Bermain memang hal yang paling menyenangkan, namun jika tidak berhati-hati dapat menyebabkan dampak buruk.
Seperti anak berusia 15 tahun di Ohio karena mainan sumpit tiup buatannya, bocah ini dilarikan ke ruang gawat darurat dikutip dari Livescience, Selasa (30/7/2013).
Saat mencoba meniup sumpit keluar, sumpit malah tertarik ke dalam saluran napas. Ketika tiba di ruang gawat darurat, anak itu sudah batuk selama tiga jam. Dirinya tidak mengakui ada benda tertelan, dalam hasil X-ray terlihat sumpit kecil bersarang di saluran napasnya.
Kasus ini menyoroti potensi bahaya dari blowguns untuk remaja, terutama ketika dibuat dengan menggunakan instruksi di Internet.
"Kebanyakan website yang menyediakan instruksi mengenai bagaimana membuat dan menggunakan blowguns tidak cukup memperingatkan tentang risiko senjata," kata para peneliti.
"Ini benar-benar setup untuk aspirasi benda asing," kata pakar telinga, hidung dan tenggorokan di Rumah Sakit Anak Nationwide di Columbus, Ohio, Dr Kris Jatana.
Ketika seorang anak menghirup udara dalam-dalam, pita suara mereka terbuka sepenuhnya, yang membuatnya lebih mudah untuk benda memasuki saluran udara.
Anak itu menjalani prosedur pembedahan di mana tabung dimasukkan ke tenggorokan untuk melihat benda-benda di jalan napas. Selama tiga bulan, para dokter melihat lebih banyak kasus anak laki-laki remaja (usia 14 dan 15) yang menghirup anak panah dari blowguns buatan sendiri.
Karena risiko mereka, blowguns seharusnya tidak digunakan oleh anak-anak atau remaja. Gejala aspirasi antara lain kesulitan bernapas, batuk, meludah atau batuk darah. (Mia/Igw)
Seperti anak berusia 15 tahun di Ohio karena mainan sumpit tiup buatannya, bocah ini dilarikan ke ruang gawat darurat dikutip dari Livescience, Selasa (30/7/2013).
Saat mencoba meniup sumpit keluar, sumpit malah tertarik ke dalam saluran napas. Ketika tiba di ruang gawat darurat, anak itu sudah batuk selama tiga jam. Dirinya tidak mengakui ada benda tertelan, dalam hasil X-ray terlihat sumpit kecil bersarang di saluran napasnya.
Kasus ini menyoroti potensi bahaya dari blowguns untuk remaja, terutama ketika dibuat dengan menggunakan instruksi di Internet.
"Kebanyakan website yang menyediakan instruksi mengenai bagaimana membuat dan menggunakan blowguns tidak cukup memperingatkan tentang risiko senjata," kata para peneliti.
"Ini benar-benar setup untuk aspirasi benda asing," kata pakar telinga, hidung dan tenggorokan di Rumah Sakit Anak Nationwide di Columbus, Ohio, Dr Kris Jatana.
Ketika seorang anak menghirup udara dalam-dalam, pita suara mereka terbuka sepenuhnya, yang membuatnya lebih mudah untuk benda memasuki saluran udara.
Anak itu menjalani prosedur pembedahan di mana tabung dimasukkan ke tenggorokan untuk melihat benda-benda di jalan napas. Selama tiga bulan, para dokter melihat lebih banyak kasus anak laki-laki remaja (usia 14 dan 15) yang menghirup anak panah dari blowguns buatan sendiri.
Karena risiko mereka, blowguns seharusnya tidak digunakan oleh anak-anak atau remaja. Gejala aspirasi antara lain kesulitan bernapas, batuk, meludah atau batuk darah. (Mia/Igw)