Perkataan orangtua bisa berbekas mendalam di hati anaknya. Jika orangtua tanpa sengaja mengucapkan kata bodoh atau malas ke anak, segeralah minta maaf dan peluklah anak Anda. Jika tidak, anak itu akan menampilkan dirinya seperti yang diucapkan orangtua karena pikiran alam bawah sadarnya sudah memprogramnya.
Menurut Hipnotherapis Klinis Dra. MTh. Widya Saraswati, CCH, CT, perkataan dari orangtua itu bisa langsung diserap pikiran bawah sadar yang bisa membuat anak menampilkan diri seperti yang diucapkan anaknya.
"Pikiran bawah sadar itu sangat cerdas dan seperti anak kecil yang usianya di bawah delapan tahun. Dia (alam bawah sadar) tidak mengerti itu (pernyataan orangtua) merugikan. Jadi masuk ke alam bawah sadar tanpa dianalisa," kata Widya saat ditemui Liputan6.com, Sabtu (6/7/2013).
Dengan perkataan malas dan bodoh itu, lanjut Widya, masalah bisa muncul. Anak menjadi malas dan bodoh sesuai ucapan orangtua. "Anak tidak akan menganalisa apa yang disampaikan orangtuanya. Jika itu repetisi, terjadi berulang-ulang maka ia menjadi bodoh atau malas. Ia menampilkan diri sebagai orang yang bodoh," jelasnya.
Ia menjelaskan, pernyataan itu akan sangat berpengaruh jika disampaikan figur otoritas seperti ibu. Namun bagaimana jika ibu juga mengatakan kata `rajin` atau `pintar`, pikiran alam bawah sadar itu akan melihat mana yang sering diungkapkan.
"Jika orangtua mengatakan malas atau bodoh, minta maaflah maka akan berubah. Katakan maafkan mama atau bunda dan berikan pelukan dengan mengatakan kamu anak yang baik, rajin, mama sayang kamu. Itu penting," jelasnya.
Sebenarnya, tak hanya ucapan yang bisa memengaruhi anak di masa depannya. Apa yang anak rasakan, lihat, dan dengar bisa memengaruhinya.
"Untuk mencegah pada anak, jaga sikap, kata-kata, serta perilaku. Dan menyeleksi tontonan agar anak mudah menyerapnya. Menonton sinetron, membaca berita, bisa memengaruhi kita," katanya lagi.
(Mel/*)
Menurut Hipnotherapis Klinis Dra. MTh. Widya Saraswati, CCH, CT, perkataan dari orangtua itu bisa langsung diserap pikiran bawah sadar yang bisa membuat anak menampilkan diri seperti yang diucapkan anaknya.
"Pikiran bawah sadar itu sangat cerdas dan seperti anak kecil yang usianya di bawah delapan tahun. Dia (alam bawah sadar) tidak mengerti itu (pernyataan orangtua) merugikan. Jadi masuk ke alam bawah sadar tanpa dianalisa," kata Widya saat ditemui Liputan6.com, Sabtu (6/7/2013).
Dengan perkataan malas dan bodoh itu, lanjut Widya, masalah bisa muncul. Anak menjadi malas dan bodoh sesuai ucapan orangtua. "Anak tidak akan menganalisa apa yang disampaikan orangtuanya. Jika itu repetisi, terjadi berulang-ulang maka ia menjadi bodoh atau malas. Ia menampilkan diri sebagai orang yang bodoh," jelasnya.
Ia menjelaskan, pernyataan itu akan sangat berpengaruh jika disampaikan figur otoritas seperti ibu. Namun bagaimana jika ibu juga mengatakan kata `rajin` atau `pintar`, pikiran alam bawah sadar itu akan melihat mana yang sering diungkapkan.
"Jika orangtua mengatakan malas atau bodoh, minta maaflah maka akan berubah. Katakan maafkan mama atau bunda dan berikan pelukan dengan mengatakan kamu anak yang baik, rajin, mama sayang kamu. Itu penting," jelasnya.
Sebenarnya, tak hanya ucapan yang bisa memengaruhi anak di masa depannya. Apa yang anak rasakan, lihat, dan dengar bisa memengaruhinya.
"Untuk mencegah pada anak, jaga sikap, kata-kata, serta perilaku. Dan menyeleksi tontonan agar anak mudah menyerapnya. Menonton sinetron, membaca berita, bisa memengaruhi kita," katanya lagi.
(Mel/*)