Apa Keuntungan Childfree? Pahami Sebelum Menghakimi Pilihan Perempuan

Childfree memberikan kendali lebih atas hidup dan kesehatan. Sebelum menghakimi, mari kenali alasan di balik pilihan ini.

oleh Aditya Eka PrawiraBenedikta Desideria diperbarui 20 Nov 2024, 10:40 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi Sauna
Memilih childfree bukan sekadar keputusan pribadi, tapi juga membawa dampak kesehatan dan kebebasan hidup. Yuk, pahami sebelum menilai! (Foto: Ilustrasi AI)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, pilihan untuk menjalani hidup tanpa memiliki anak atau childfree semakin banyak diambil oleh perempuan di Indonesia. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2022, tercatat 8 persen atau sekitar 71 ribu perempuan di Indonesia memilih untuk tidak memiliki anak.

Fenomena ini menggambarkan perubahan pandangan terhadap peran perempuan dan keputusan hidup yang semakin beragam.

Pilihan untuk childfree sering kali dikaitkan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi atau tantangan ekonomi yang dihadapi individu. Namun, alasan utama seseorang memilih childfree sangat beragam dan unik, bergantung pada pengalaman pribadi, prioritas, serta kondisi mental dan fisik.

Praktisi kesehatan, dokter Ngabila Salama, mengungkapkan, keputusan ini juga membawa dampak pada kesehatan reproduksi perempuan, baik dari segi positif maupun negatif.

Salah satu keuntungan utama dari keputusan childfree adalah terhindarnya perempuan dari risiko medis yang umumnya terkait dengan kehamilan dan persalinan. Komplikasi seperti preeklampsia, diabetes gestasional, atau trauma fisik saat melahirkan tidak menjadi kekhawatiran bagi mereka yang memilih untuk tidak hamil.

Tubuh perempuan juga tidak perlu mengalami perubahan besar yang biasa terjadi selama kehamilan, seperti peningkatan berat badan yang signifikan, fluktuasi hormonal, atau dampak jangka panjang pada kekuatan otot dasar panggul.

Lebih dari itu, perempuan yang memilih untuk childfree sering kali memiliki kesempatan lebih besar untuk menjaga kesehatan fisik mereka secara keseluruhan. Tanpa kehamilan dan persalinan, mereka cenderung dapat lebih fokus pada kebugaran tubuh dan menjaga pola hidup yang sehat.

Kesadaran untuk rutin memeriksakan kesehatan reproduksi juga menjadi lebih tinggi, seperti melakukan pap smear atau tes HPV untuk mencegah risiko kanker serviks. Selain itu, mereka juga cenderung lebih waspada dalam menghindari risiko infeksi menular seksual.

Mengapa Childfree Tidak Boleh Dilakukan?

Ilustrasi CEO Perempuan/Wanita (Ilustrasi By AI)
Memilih childfree bukan sekadar keputusan pribadi, tapi juga membawa dampak kesehatan dan kebebasan hidup. Yuk, pahami sebelum menilai! (Foto: Ilustrasi AI)

Keputusan untuk tidak memiliki anak dapat berdampak pada kesehatan fisik, yang perlu dipertimbangkan secara matang. Salah satu risikonya adalah peningkatan kemungkinan terkena kanker ovarium dan payudara.

Kehamilan dan menyusui dapat menekan ovulasi dan mengurangi paparan hormon estrogen, yang berhubungan dengan risiko kanker. Tanpa kedua hal ini, wanita mungkin lebih rentan terhadap kanker tersebut.

Selain itu, wanita yang tidak hamil berisiko lebih tinggi mengembangkan endometriosis. Kondisi ini terjadi ketika jaringan mirip lapisan rahim tumbuh di luar rahim, menyebabkan nyeri dan gangguan kesuburan. Kehamilan dapat memberikan perlindungan dengan mengurangi frekuensi ovulasi, yang mengurangi kemungkinan terjadinya endometriosis.

Terakhir, tidak mengalami kehamilan juga berarti tubuh tidak mengalami perubahan hormonal yang terkait dengan proses tersebut. Perubahan hormon ini kadang bermanfaat untuk mengurangi risiko sindrom ovarium polikistik (PCOS). Tanpa kehamilan, wanita mungkin tidak mendapatkan manfaat hormonal ini, yang berpotensi mempengaruhi keseimbangan hormon tubuh.

Mengapa Banyak Orang yang Menganut Childfree di Zaman Sekarang?

Ilustrasi CEO Perempuan/Wanita (Ilustrasi By AI)
Memilih childfree bukan sekadar keputusan pribadi, tapi juga membawa dampak kesehatan dan kebebasan hidup. Yuk, pahami sebelum menilai! (Foto: Ilustrasi AI)

Menurut Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Veronica Tan, perempuan yang memilih childfree umumnya memiliki tingkat pendidikan tinggi.

Pengetahuan yang lebih luas membuat mereka sadar bahwa membesarkan anak membutuhkan komitmen besar, baik dari segi waktu, finansial, maupun kualitas pengasuhan.

Veronica menjelaskan bahwa banyak perempuan yang merasa tidak mampu memberikan kualitas terbaik untuk anak, sehingga memilih untuk tidak memiliki anak sama sekali. Mereka berpikir 'Jika saya saja tidak bisa memberikan kualitas, untuk apa saya punya anak?'.

Namun, kondisi ini berbeda dengan perempuan yang kurang mendapatkan edukasi. Perempuan muda yang tidak teredukasi sering kali memilih menikah dan memiliki banyak anak tanpa memahami pentingnya pengasuhan yang baik. Beberapa bahkan tidak menggunakan kontrasepsi, yang berujung pada banyaknya anak dan peningkatan beban mental serta finansial.

Veronica menekankan pentingnya fokus pada pengasuhan anak berkualitas, bukan hanya pada kuantitas. Anak yang dididik dengan baik akan menjadi aset bangsa. Oleh karena itu, pengasuhan anak harus dilihat sebagai tanggung jawab besar yang memerlukan perencanaan matang, bukan sekadar kebiasaan atau tradisi.

Apa yang Dimaksud dengan Childfree?

Mitos mandi malam sebagai pemicu pneumonia pada anak tidak terbukti. Menurut pakar, mandi malam tidak berhubungan langsung dengan peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan. (Ilustrasi by AI)
Memilih childfree bukan sekadar keputusan pribadi, tapi juga membawa dampak kesehatan dan kebebasan hidup. Yuk, pahami sebelum menilai! (Foto: Ilustrasi AI)

Childfree adalah pilihan hidup di mana individu atau pasangan memutuskan untuk tidak memiliki anak, baik secara biologis maupun melalui adopsi. Keputusan ini murni berdasarkan keinginan pribadi, bukan karena masalah kesehatan atau fertilitas. Mereka yang memilih childfree sering kali mempertimbangkan berbagai faktor sosial, ekonomi, dan psikologi yang berkaitan dengan parenting.

Banyak orang yang memilih untuk childfree merasa bahwa menjadi orang tua membutuhkan pengorbanan besar dalam hal waktu, tenaga, dan finansial. Oleh karena itu, mereka memilih untuk tidak terlibat dalam komitmen panjang yang datang dengan membesarkan anak.

Pilihan childfree juga sering dikaitkan dengan feminisme, di mana perempuan yang tidak memiliki anak dapat lebih fokus pada pengembangan karier, pendidikan, dan peran sosial di luar keluarga. Ini menunjukkan kebebasan individu dalam menentukan arah hidup sesuai dengan nilai dan tujuan pribadi mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya