Anak Kena Gondongan, Kapan Boleh Kembali Sekolah dan Bermain dengan Teman-Teman?

Gondongan adalah penyakit akibat virus yang mudah menular. Maka saat anak sakit gondongan perlu isolasi di rumah untuk mencegah penularan ke anak lain.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 29 Okt 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2024, 18:00 WIB
Tingkat depresi dan bunuh diri yang lebih tinggi
Anak sakit gondongan. (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Setelah kasus di SMPN 8 Tangerang Selatan, Banten banyak yang terkena gondongan, pada Oktober 2024 ratusan anak-anak di Kediri, Jawa Timur terinfeksi penyakit virus paramyxovirus itu.

Infeksi akibat virus gondongan itu Infeksi biasanya menyerang kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air liur) sehingga memicu pembengkakan.

"Makanya gejala umum saat seseorang mengalami gondongan adalah pembengkakan pada pipi dan rahang," kata praktisi kesehatan masyarakat dokter Ngabila Salama.

Mengingat gondongan atau mumps ini mudah menular maka anak yang terkena penyakit tersebut diminta untuk berada di rumah. Baru ketika sudah sembuh bisa kembali beraktivitas seperti sekolah dan bermain dengan anak-anak lain.

"Dikatakan sembuh jika sudah tidak ada gejala lagi baik bengkak di leher/pipi/rahang, dan juga sudah berhenti batuk pileknya. Jika masih ada gejala batuk/pilek/nyeri tenggorokan masih bisa menularkan ke orang lain," kata Ngabila dalam pesan singkat yang diterima Liputan6.com pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Pengobatan Gondongan

Ngabila mengutarakan bahwa gondongan adalah penyakit akibat virus yang bisa self limiting disease atau bisa sembuh sendiri tanpa obat antivirus.

Namun, bila anak sudah tiga hari mengalami gondongan dan kondisi tidak membaik, Ngabila mengatakan untuk segera membawa anak ke dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.Dokter bisa saja memberikan obat untuk meredakan gejala atau simptomatis.

"Seperti pereda nyeri berupa NSAID selain sebagai antinyeri juga antiradang," papar wanita yang sehari-hari bekerja di RSUD Tamansari Jakarta Barat ini.

 

Gondongan Bisa Jadi Membahayakan

Mayoritas kasus dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi gondongan dapat menyebabkan komplikasi yang berakibat parah. Mulai dari infeksi virus pada otak hingga kehilangan pendengaran.

"Penyakit ini perlu diatasi dengan baik karena dapat memicu komplikasi pada pengidapnya, seperti penyebaran infeksi virus pada otak, buah zakar anak lelaki, hingga kehilangan pendengaran," kata Ngabila.

Salah satu upaya pencegahan gondongan dengan melakukan vaksinasi MMR (mumps, measles, rubella) pada anak.

Penularan Penyakit Gondongan

Penularan gondongan sebagian besar melalui droplet atau cipratan liur yang keluar saat bersin, berteriak, atau batuk. Virus dalam droplet dapat tetap hidup selama beberapa jam sehingga memungkinkan terjadinya penularan tidak langsung. 

Penularan ini terjadi jika seseorang menyentuh droplet yang ada di permukaan benda, lalu menyentuh hidung atau mulut.

Dokter spesialis anak RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Dr. dr. Rr. Ratni Indrawanti, Sp.A, menyarankan untuk mengisolasi penderita selama lima hari terhitung sejak mulai demam seperti mengutip laman UGM.

 

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya