Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Imlek, yang identik dengan kemeriahan dan kebersamaan, tidak jauh berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri. Momen spesial ini penuh dengan tradisi, mulai dari bagi-bagi angpao, sajian kue keranjang, hingga penampilan barongsai.
Namun, tahukahĀ kamu makna di balik setiap elemen tersebut? Berikut adalah enam tradisi yang harus ada saat Hari Raya Imlek berlangsung dan maknanya, seperti yang dijelaskan oleh Pakar Psycocybernatic, Suhu Naga, dalam sebuah perjumpaan denganĀ Health Liputan6.comĀ pada tahun 2019.
Baca Juga
Dengan memahami makna dari setiap tradisi tersebut, kita dapat lebih meresapi dan menghargai perayaan Imlek sebagai momen kebersamaan, berbagi, dan merayakan kelimpahan yang diberikan Tuhan.
Advertisement
Ā
1. Lilin Besar
Lilin besar berwarna merah menjadi salah satu simbol utama dalam perayaan Imlek. Suhu Naga menjelaskan bahwa lilin merah melambangkan cahaya dan terang, serta prinsip menebarkan kebaikan meski harus mengorbankan diri sendiri. "Lilin ini menjadi simbol bagi setiap orang untuk terus menerangi jalan kehidupan dengan kebaikan," ujar Suhu Naga.
Advertisement
2. Barongsai
Barongsai, yang merupakan salah satu kebudayaan Cina, sangat identik dengan perayaan Imlek. Menurut Suhu Naga, barongsai berfungsi sebagai atribut kerajaan yang digunakan untuk mengusir kekuatan jahat dan menyambut perubahan masa depan.
Barongsai juga dianggap membawa keberuntungan dan kedamaian bagi yang merayakannya.
3. Ikan Mas
Ikan mas memiliki makna yang dalam dalam perayaan Imlek. Suhu Naga mengungkapkan bahwa ikan mas, bersama dengan ikan bandeng, adalah simbol rezeki yang datang dari alam dan Tuhan.
"Ikan mas menjadi lambang rezeki yang diberikan untuk umat-Nya,"Ā katanya.Ā Oleh karena itu, ikan mas selalu hadir dalam setiap perayaan Imlek sebagai simbol kelimpahan dan berkah.
Advertisement
4. Kue Keranjang
Kue keranjang, dengan cita rasa manis yang khas, menjadi simbol dari kenikmatan yang tak pernah habis. Suhu Naga mengatakan,"Rasa manis kue keranjang melambangkan harapan agar kehidupan selalu sejahtera dan penuh kebahagiaan."
Kue ini menjadi simbol kemakmuran dan kesejahteraan yang tak terbatas.
5. Angpau
Angpau Salah satu tradisi yang tak boleh terlewat adalah pemberian angpau. Suhu Naga menjelaskan bahwa angpau merupakan simbol dari nilai berbagi. "Angpau itu bukan diukur dari kesuksesan seseorang, tapi lebih pada kekeluargaan," ujarnya.
Mereka yang sudah menikah diharapkan memberikan angpau kepada anak-anak atau orang yang lebih muda. Hal ini mengajarkan pentingnya berbagi dengan sesama.
Advertisement
6. Dilarang Bersih
Menjelang Imlek, ada pantangan yang perlu diikuti, yaitu tidak membersihkan rumah. Suhu Naga mengungkapkan bahwa simbol ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak penting dan lebih fokus pada kebersamaan.
"Imlek adalah saat untuk bersatu dengan keluarga dan melepaskan pekerjaan membosankan dari setahun sebelumnya," jelasnya.
