Liputan6.com, Jakarta - Penanganan batu saluran kemih semakin menunjukkan perkembangan. Salah satu metode paling modern saat ini adalah laser lithotripsy.
Menurut dokter spesialis bedah urologi RS EMC Cibitung, Dicky Stefanus, laser lithotripsy adalah salah satu prosedur medis penghancuran batu yang dilakukan oleh dokter spesialis urologi di rumah sakit.
Baca Juga
Metode ini memanfaatkan energi laser untuk menghancurkan batu saluran kemih. Dengan bantuan alat yang disebut ureteroscope atau cystoscope, dokter dapat menargetkan sinar laser ke batu saluran kemih. Dengan begitu, batu dapat pecah menjadi potongan-potongan kecil yang nantinya dapat dikeluarkan melalui urine.
Advertisement
Biasanya, prosedur ini dilakukan dengan pembiusan, tergantung pada ukuran dan lokasi batu, serta kondisi kesehatan pasien. Prosedur ini biasanya memakan waktu 30 menit hingga dua jam dan pasien bisa kembali ke rumah setelah observasi singkat.
“Pada dasarnya, prosedur ini menggunakan ureteroscope atau cystoscope untuk melihat batu melalui kamera yang terpasang pada alat tersebut. Setelah batu terlihat jelas, dokter mengarahkan serat laser melalui ureteroscope untuk menghancurkannya,” tulis Dicky di laman EMC dikutip Jumat (29/11/2024).
“Sinar laser lithotripsy menghasilkan energi kuat yang memecah batu menjadi fragmen-fragmen kecil yang kemudian keluar bersama urine atau diambil menggunakan instrumen khusus,” tambahnya.
Metode Unggulan Modern di Dunia Urologi
Laser lithotripsy dikenal sangat efektif dibandingkan metode penghancuran batu lainnya dan menjadi salah satu metode unggulan modern dalam dunia urologi.
Beberapa keunggulan laser lithotripsy, di antaranya:
Minim Invasif
Tidak seperti operasi terbuka, prosedur ini hanya membutuhkan alat kecil yang dimasukkan melalui uretra, sehingga tidak perlu sayatan besar.
Efektif untuk Berbagai Ukuran Batu
Prosedur ini dapat menghancurkan batu ginjal baik yang kecil maupun besar, serta berbagai jenis batu berdasarkan komposisi kimianya.
Pemulihan Cepat
Prosedur ini cenderung singkat, dan pemulihan biasanya lebih cepat dibandingkan dengan metode bedah lainnya.
Pengurangan Nyeri
Pasien biasanya mengalami nyeri minimal setelah prosedur, yang menjadikan laser lithotripsy sebagai pilihan yang nyaman.
Advertisement
Risiko Laser Lithotripsy
Walaupun aman, laser lithotripsy tetap memiliki beberapa risiko, seperti:
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Risiko ini dapat dikurangi dengan pemberian antibiotik sebelum dan sesudah prosedur.
Perdarahan
Perdarahan ringan sering terjadi tapi biasanya akan hilang sendiri. Jika perdarahan berlanjut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Cedera pada Saluran Kemih
Cedera kecil mungkin terjadi, tapi dapat sembuh dengan sendirinya. Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin akan memasang stent ureter untuk membantu penyembuhan.
Solusi Atasi Efek Samping Laser Lithotripsy
Pasien mungkin mengalami beberapa efek samping setelah prosedur, seperti nyeri ringan atau urine berdarah (hematuria).
Biasanya, efek samping ini dapat diatasi dengan minum air dalam jumlah banyak dan mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter. Jika efek samping berlanjut, maka perlu penanganan lebih lanjut oleh dokter spesialis urologi untuk mengatasi keluhan yang ada.
Simpulannya, lanjut Dicky, laser lithotripsy adalah solusi medis yang aman, efektif, dan minim invasif untuk menangani batu ginjal. Prosedur ini memungkinkan pasien untuk cepat pulih dan mengurangi rasa sakit pasca operasi.
“Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi sebelum memutuskan metode pengobatan, agar sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan masing-masing pasien.”
“Setiap pasien memiliki kondisi medis yang berbeda, sehingga sangat disarankan untuk melakukan konsultasi mendalam dengan dokter spesialis urologi guna memilih metode yang paling tepat,” pungkas Dicky.
Advertisement