Liputan6.com, Jakarta Gondongan atau mumps tidak dapat dianggap sepele karena dapat memicu masalah serius seperti Tuli atau hilang pendengaran secara permanen.
Dokter spesialis anak Kurniawan Satria Denta mengatakan Tuli akibat gondongan bisa terjadi pada pasien mulai usia balita.
Baca Juga
Lantas, apakah Tuli akibat gondongan terjadi hanya pada satu telinga atau keduanya?
Advertisement
“Nah seringnya itu malah dobel, dua-duanya. Karena Tulinya itu disebabkan kabelnya, ada namanya sensorineural hearing loss, yang terkena itu kabel sarafnya. Jadi secara hardware telinganya masih oke, cuman kabelnya yang menyambungkan antara gendang telinga sama otaknya sudah putus,” kata Denta kepada Disabilitas Liputan6.com saat temu media bersama MSD Indonesia di Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
“Biasanya kalau sudah sensorineural hearing loss itu dia jangka panjang, dia enggak bisa dengar lagi, permanen,” tambahnya.
Guna mencegah terjadinya Tuli akibat gondongan, Denta menyarankan orangtua untuk melengkapi imunisasi atau vaksinasi anaknya. Terutama jelang libur Lebaran di mana mobilitas dan kerumunan masyarakat meningkat.
Menurutnya, vaksinasi adalah perlindungan terbaik terhadap penyakit menular seperti campak, gondongan, dan cacar air.
“Pastikan anak telah mendapatkan imunisasi sesuai jadwal sebelum bepergian, terutama jika akan bertemu banyak orang selama mudik Lebaran,” ucap Denta dalam temu media bersama MSD Indonesia di Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
Orangtua Bisa Pilih Vaksinasi Lengkap Sekali Suntikan
Lebih lanjut, Denta menjelaskan bahwa vaksinasi Measles, Mumps, and Rubella (MMR) dan Varicella telah menjadi bagian penting dari jadwal imunisasi anak di Indonesia.
Vaksinasi ini terbukti efektif hingga 90 persen dalam mencegah keempat penyakit tersebut. Sebelumnya, kedua vaksin ini diberikan secara terpisah. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi di bidang vaksin, kini tersedia vaksin kombinasi MMRV (Measles, Mumps, Rubella, and Varicella) yang memungkinkan perlindungan terhadap empat penyakit dalam satu suntikan. Sehingga, lebih praktis dan efisien bagi orangtua dalam menjaga kesehatan anak-anak.
Dalam pembaruan Jadwal Imunisasi Anak 2024, vaksin MMRV telah direkomendasikan sebagai dosis primer untuk anak usia 2 tahun ke atas yang belum divaksinasi MR/MMR dan Varicella. Serta, sebagai booster untuk anak di bawah 2 tahun yang telah menerima MR/MMR atau Varicella.
Advertisement
Mengenal Gondongan
Gondongan adalah penyakit yang menyebabkan kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air liur) mengalami pembengkakan akibat infeksi virus. Kelenjar ini terletak tepat di bawah telinga di samping wajah. Orang yang mengalami gondongan, bagian sisi wajahnya akan terlihat membesar.
Virus penyebab gondongan menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain melalui air liur yang terinfeksi. Biasanya disebarkan ketika seseorang batuk atau bersin. Dibutuhkan waktu sekitar dua minggu bagi seseorang untuk menjadi sakit setelah terkena virus gondongan tersebut.
Kenapa Gondongan Bisa Menyebabkan Tuli?
Melansir laman Pusat Alat Bantu Dengar, beberapa ahli berpikir gondongan dapat merusak koklea atau rumah siput di telinga yang menampung stereocilia dan stria vascularis.
Stereocilia atau dikenal sebagai sel rambut, menerjemahkan getaran suara menjadi impuls saraf untuk ditafsirkan oleh otak sebagai suara. Sementara, stria vascularis memasok darah ke telinga bagian dalam.
Bagian lain yang berpotensi mengalami kerusakan lainnya adalah saraf pendengaran atau daerah batang otak.
Mereka yang kehilangan pendengaran sebagai akibat gondongan kemungkinan besar mengalami gangguan pendengaran sensorineural.
Gangguannya bisa pada satu atau kedua telinga. Hilangnya pendengaran pada satu telinga dikenal sebagai gangguan pendengaran unilateral atau Tuli satu sisi. Untungnya, gangguan pendengaran yang berhubungan dengan gondongan jarang terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 1-4 persen orang yang terinfeksi gondongan mengalami gangguan pendengaran, meskipun tingkat pastinya tidak diketahui.
Advertisement
