraga juga membuat jadi lebih awet muda.
Olahraga memang tak akan membuat seseorang muda selamanya. Namun, olahraga dapat memperlambat atau mengurangi efek-efek yang terjadi akibat penuaan.
Baca Juga
"Aging sendiri artinya penurunan fungsi fisiologis tubuh yang terkait pertambahan usia. Jadi memang setiap orang akan mengalami," kata Melda.
Advertisement
Melda juga mengatakan bahwa olahraga akan membuat proses penuaan seseorang lebih sukses. Penuaan yang sukses ditandai dengan terhindar dari penyakit dan disabilitas.
Melda juga mengungkapkan bahwa orang yang rutin berolahraga bakal memiliki fungsi kognitif yang cukup serta memungkinkan seseorang berfungsi dengan baik secara fisik di masyarakat.
Kombinasikan Olahraga Aerobik dan Angkat Beban
Melda juga memaparkan bahwa olahraga yang dapat memberikan efek bagi tubuh adalah kombinasi antara aerobik dan strength training atau angkat beban. Perhatikan juga durasi berolahraga yakni berkisar 150 menit per minggu.
Olahraga aerobik adalah olahraga untuk meningkatkan pernapasan dan detak jantung. Contoh olahraga aerobik adalah seperti berjalan kaki, bersepeda, jogging, senam aerobik, serta berenang.
Sementara itu, strength training adalah latihan kekuatan otot merupakan jenis olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan massa otot, sendi, serta kebugaran tubuh.
"Olahraga strength training sebenarnya nggak sulit. Kita bisa gunakan alat-alat sederhana yang ada di rumah. Misalnya botol air mineral yang diisi dengan pasir," kata Melda mengutip Antara.
Wajar Kok Awal-Awal Berolahraga Merasa Kelelahan
Sehari setelah berolahraga metabolisme akan meningkat. Peningkatan metabolisme tersebut ditandai dari seseorang yang mengalami kelelahan setelah berolahraga.
"Setelah seminggu baru terlihat. Tapi bukan di otot melainkan perbaikan mood atau suasana hati. Karena efek inflamasi di otak langsung kelihatan. Merasa lebih nyaman dan efektif dalam melakukan tugas harian," kata Melda.
Setelah satu bulan berolahraga, maka perubahan seluler baru akan terlihat. Misalnya, pembuluh darah tumbuh dan sel-sel tumbuh sehingga toleransi terhadap rasa lelah akan meningkat.
Advertisement
Rekomendasi Olahraga dari WHO
WHO merilis pedoman tentang durasi waktu untuk melakukan aktivitas olahraga yakni:
Anak-anak
Anak-anak harus mendapatkan setidaknya 60 menit per hari aktivitas fisik sedang hingga kuat dan setidaknya tiga hari seminggu mendapatkan aktivitas aerobik yang kuat, termasuk yang memperkuat otot dan tulang.
Dewasa 18-64 tahun
Orang dewasa sehat berusia 18 hingga 64 tahun harus mendapatkan setidaknya 150–300 menit per minggu aktivitas fisik aerobik intensitas sedang atau setidaknya 75–150 menit aktivitas fisik aerobik intensitas tinggi per minggu. Setidaknya dua hari per minggu aktivitas penguatan otot dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan.
Lansia
Orang lanjut usia 65 tahun ke atas memiliki rekomendasi yang sama dengan mereka yang berusia 18 hingga 64 tahun. Aktivitas fisik tambahan setidaknya tiga hari dalam seminggu yang menekankan keseimbangan dan latihan kekuatan dapat membantu mencegah kelemahan.
Wanita hamil
Wanita hamil dan pascapersalinan harus mendapatkan setidaknya 150 menit per minggu aktivitas fisik aerobik intensitas sedang.