Liputan6.com, Jakarta Earwax atau serumen yang ada di telinga kerap dianggap sebagai kotoran telinga yang menjijikan. Padahal kehadiran earwax di liang telinga amat penting lho bagi kesehatan.
"Earwax bukan kotoran atau sesuatu yang menjijikan. Tuhan menciptakan earwax itu ada gunanya," kata Dr dr Harim Priyono SpTHT-KL (K) saat Health Liputan6.com temui beberapa waktu lalu di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.
Lebih lanjut, Harim mengungkapkan bahwa paling tidak ada dua manfaat earwax pada telinga. Pertama, menjaga keasaman liang telinga sehingga bagian tersebut bisa terhindar dari infeksi jamur.
Advertisement
"Lalu, earwax juga mengandung produk kelenjar serumen yang sifatnya dapat menghambat pertumbuhan bakteri," kata Harim yang praktik di Jakarta Ear and Hearing Center RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta ini.
Ditambahkan dari Cleveland Clinic, earwax juga berfungsi sebagai lapisan kedap air untuk saluran telinga. Lalu, serumen ini juga berperan dalam engeluarkan sel kulit mati dan kotoran lain dari telinga. Termasuk juga punya tugas 'menghalangi' kotoran dan debu masuk telinga.
Mengingat earwax punya fungsi yang baik maka tidak disarankan terlalu sering membersihkan telinga.
"Tindakan sehari-hari terlalu sering membersihkan telinga telinga itu tindakan salah," kata Harim.
Apalagi bila membersihkan telinga memakai cottonbud. Hal itu sangat tidak disarankan. Cottonbud yang kaku dan keras bila masuk terlalu dalam ke lubang telinga bisa membuat gendang telinga terluka bahkan sobek yang bisa ganggu fungsi pendengaran.
Â
Periksa Telinga ke THT Tiap 6 Bulan
Bila ingin membersihkan telinga lebih baik ke dokter spesialis THT dengan menggunakan alat yang tepat. "Cukup 6 bulan sekali diperiksakan telinga ke dokter THT. Terpenting cari interval untuk mengetahui kapan earwax menumpuk," lanjutnya.
Lebih lanjut, Harim menuturkan bahwa produksi earwax setiap orang berbeda-beda. Bahkan setiap telinga bisa berbeda. Maka dari itu, perlu mengetahui interval atau jarak pembersihkan earwax yang tepat agar tidak menumpuk.
Â
Advertisement
Cottonbud No, Soft Tissue Yes
Harim mengatakan bahwa ada juga orang yagn tidak senang dengan kondisi liang telinga yang basah seusai mandi. Untuk mengatasi hal tersebut, solusinya bukan dengan cottonbud tapi memaakai tisu lembut atau tisu kosmetik. Hal ini sesuai dengan saran WHO.
"Bilamana ingin menghilangkan air yang masuk ke liang telinga dengan menggunakan tisu lembut. Tisu itu dipilin lalu dimasukkan ke liang telinga. Fungsinya untuk menyerap air," tutur pakar otologi atau fisiologi telinga itu.
Penggunaan Tisu Lembut Tidak Akan Rusak Gendang Telinga
Jikapun tisu 'menabrak' gendang telinga, tidak akan sampai membuat bagian tersebut terluka. Beda halnya dengan cottonbud, kata Harim, yang bisa membuat gendang telinga rusak bahkan sobek bila terlalu semangat memasukkan benda itu ke liang telinga.
Seperti diketahui gendang telinga merupakan organ yang menerima getaran suara dari luar telinga dan meneruskannya ke tulang pendengaran di telinga bagian tengah. Walau berukuran kecil, fungsi gendang telinga dalam proses mendengar penting.Â
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)