Minum Air Kencing sebagai Obat, Begini Kata Dokter tentang Risikonya

Minum air kencing sebagai obat dipercaya bermanfaat, tapi benarkah aman? Begini kata dokter tentang risikonya bagi kesehatan dan mengapa praktik ini tidak disarankan secara medis.

oleh Aditya Eka Prawira Diperbarui 16 Mar 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2025, 07:00 WIB
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi,  Dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)
Minum air kencing sebagai obat masih jadi perdebatan. Begini kata dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH tentang risikonya, fakta medis, dan alasan mengapa praktik ini tidak dianjurkan untuk kesehatan. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Apakah minum air kencing sebagai obat benar-benar bermanfaat bagi kesehatan? Pertanyaan ini telah menjadi perdebatan panjang yang menggabungkan kepercayaan tradisional dengan pandangan medis modern. Beberapa budaya kuno mempercayai bahwa urine dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk berbagai penyakit, mulai dari jerawat hingga kondisi serius seperti HIV dan kanker. Namun, dunia medis justru menentang praktik ini karena tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dan berpotensi membahayakan kesehatan.

Klaim Tradisional vs. Pandangan Medis

Pendukung terapi urine beranggapan bahwa air kencing mengandung berbagai zat bermanfaat, seperti mineral, vitamin, hormon, dan antibodi. Bahkan, ada klaim bahwa beberapa obat farmasi dibuat dengan ekstrak urine. Namun, para dokter menekankan bahwa urine sebenarnya adalah produk limbah tubuh yang mengandung racun dan zat sisa metabolisme yang harus dibuang, bukan dikonsumsi kembali.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, menjelaskan bahwa ginjal berfungsi menyaring darah dan membuang zat-zat sisa melalui urine. 

"Darah yang masuk ke ginjal mengandung berbagai sisa metabolisme. Setelah disaring, zat-zat yang tidak diperlukan tubuh dikeluarkan melalui urine dengan jumlah lebih dari satu liter per hari," jelasnya. Oleh karena itu, minum air kencing sebagai obat dianggap sebagai kesalahan besar yang berpotensi merugikan kesehatan.

Promosi 1

Mitos dan Fakta tentang Minum Air Kencing sebagai Obat

Beberapa orang percaya bahwa urine dapat membantu menyembuhkan penyakit tertentu, tetapi menurut dr. Tunggul, anggapan ini sangat keliru dan berisiko. "Sangat aneh jika seseorang menganjurkan minum air kencing sebagai obat, padahal cairan ini mengandung racun yang harus dibuang oleh tubuh," tegasnya. Meskipun urine mungkin mengandung zat bermanfaat dalam jumlah kecil, risikonya jauh lebih besar daripada potensi manfaatnya yang belum terbukti secara ilmiah.

Selain itu, menggunakan urine sebagai pengobatan alternatif dapat menyebabkan keterlambatan dalam mendapatkan perawatan medis yang benar. Potensi paparan zat kimia berbahaya dan risiko reaksi alergi juga menjadi alasan kuat mengapa dokter tidak merekomendasikan praktik ini. Hingga saat ini, belum ada penelitian ilmiah yang cukup untuk membuktikan bahwa minum air kencing memiliki manfaat medis yang signifikan.

Fungsi Vital Ginjal dan Cara Menjaganya

Ginjal memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Beberapa fungsi utama ginjal antara lain:

  • Menyaring darah dan membuang zat sisa metabolisme
  • Mengatur keseimbangan elektrolit dan asam basa
  • Mengontrol tekanan darah
  • Membantu pembentukan sel darah merah
  • Berperan dalam kesehatan tulang

Agar ginjal tetap sehat, dr. Tunggul menyarankan untuk menghindari kebiasaan yang dapat membebani organ ini, seperti konsumsi obat-obatan tanpa resep dokter dan kurang minum air putih. Memenuhi kebutuhan cairan harian sangat penting agar ginjal dapat menjalankan fungsinya secara optimal. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya