Pikun dan Banyak Penyakit adalah Hal Normal bagi Lansia, Mitos atau Fakta?

Banyak mitos yang beredar mengenai kesehatan di usia senja seperti, penyakit adalah bagian normal dari penuaan, bagaimana faktanya?

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 26 Agu 2024, 11:03 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2024, 11:03 WIB
Penyakit adalah Hal Normal bagi Lansia dan 3 Mitos Lainnya
Penyakit adalah Hal Normal bagi Lansia dan 3 Mitos Lainnya. (Image by Lifestylememory on Freepik).

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri Eka Hospital Bekasi Kuntjoro Harimurti mengatakan, usia tua kerap diidentikkan dengan berbagai masalah kesehatan. Namun, banyak mitos yang beredar mengenai kesehatan di usia senja seperti dianaranya:

Penyakit adalah Hal Normal bagi Lansia

“Memang, risiko penyakit meningkat seiring bertambahnya usia. Namun, banyak penyakit yang bisa dicegah dan dikelola dengan baik. Penuaan yang sehat bukanlah tentang bebas penyakit, melainkan tentang kualitas hidup yang baik,” kata Kuntjoro dalam keterangan pers, dikutip Senin (26/8/2024).

Dengan kata lain, ungkapan bahwa penyakit adalah hal normal bagi lansia dinilai keliru lantaran jika dicegah dengan baik maka lansia bisa hidup sehat.

Lansia Tidak Perlu Olahraga

Mitos kedua adalah lansia tidak perlu olahraga. Padahal, olahraga sangat penting bagi lansia untuk menjaga kekuatan otot, tulang, keseimbangan, dan kesehatan jantung maupun otak.

“Aktivitas fisik teratur dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko jatuh. Berolahraga dan beraktivitas fisik secara teratur juga baik untuk kesehatan mental,” jelas Kuntjoro.

Lansia Harus Terus Beristirahat

Mitos ketiga yang beredar di masyarakat adalah lansia harus banyak beristirahat. Kuntjoro tak memungkiri bahwa istirahat memang penting. Namun, terlalu banyak berbaring justru bisa memperburuk kondisi kesehatan. Aktivitas ringan dan sosialisasi tetap diperlukan.

Semua Lansia Pasti Pikun

Mitos keempat yakni anggapan bahwa semua lansia pasti pikun. Faktanya, tidak semua lansia mengalami demensia. Banyak lansia yang tetap memiliki daya ingat dan kemampuan kognitif yang baik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Faktor-Faktor yang Pengaruhi Kesehatan Lansia

Sama seperti orang muda, kesehatan lansia juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

Gaya Hidup

Di usia berapapun, menjaga gaya hidup yang sehat akan berdampak positif pada kesehatan seseorang, terlebih untuk mereka yang lansia.

“Dengan menerapkan pola makan sehat, olahraga teratur, tidak merokok, dan mengelola stres dengan baik seorang lansia dapat menikmati umur panjang serta badan yang sehat,” kata Kuntjoro.

Genetik

Tidak dapat dimungkiri, lanjut Kuntjoro, faktor genetik membuat seseorang lebih rentan mengalami penyakit tertentu.

Misalnya memiliki genetik yang rentan terkena diabetes atau darah tinggi. Namun, umumnya hal ini bisa dikendalikan dengan menerapkan gaya hidup yang sehat.


Faktor Lingkungan

Faktor berikutnya yang memengaruhi kesehatan lansia adalah faktor lingkungan. Kualitas udara, paparan bahan kimia, dan akses terhadap layanan kesehatan juga memengaruhi kesehatan lansia.

Oleh karena itu, agar tetap sehat ada baiknya tinggal di tempat yang memiliki kualitas udara yang bersih, paparan sinar matahari yang cukup, dan dekat dengan fasilitas kesehatan.

Kendalikan Kondisi Medis yang Sudah Ada

Penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung dapat memengaruhi kesehatan di usia tua. Namun, berbagai penyakit tadi dapat dikendalikan agar tidak menjadi berat dan tidak menimbulkan berbagai komplikasi.


Penyakit yang Banyak Dialami Lansia

Kuntjoro juga menjelaskan, seiring bertambahnya usia, kesehatan seseorang memang cenderung menurun. Terlebih, jika tidak menerapkan gaya hidup sehat.

Oleh karena itu, lansia lebih mudah terserang beberapa jenis penyakit dibandingkan orang muda. Beberapa penyakit umum yang sering dialami lansia yakni:

  • Penyakit pembuluh darah: Penyakit jantung koroner, stroke, dan hipertensi.
  • Kanker: Kanker paru-paru, kanker payudara, dan kanker prostat.
  • Penyakit paru-paru: Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan pneumonia.
  • Diabetes melitus: Penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi.
  • Osteoporosis: Penyakit tulang yang menyebabkan penurunan kepadatan tulang sehingga menjadi rapuh dan mudah patah.
  • Demensia: Gangguan otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan perilaku.

“Kesehatan di usia tua sangat bergantung pada gaya hidup dan perawatan yang tepat. Dengan menjaga kesehatan sejak dini dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, Anda dapat menikmati masa tua yang aktif dan berkualitas,” tutup Kuntjoro.

INFOGRAFIS JOURNAL: Lansia di Indonesia Diperkirakan Capai 20 persen dari Jumlah Keseluruhan pada 2045
INFOGRAFIS JOURNAL: Lansia di Indonesia Diperkirakan Capai 20 persen dari Jumlah Keseluruhan pada 2045 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya