Dokter Ortopedi Indonesia Tak Kalah Hebat Lho dengan Luar Negeri!

Kemampuan dokter ortopedi di Indonesia saat ini setara dengan dokter-dokter di negara ASEAN.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Mei 2020, 21:32 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2013, 19:26 WIB
doktermuda-130319b.jpg
Ilustrasi dokter ortopedi

Kemampuan dokter ortopedi di Indonesia saat ini setara dengan dokter-dokter di negara ASEAN, demikian disampaikan Presiden Indonesian Hip and Knee Society atau Asosiasi Ahli Bedah Lutut dan Panggul Indonesia dr. Nicolaas C. Budhiparama, SpOT (K).

"Sebetulnya pasien bisa berobat di Indonesia untuk penanganan trauma atau rekonstruksi lutut, karena sangat penting bagi dokter bedah ortopedi untuk memonitor pasien sejak pembedahan hingga pulih kembali," ujar Nicolaas C. Budhiparama di Jakarta, seperti ditulis, Sabtu (24/8/2013).

Info dan jadwal dokter ortopedi Jakarta, selengkapnya.

Dengan begitu, lanjut Nicolaas, pasien Indonesia yang cenderung operasi di luar negeri dapat dikurangi. Demikian juga kasus komplikasi atau kegagalan akibat tidak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut saat kembali ke Indonesia dapat dikurangi.    Menurut Nicolaas, atlet merupakan profesi yang rentan mengalami cedera di bagian lutut, namun dokter harus melakukan pengobatan secara konservatif terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk operasi.    "Jangan terlalu gampang memutuskan untuk operasi, karena seorang dokter harus yakin bahwa hasil operasi bisa memulihkan kondisi atlet seperti sebelum cedera," kata Nicolaas.    Karena, lanjut Nicolaas, berdasarkan data yang terkumpul di Amerika Serikat, hanya 33 persen atlet yang kondisinya dapat kembali pulih seperti sebelum cedera pascaoperasi Anterior Cruciate Ligament (ACL) atau urat di dalam sendi yang menjaga kestabilan sendi lutut.    Selain itu, Nicoolas mengemukakan bahwa tuga seorang dokter bedah ortopedi bukan hanya sekedar membedah tulang, tapi juga mengobati trauma yang diakibatkan dari cedera tersebut, sehingga kerap membutuhkan kerja sama dari dokter spesialis di bidang lain, seperti rehabilitasi.    Dengan melakukan pengobatan di Indonesia, Nicolaas menyampaikan bahwa pasien atau atlet dapat melakukan rehabilitasi pascaoperasi dengan maksimal, karena hasil operasi terlihat bukan setelah dilakukan operasi, namun perawatan pascaoperasi hingga beberapa tahun ke depan.(Fit/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya