Lebaran rasanya tidak lengkap jika tidak dirayakan bersama keluarga. Alasan itulah yang membuat sebagian pasien di RSUD dr Murjani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, meminta pulang.
    Â
"Fenomena menjelang lebaran memang biasanya seperti itu. Banyak pasien yang ngotot minta pulang karena ingin berlebaran bersama keluarga di rumah. Mereka tetap bersikeras meski sudah dijelaskan bahwa mereka harus tetap dirawat," kata Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yuendri Irawanto di Sampit, seperti dikutip dari Antara, Rabu (7/8/2013).
Data di RSUD dr Murjani Sampit pada Rabu siang, jumlah pasien yang dirawat sebanyak 83 orang. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibanding kemarin yang totalnya mencapai 104 pasien. Artinya, ada 21 pasien yang memilih pulang dalam sehari.
Yuendri menjelaskan, sebagian besar pasien yang meminta pulang umumnya beralasan ingin merayakan lebaran di rumah. Karena itu pasien tersebut meminta pulang sambil berobat jalan di rumah hingga usai lebaran nanti.
"Tapi kami lihat juga kondisinya, kalau berisiko jika pasien pulang ke rumah, maka akan kami sampaikan kepada pihak keluarga seperti itu. Yang terjadi itu kadang mereka memaksa pulang, tapi mereka minta obat yang akan diminum selama di rumah, habis lebaran mereka masuk lagi," sambung Yuendri.
    Â
Secara umum, mantan Kepala Dinas Kesehatan Kotim ini mengatakan, hingga saat ini belum ada penyakit yang menonjol atau signifikan. Jenis penyakit yang sempat meningkat selama Ramadhan adalah diare, namun jumlahnya juga tidak sebanyak dibanding periode yang sama.
Penyakit diare rawan mewabah di musim pancaroba seperti sekarang ini. Untuk itu masyarakat diimbau waspada dan melakukan pencegahan dengan cara memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terkontaminasi bakteri atau kuman.
    Â
Meski saat ini jumlah pasien tidak mengalami lonjakan, pihak rumah sakit terbesar di kawasan Kotawaringin ini tetap waspada. Seluruh petugas selalu siaga jika terjadi lonjakan penyakit tertentu.
    Â
Selama libur lebaran pun, kata dia, pelayanan di rumah sakit tersebut tetap berjalan normal seperti biasa. Pemberian cuti bagi pegawai diatur secara bergantian dengan mempertimbangkan jumlah pegawai yang ada agar pelayanan kepada pasien tidak terganggu.
(Abd)
    Â
"Fenomena menjelang lebaran memang biasanya seperti itu. Banyak pasien yang ngotot minta pulang karena ingin berlebaran bersama keluarga di rumah. Mereka tetap bersikeras meski sudah dijelaskan bahwa mereka harus tetap dirawat," kata Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yuendri Irawanto di Sampit, seperti dikutip dari Antara, Rabu (7/8/2013).
Data di RSUD dr Murjani Sampit pada Rabu siang, jumlah pasien yang dirawat sebanyak 83 orang. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibanding kemarin yang totalnya mencapai 104 pasien. Artinya, ada 21 pasien yang memilih pulang dalam sehari.
Yuendri menjelaskan, sebagian besar pasien yang meminta pulang umumnya beralasan ingin merayakan lebaran di rumah. Karena itu pasien tersebut meminta pulang sambil berobat jalan di rumah hingga usai lebaran nanti.
"Tapi kami lihat juga kondisinya, kalau berisiko jika pasien pulang ke rumah, maka akan kami sampaikan kepada pihak keluarga seperti itu. Yang terjadi itu kadang mereka memaksa pulang, tapi mereka minta obat yang akan diminum selama di rumah, habis lebaran mereka masuk lagi," sambung Yuendri.
    Â
Secara umum, mantan Kepala Dinas Kesehatan Kotim ini mengatakan, hingga saat ini belum ada penyakit yang menonjol atau signifikan. Jenis penyakit yang sempat meningkat selama Ramadhan adalah diare, namun jumlahnya juga tidak sebanyak dibanding periode yang sama.
Penyakit diare rawan mewabah di musim pancaroba seperti sekarang ini. Untuk itu masyarakat diimbau waspada dan melakukan pencegahan dengan cara memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terkontaminasi bakteri atau kuman.
    Â
Meski saat ini jumlah pasien tidak mengalami lonjakan, pihak rumah sakit terbesar di kawasan Kotawaringin ini tetap waspada. Seluruh petugas selalu siaga jika terjadi lonjakan penyakit tertentu.
    Â
Selama libur lebaran pun, kata dia, pelayanan di rumah sakit tersebut tetap berjalan normal seperti biasa. Pemberian cuti bagi pegawai diatur secara bergantian dengan mempertimbangkan jumlah pegawai yang ada agar pelayanan kepada pasien tidak terganggu.
(Abd)