Nelson Mandela Ingin Selalu di Samping Istrinya Machel

Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela tak ingin jauh dari istrinya Graca Machel yang membuatnya tentram.

oleh Melly Febrida diperbarui 08 Jul 2013, 12:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2013, 12:00 WIB
mandela-istri-130708-b.jpg
Saat suami sakit biasanya ia ingin selalu dekat dengan istrinya. Begitupula yang dilakukan Nelson Mandela. Mantan presiden Afrika Selatan itu tak ingin jauh dari istrinya Graca Machel. Kehadiran istrinya di sampingnya menentramkannya.

Machel selalu setia mendampingi di samping ranjang sang suami di rumah sakit. Ia selalu berada di samping Mandela untuk memberikan kekuatan dan kestabilan emosi.

"Madiba (panggilan Mandela) selalu ingin memastikan dekat dengannya. Ia (Machel) memberikan kestabilan emosi tidak hanya untuknya (Mandela) tapi juga untuk kami semua," ujar Asisten Pribadi Mandela Zelba La Grange seperti dikutip News24, Senin (8/7/2013).

The City Press melaporkan, sejak masuk rumah sakit Medi-Clinic Heart Hospital, Pretoria, Machel tak pernah meninggalkan Mandela lebih dari tiga jam. Ia rupanya tidur di samping tempat tidur Mandela dan pakaian serta barang-barang miliknya selalu diantarkan setiap minggu.

Pada Minggu (7/7/2013) Mandela sudah masuk hari ke-30 di rumah sakit. Ia sudah mendapat pengobatan untuk infeksi paru yang berulang.

Sementara itu, Sunday Times melaporkan, Machel dipandang sebagai wanita kuat di tengah-tengah pertempuran keluarga soal tempat peristirahatan dan warisan.

Uskup Agung Emeritus Desmond Tutu mengatakan, Machel merupakan wanita kuat bertubuh besar. Keanggunan Machel tergambar sebagai istri yang ramah, feminis, namun tak bisa dianggap enteng.

Machel memang selalu berada di samping Mandela. Ia bahkan tak meninggalkan Mandela ketika Presiden AS Obama bertemu dengan keluarganya pada pekan lalu.

Mandela terkena TB saat dirinya dipenjara selama 27 tahun dari tahun 1964, untuk menentang aturan pemerintah yang brutal. Sekarang, Mandela menderita infeksi paru-paru akut.

Tidak hanya itu, Mandela juga menderita gagal ginjal dan penyakit hati. Sebanyak 53 juta masyarakat Afrika Selatan cemas menunggu apa yang akan terjadi pada pahlawannya itu.

(Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya