Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak orang, melihat dua garis pada alat tes kehamilan (test pack) selalu diartikan sebagai tanda pasti bahwa kamu sedang hamil. Mengapa demikian? Garis kedua pada test pack muncul karena adanya hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urine.
Menurut National Library of Medicine, hormon ini biasanya hanya diproduksi selama kehamilan dan berasal dari sel-sel di plasenta yang berkembang setelah pembuahan. HCG memiliki peran penting dalam merangsang produksi hormon progesteron oleh korpus luteum, yang kemudian menjaga kehamilan.
Baca Juga
Itulah mengapa test pack garis 2 sering kali dianggap sebagai konfirmasi awal bahwa kamu hamil.
Advertisement
Apakah Tanda Garis 2 Sudah Pasti Hamil?
Meski dua garis pada test pack seringkali menunjukkan kehamilan, ada beberapa situasi yang justru menggambarkan sebaliknya. Berikut adalah dua pengecualian yang harus diwaspadai:
1. Garis Penguapan
Garis penguapan dapat muncul jika tes kehamilan dibiarkan terlalu lama sebelum dibaca hasilnya. Garis ini tampak samar seperti garis positif, tanda sebenarnya bukan tanda kehamilan.
Menurut artikel yang sudah ditinjau secara medis oleh Amanda Kallen MD di Medical News Today, garis penguapan muncul karena penguapan urine dan tidak mengindikasikan adanya hormon hCG.
2. Kehamilan Kimiawi
Kehamilan kimiawi terjadi ketika pembuahan berhasil tetapi embrio tidak berkembang lebih lanjut setelah beberapa minggu. Cleveland Clinic menyebut kondisi ini sebagai keguguran dini, biasanya terjadi dalam lima minggu pertama sebelum embrio dapat terlihat melalui USG.
Meskipun tes kehamilan bisa menunjukkan hasil positif, kehamilan ini tidak berlanjut. Kehamilan kimiawi bisa mengecewakan, terutama bagi mereka yang sangat berharap memiliki bayi.
Namun, penting untuk diingat bahwa banyak orang yang mengalami kehamilan kimiawi dapat berhasil hamil dan melahirkan di masa mendatang.
Â
Apakah Mungkin Testpack Garis 2 tapi Tidak Hamil?
Masih sedikit yang memahami bahwa test pack menunjukkan garis dua belum tentu hamil. Fenomena ini disebut sebagai 'positif palsu', yang dapat terjadi karena beberapa faktor.
1. Pengaruh Obat Kesuburan
Dilansir dari HOPE Women's Center, beberapa obat, terutama yang digunakan dalam pengobatan kesuburan, seperti Menopur dan Repronex, mengandung hormon hCG sintetis.
Hormon ini adalah hormon yang sama yang dideteksi oleh test pack untuk menentukan kehamilan. Akibatnya, penggunaan obat-obatan ini dapat membuat hasil test pack tampak positif meskipun kamu sebenarnya tidak hamil.
Â
Advertisement
2. Keguguran dan Melahirkan
Medical research yang dipublikasikan di PubMed Central NIH menemukan bahwa seseorang yang baru saja mengalami keguguran atau melahirkan, tubuhnya mungkin masih memiliki kadar hormon hCG yang cukup tinggi. Test pack mendeteksi hormon ini sebagai tanda kehamilan, meskipun kamu sudah tidak hamil, seperti dilansir dari Healthline.
Â
3. Tanda Tumor atau Kista
Ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan peningkatan kadar hCG dalam tubuh, meskipun tidak ada kehamilan.
Contohnya, penyakit seperti tukak lambung, sirosis hati, atau beberapa jenis kanker (seperti kanker hati, pankreas, payudara, hingga paru-paru) bisa meningkatkan kadar hormon ini dalam tubuh.
Bahkan, penggunaan ganja juga diketahui dapat memengaruhi kadar hCG, seperti dilansir dari Cancer.ca pada Rabu, 25 September 2024.
Selain sebagai tanda kehamilan, kadar hCG juga bisa digunakan untuk mendeteksi beberapa kondisi medis, seperti penyakit trofoblas gestasional (GTD) dan tumor sel germinal ovarium dan testis.
Jika kadar hCG tetap tinggi atau meningkat, bisa jadi itu pertanda bahwa pengobatan yang dijalani belum efektif atau adanya masalah kesehatan serius.
Â
Advertisement
Setelah Testpack Garis 2 Apa yang Harus Dilakukan?
Test pack mengukur kadar hormon kehamilan (hCG) dari urine yang biasanya meningkat saat hamil. Namun, untuk hasil yang lebih pasti, tes darah di rumah sakit atau klinik dapat memberikan hasil yang lebih akurat 99 persen dibanding alat tes kehamilan pada umumnya.
"Meskipun test pack tidak seakurat tes darah di klinik, keefektifannya cukup tinggi, sekitar 97 persen," kata dokter kandungan dan ginekologi, Dr Kecia Gaither MD MPH FACOG seperti dikutip dari Healthline.
Namun, harus diingat bahwa ada kemungkinan sangat kecil test pack bisa memberikan hasil positif palsu, seperti kehamilan kimiawi, keguguran baru-baru ini, atau pengaruh obat-obatan tertentu.
Oleh karena itu, penting untuk mengunjungi dokter guna memastikan kehamilan dengan tes yang lebih akurat.
Selain itu, mereka juga bisa memberi nasihat tentang perawatan kesehatan yang baik selama masa awal kehamilan, termasuk makanan yang perlu kamu konsumsi, vitamin yang harus diminum, dan pantangan yang harus dihindari.