Jika anak masih saja mengompol. Padahal berbagai cara sudah dilakukan oleh Anda. Maka Anda perlu siasati beberapa hal berikut.
Mengompol, juga dikenal sebagai enuresis atau kegagalan mengendalikan kandung kemih selama tidur. Mengompol dibagi menjadi dua, yaitu Nocturnal (hanya pada malam hari) dan diurnal (siang dan malam).
Anak yang terus mengompol hingga remaja biasanya memiliki hubungan masalah perilaku seperti hipersomnia, hyperkinesis, amarah, mode makanan, mimpi buruk, makan berlebih, berbohong, mencuri, menggigit kuku, mengisap jempol, dan gagap. Â
Bersabarlah dan coba cari tahu apa yang sebenarnya mengganggu anak. berikut ini ada beberapa trik untuk menyiasati anak yang masih mengompol, seperti dilansir TimesofIndia, Minggu (12/5/2013):
1. Toilet rusak atau kotor (tidak nyaman bagi anak)
Toilet yang tidak nyaman akan memengaruhi psikologis anak. Anak akan merasa terganggu, tidak aman, ketergantungan, takut atau di bawah tekanan.
Yang perlu dilakukan orangtua adalah pemahaman pada anak agar anak bisa dengan disiplin membuang air seninya di toilet.
Kuncinya adalah jangan cepat menyerah. Beberapa orangtua seringkali mencoba mendidik anaknya dan menjelaskan pada anak tentang bagaimana mengendalikan sesuatu.
2. Ajari dan Beri contoh
Kebanyakan anak mengompol dengan tidak sengaja. Jadi orangtua perlu memahami anak dengan cara mengajari dan memberinya contoh yang baik.
Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan mengajari anak untuk buang air kecil sebelum tidur atau membuat penghargaan setiap kalai anak tidak mengompol.
3. Hindari terlalu banyak minuman sebelum tidur
Hindari anak dari minuman seperti teh, kopi dan jus pada malam hari. Minuman ini bisa merangsang kandung kemih anak untuk terus buang air kecil.
Bersabar dan peka terhadap perasaan anak dan lalui semua masalah bersama-sama. Dengan keyakinan, dukungan dan pengertian, percayalah anak Anda juga bisa tidur nyenyak tanpa mengompol. (Fit/Igw)
Mengompol, juga dikenal sebagai enuresis atau kegagalan mengendalikan kandung kemih selama tidur. Mengompol dibagi menjadi dua, yaitu Nocturnal (hanya pada malam hari) dan diurnal (siang dan malam).
Anak yang terus mengompol hingga remaja biasanya memiliki hubungan masalah perilaku seperti hipersomnia, hyperkinesis, amarah, mode makanan, mimpi buruk, makan berlebih, berbohong, mencuri, menggigit kuku, mengisap jempol, dan gagap. Â
Bersabarlah dan coba cari tahu apa yang sebenarnya mengganggu anak. berikut ini ada beberapa trik untuk menyiasati anak yang masih mengompol, seperti dilansir TimesofIndia, Minggu (12/5/2013):
1. Toilet rusak atau kotor (tidak nyaman bagi anak)
Toilet yang tidak nyaman akan memengaruhi psikologis anak. Anak akan merasa terganggu, tidak aman, ketergantungan, takut atau di bawah tekanan.
Yang perlu dilakukan orangtua adalah pemahaman pada anak agar anak bisa dengan disiplin membuang air seninya di toilet.
Kuncinya adalah jangan cepat menyerah. Beberapa orangtua seringkali mencoba mendidik anaknya dan menjelaskan pada anak tentang bagaimana mengendalikan sesuatu.
2. Ajari dan Beri contoh
Kebanyakan anak mengompol dengan tidak sengaja. Jadi orangtua perlu memahami anak dengan cara mengajari dan memberinya contoh yang baik.
Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan mengajari anak untuk buang air kecil sebelum tidur atau membuat penghargaan setiap kalai anak tidak mengompol.
3. Hindari terlalu banyak minuman sebelum tidur
Hindari anak dari minuman seperti teh, kopi dan jus pada malam hari. Minuman ini bisa merangsang kandung kemih anak untuk terus buang air kecil.
Bersabar dan peka terhadap perasaan anak dan lalui semua masalah bersama-sama. Dengan keyakinan, dukungan dan pengertian, percayalah anak Anda juga bisa tidur nyenyak tanpa mengompol. (Fit/Igw)