Liputan6.com, Jakarta - Asam urat adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri sendi akibat penumpukan kristal asam urat di persendian. Untuk mengelola kondisi ini, penderita asam urat harus memperhatikan pola makan dengan menghindari makanan tertentu yang dapat memperburuk gejala.Â
Memahami makanan pantangan penderita asam urat sangat penting agar kadar asam urat tetap terkontrol dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca Juga
Mengapa Asam Urat Bisa Menumpuk di Tubuh?
Penumpukan asam urat terjadi ketika tubuh memproduksi asam urat dalam jumlah berlebihan atau ginjal tidak mampu membuangnya secara efektif. Akibatnya, kristal asam urat menumpuk di persendian dan menyebabkan peradangan serta rasa nyeri.Â
Advertisement
Oleh karena itu, menghindari makanan yang tinggi purin dan gula merupakan langkah utama dalam mencegah lonjakan kadar asam urat.
Menurut dr. Zaidul Akbar dan Sport Nutrition & Nutrigenomic Certified di Mayapada Tangerang, dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, pengendalian asam urat tidak hanya bergantung pada obat-obatan tetapi juga perubahan pola makan yang signifikan. Makanan tinggi purin, lemak jahat, dan gula harus dibatasi atau dihindari sepenuhnya.Â
Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk mendapatkan rencana diet yang sesuai dengan kondisi masing-masing individu.
Daftar Makanan Pantangan bagi Penderita Asam Urat
Berikut ini adalah beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita penyakit asam urat:
1. Jeroan
Salah satu faktor utama yang memicu peningkatan kadar asam urat adalah konsumsi makanan tinggi purin. "Makanan tinggi purin itu contohnya yang number one adalah jeroan, seperti ati dan ampla," kata dr. Mulianah kepada Health Liputan6.com dalam sebuah kesempatan.Â
Advertisement
2. Makanan laut tertentu (udang, kerang, teri)
Beberapa jenis makanan laut kaya akan purin. Pilihlah seafood rendah purin seperti salmon jika tetap ingin mengonsumsi makanan laut.
3. Daging merah (sapi, kambing, domba)
Daging merah memiliki kandungan purin yang tinggi. Meski demikian, dr. Mulianah menekankan bahwa daging merah bukan berarti tidak boleh dikonsumsi, tetapi dibatasi.Â
"Idealnya, 80 persen dari total konsumsi daging adalah daging putih, dan hanya 20 persen daging merah dalam seminggu," tambahnya.Â
Advertisement
4. Makanan olahan (salami, ham, sosis)
Makanan olahan tidak hanya tinggi purin tetapi juga mengandung lemak jahat yang dapat memperparah kondisi asam urat.
5. Minuman manis dan permen
Gula dan fruktosa dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan risiko penumpukan asam urat. dr. Mulianah menjelaskan bahwa pemanis seperti fruktosa bukan hanya menaikkan gula darah, tetapi juga kadar asam urat.Â
"Oleh karena itu, konsumsi produk kemasan dengan pemanis buatan harus dibatasi," ujar dr. Mulianah.Â
Dia juga menambahkan bahwa anak-anak pun kini banyak mengalami gangguan metabolisme akibat konsumsi pemanis buatan berlebihan.Â
Advertisement
6. Minuman beralkohol
Alkohol dapat menghambat pengeluaran asam urat oleh ginjal, menyebabkan akumulasi kristal asam urat di persendian.
7. Makanan yang mengandung ragi (tape, acar, roti tertentu)
Makanan dan minuman fermentasi seperti alkohol juga harus diperhatikan. Kandungan dalam makanan tersebut dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.Â
Oleh karena itu, penderita asam urat sebaiknya menghindari konsumsi makanan dan minuman fermentasi yang berlebihan.Â
Advertisement
8. Sayuran tinggi purin (asparagus)
Walaupun sayuran ini sehat, kandungan purinnya bisa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh jika dikonsumsi berlebihan.
9. Makanan tinggi lemak, terutama lemak jahat
Lemak jahat dapat memperburuk peradangan akibat asam urat.
Advertisement
10. Durian
Buah ini mengandung purin yang cukup tinggi, sehingga sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat.
Selain itu, dr. Zaidul Akbar juga menyarankan untuk mengurangi atau menghindari produk berbasis tepung seperti roti, kue, serta nasi putih dan gula pasir. Mengonsumsi makanan yang bersifat basa (alkaline forming food) juga penting untuk membantu menyeimbangkan kadar keasaman dalam tubuh.
Bagaimana Cara Mengendalikan Asam Urat?
Selain menghindari makanan pantangan bagi penderita asam urat, beberapa tips berikut dapat membantu mengontrol kadar asam urat secara optimal:
1. Minum cukup air putih
Dehidrasi dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Dr. Mulianah menyarankan pola konsumsi air 4-4-2 (4 gelas saat sahur, 4 gelas saat berbuka, 2 gelas sebelum tidur) untuk menjaga hidrasi tubuh.
2. Batasi konsumsi buah tinggi fruktosa
Beberapa buah seperti apel, pir, mangga, dan semangka mengandung fruktosa tinggi yang dapat meningkatkan risiko lonjakan kadar asam urat.
3. Jaga berat badan ideal dan rutin berolahraga
Berat badan berlebih bisa memperparah gejala asam urat. Aktivitas fisik yang rutin dapat membantu metabolisme tubuh dan mengurangi peradangan.
4. Kelola stres dengan baik
Stres berlebihan dapat memicu lonjakan kadar asam urat dalam tubuh. Teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi dapat membantu mengurangi stres.
5. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi
Mendapatkan rencana diet yang disesuaikan dengan kondisi tubuh sangat penting untuk memastikan manajemen asam urat yang optimal.
Dengan menerapkan pola makan yang tepat dan menghindari makanan pantangan bagi penderita asam urat, risiko lonjakan kadar asam urat dapat diminimalkan.Â
Perubahan gaya hidup yang sehat, seperti menjaga hidrasi, mengelola stres, dan berolahraga secara teratur, juga dapat membantu penderita asam urat menjalani hidup lebih nyaman tanpa gangguan nyeri sendi.Â
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis guna mendapatkan rekomendasi diet yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.Â
Advertisement
