Rumah sakit di China mendapat serangan bertubi-tubi karena mencari darah perawan untuk kepentingan penelitian virus papiloma. Darah perawan diperlukan untuk membandingkan rendahnya penularan virus ini pada perempuan yang belum pernah berhubungan seksual.
Namun aksi rumah sakit ini justru diprotes karena dianggap menghina dan merendahkan kaum perempuan.
Seperti diberitakan the China Daily, The Peking University Hopsital Cancer memerlukan darah perawan dari 100 orang gadis berusia 18 sampai 24 tahun untuk penelitian ini.
Meski diprotes, pihak rumah sakit santai menanggapi hal tersebut, dan mengatakan ini akan tetap dilakukan mengingat darah perawan lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi dengan HPV.
"Ini sejalan dengan praktik internasional, untuk mengumpulkan sampel darah perawan perempuan. Ini berfungsi sebagai kontrol zat negatif dalam penelitian HPV, mengingat bahwa risiko tertular HPV sangat rendah di antara perempuan yang belum pernah melakukan hubungan seksual," kata juru bicara Guan Jiuping, seperti dikutip China Daily, Senin (23/9/2013)
Meski banyak menerima makian, tidak sedikit orang ikut membela rumah sakit tersebut terhadap aksi yang dilakukannya. "Orang yang mengutuk pada dasarnya mereka belum memahami keseluruhan cerita, pelajari beberapa ilmu pengetahuan dan rasional, daripada mengkritik orang lain," kata salah seorang pembela rumah sakit itu.
Keperawanan seorang gadis secara tradisional dilihat sebagai prasyarat untuk menikah di China, dan saat ini banyak orang Cina lebih menyukai istrinya menjadi perawan.
Hal ini penting dikaitkan dengan keperawanan, dikombinasikan dengan kebiasan seksual dalam beberapa dekade terakhir. Demi keperawanan bahkan kini banyak praktik operasi yang memungkinakan seorang wanita tampil kembali menjadi perawan.
(Adt/Igw)
Namun aksi rumah sakit ini justru diprotes karena dianggap menghina dan merendahkan kaum perempuan.
Seperti diberitakan the China Daily, The Peking University Hopsital Cancer memerlukan darah perawan dari 100 orang gadis berusia 18 sampai 24 tahun untuk penelitian ini.
Meski diprotes, pihak rumah sakit santai menanggapi hal tersebut, dan mengatakan ini akan tetap dilakukan mengingat darah perawan lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi dengan HPV.
"Ini sejalan dengan praktik internasional, untuk mengumpulkan sampel darah perawan perempuan. Ini berfungsi sebagai kontrol zat negatif dalam penelitian HPV, mengingat bahwa risiko tertular HPV sangat rendah di antara perempuan yang belum pernah melakukan hubungan seksual," kata juru bicara Guan Jiuping, seperti dikutip China Daily, Senin (23/9/2013)
Meski banyak menerima makian, tidak sedikit orang ikut membela rumah sakit tersebut terhadap aksi yang dilakukannya. "Orang yang mengutuk pada dasarnya mereka belum memahami keseluruhan cerita, pelajari beberapa ilmu pengetahuan dan rasional, daripada mengkritik orang lain," kata salah seorang pembela rumah sakit itu.
Keperawanan seorang gadis secara tradisional dilihat sebagai prasyarat untuk menikah di China, dan saat ini banyak orang Cina lebih menyukai istrinya menjadi perawan.
Hal ini penting dikaitkan dengan keperawanan, dikombinasikan dengan kebiasan seksual dalam beberapa dekade terakhir. Demi keperawanan bahkan kini banyak praktik operasi yang memungkinakan seorang wanita tampil kembali menjadi perawan.
(Adt/Igw)