Raker Perdana PERDOKJASI, Kuatkan Pondasi Pembiayaan Kesehatan di Indonesia

Ketua Pengurus Pusat PERDOKJASI, Dr. dr. Wawan Mulyawan, Sp.B.S., Subspes. N-TB., Sp.K.P., AAK., menyampaikan bahwa organisasi ini hadir untuk menjembatani praktik kedokteran dengan sistem pembiayaan kesehatan yang berfokus pada pasien tanpa mengabaikan keberlanjutan sistem.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 19 Jan 2025, 15:10 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 15:10 WIB
Pembiayaan Kesehatan
Ilustrasi pembiayaan kesehatan nasional. (Foto: Unsplash/Nappy)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sistem pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan menjadi salah satu isu krusial di sektor kesehatan Indonesia. Dalam upaya menjawab tantangan ini, Perhimpunan Dokter Pembiayaan Jaminan Sosial dan Perasuransian Indonesia (PERDOKJASI) menggelar Rapat Kerja (Raker) pertama pada Minggu, 19 Januari 2025, di Kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Jakarta. Sebagai organisasi baru yang didirikan pada 20 Oktober 2024, Raker ini menjadi tonggak penting untuk memperkuat sinergi antara dunia medis dan pembiayaan kesehatan.

Ketua Pengurus Pusat PERDOKJASI, Dr. dr. Wawan Mulyawan, Sp.B.S., Subspes. N-TB., Sp.K.P., AAK., menyampaikan bahwa organisasi ini hadir untuk menjembatani praktik kedokteran dengan sistem pembiayaan kesehatan yang berfokus pada pasien tanpa mengabaikan keberlanjutan sistem.

“Kami melihat kebutuhan mendesak untuk menjembatani praktik kedokteran dengan sistem pembiayaan kesehatan yang berorientasi pada kepentingan pasien sekaligus keberlanjutan sistem. PERDOKJASI hadir untuk memastikan kedua aspek ini dapat berjalan selaras,” jelasnya melalui keterangan resmi. 

Fokus Strategis: Meningkatkan Kompetensi dan Sistem Pembiayaan Efisien

Rapat kerja ini menitikberatkan pada beberapa agenda strategis, termasuk potensi pengembangan program studi ilmu kedokteran asuransi di Indonesia.

Dalam sesi kuliah pakar, Ketua Dewan Pakar PERDOKJASI Prof. Dr. dr. Herkutanto, Sp.F.M.(K)., S.H., LLM., FACLM., menyoroti pentingnya pendidikan ini dalam konteks pembiayaan kesehatan nasional.

“Ilmu kedokteran asuransi dapat menjadi pilar penting dalam pengelolaan sistem pembiayaan kesehatan yang efisien dan berkeadilan,” ungkap Prof. Herkutanto.

PERDOKJASI juga menetapkan program kerja yang mencakup peningkatan kompetensi dokter dalam manajemen pembiayaan kesehatan, pengembangan sistem pembiayaan yang inklusif, serta peningkatan literasi masyarakat tentang jaminan sosial dan asuransi kesehatan.

 

Sinergi dengan Pemangku Kepentingan

Organisasi ini dirancang sebagai mitra strategis bagi pemerintah, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, industri asuransi, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan lima bidang utama – Organisasi dan Keanggotaan, Hukum dan Advokasi, Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, Kajian dan Publikasi Ilmiah, serta Pelatihan dan Pengembangan SDM Kedokteran – PERDOKJASI bertujuan untuk mendukung perumusan kebijakan pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan.

Dalam sesi diskusi panel, Ketua Dewan Pengawas PERDOKJASI, Dr. dr. Misbahul Munir, M.K.K., memimpin pembahasan tentang isu terkini terkait jaminan sosial dan asuransi kesehatan. Diskusi ini menghadirkan para ahli seperti Dr. dr. Andi Afdal Abdullah, M.B.A., AAK., Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, serta dr. Dian Budiani, M.B.A., FLMI., FLHC., AAIJ., FALU., Operations and Health Consultant Prudential Indonesia.

“Melalui diskusi ini, kami berharap dapat menemukan solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan sekaligus memastikan keberlanjutan sistem pembiayaan yang inklusif,” kata Dr. Misbahul.

 

Langkah Awal Menuju Masa Depan Pembiayaan Kesehatan yang Berkelanjutan

Sebagai organisasi yang baru berdiri, PERDOKJASI memiliki visi besar untuk memainkan peran aktif dalam mendukung penguatan sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia. Raker ini menandai dimulainya perjalanan panjang menuju terciptanya sistem pembiayaan yang tidak hanya efisien, tetapi juga mendukung akses layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

Melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis keilmuan, PERDOKJASI optimistis dapat menjadi garda terdepan dalam mengawal transformasi pembiayaan kesehatan di Tanah Air.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya