Liputan6.com, Jakarta - Masalah utang piutang adalah salah satu isu yang sering diperbincangkan dalam kehidupan sehari-hari, dan tidak jarang menimbulkan rasa kesal, frustrasi, atau bahkan kecemasan.
Ketika seseorang meminjamkan uang kepada orang lain dan hingga waktu yang disepakati, uang tersebut tidak kunjung kembali, perasaan kecewa bisa saja muncul.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Dalam kondisi seperti ini, kita pun bertanya-tanya, apa yang sebaiknya dilakukan? Apakah kita perlu marah, atau bahkan merasa dirugikan tanpa ada balasan yang pantas?
Ustadz Khalid Basalamah memberikan perspektif yang menarik mengenai masalah ini. Beliau menjelaskan bahwa masalah utang yang tidak dibayar tepat waktu sebenarnya memiliki hikmah yang besar bagi orang yang memberi pinjaman dengan ikhlas dan sabar.
Â
Saksikan Video Pilihan ini:
Ujian Hidup adalah Sarana Pembersihan Dosa
Banyak orang pernah menghadapi situasi serupa, yang sering menimbulkan rasa kesal atau khawatir sebab masalah utang yang tidak kunjung dibayar. Akan tetapi, kita mungkin bisa lebih menahan diri dan tidak perlu bersedih hati karena hal tersebut.
Setiap cobaan atau ujian dalam hidup, termasuk permasalahan utang. Ini menjadi cara Allah SWT untuk membersihkan dosa-dosa kita.Â
"Tentu saja, semua cobaan yang datang kepada kita sebagai orang Muslim di dunia, itu akan jadi pembersihan dosa. Semuanya, termasuk uang Antum yang tidak dibayar oleh orang lain," ucap Ustadz Khalid Basalamah dikutip dari YouTube Lentera Islam.
Perspektif ini sangat membantu kita dalam menghadapi setiap cobaan, karena hal tersebut menjadikan diri lebih sabar dan yakin bahwa segala ujian yang datang adalah bagian dari rencana-Nya untuk kebaikan kita.
Beliau juga menjelaskan mengenai pahala yang akan didapatkan oleh orang yang memberi utang, bahkan ketika utang tersebut tidak dibayar hingga jatuh tempo.
Advertisement
Pahala Berlipat bagi Pemberi Utang yang Ikhlas
Ustadz Khalid Basalamah menerangkan bahwasanya jika utang belum dibayar, maka orang yang memberi pinjaman akan mendapatkan pahala seperti bersedekah setiap hari dengan sebagian dari hartanya.Â
"Yang sudah saya bahasakan, khusus utang, siapa yang berutang, mengutangkan orang lain, kemudian tidak dibayar sampai jatuh tempo, dia seperti bersedekah setiap harinya setengah dari harta itu," katanya.
"Kalau sudah sampai jatuh tempo dan dia belum bayar, doublel pahalanya, gitu ya. Double, jadi seakan-akan kita sedekahkan setiap hari, double itu," sambungnya.
Hal ini membuktikan bahwa Allah SWT memberi balasan terbaik bagi orang yang sabar dan ikhlas dalam menghadapi utang yang belum dibayar dengan pahala berlipat ganda.Â
Maka dari itu, penting bagi kita untuk selalu berprasangka baik kepada Allah. Meskipun merasa dirugikan karena orang lain tidak membayar utang, namun kita harus melihatnya sebagai peluang untuk mendapatkan pahala lebih besar daripada yang diharapkan.
"Maka, mungkin kalau orang tidak utang dengan kita, maka kita tidak akan sedekah sebanyak itu, tidak dapat pahalanya. Bersangka baiklah dengan Allah," jelasnya
Dengan berprasangka baik kepada Allah, kita bisa mendapatkan ketenangan hati dan keyakinan bahwa segala ujian yang terjadi membawa kebaikan dalam hidup.