Dibanding hepatitis A dan B, hepatitis C memiliki tingkat keparahan yang tinggi. Karena virus hepatitis C ditularkan lewat darah yang menyebabkan infeksi.
Meskipun sebagian besar penderita hepatitis C adalah pengguna narkoba suntik, tapi benda tajam lainnya seperti gunting kuku, alat cukur dan sikat gigi tidak luput dari risikonya.
Seperti disampaikan oleh Dokter Spesialis penyakit dalam dari RS Pondok indah, dr Femmy Nurul Akbar, SpPD KGEH beberapa waktu lalu. Menurutnya, hepatitis C umumnya menular melalui kontak darah.
"Kasus terbanyak yang ditemui adalah pecandu narkotika yang menggunakan jarum suntik, yaitu sebesar 60 persen. penularan lain yaitu melalui transfusi darah (10 persen), kontak seksual (15 persen), okupasional (4 persen) dan hemodialisa atau cuci darah, tato, dan transmisi ibu ke ke fetuf (1 persen)," kata Femmy, seperti ditulis Senin (30/9/2013).
Meskipun begitu, Femmy mengatakan bahwa virus hepatitis C dapat bertahan pada permukaan benda-benda di sekeliling pada suhu ruangan seama 16-72 jam. Hal ini membuat virus tersebut dapat saja ditularkan melalui penggunaan bersama alat cukur, sikat gigi dan gunting kuku.
Untuk itu, diagnosa atau pemeriksaan sangat penting. Apalagi gejala hepatitis ini umumnya tidak dirasakan penderitanya.
"Diagnosa hepatitis C dilakukan berdasarkan gejela klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang meliputi tes darah, skrining serologi antibodi HCV (virus hepatitis C) dan pemeriksaan ultrasonografi hati untuk melihat apakah hati berfungsi dengan normal. Jika ditemukan kerusakan fungsi hati, maka orang yang bersangkutan positif hepatitis C," ungkap Femmy.
(Fit/Igw)
Meskipun sebagian besar penderita hepatitis C adalah pengguna narkoba suntik, tapi benda tajam lainnya seperti gunting kuku, alat cukur dan sikat gigi tidak luput dari risikonya.
Seperti disampaikan oleh Dokter Spesialis penyakit dalam dari RS Pondok indah, dr Femmy Nurul Akbar, SpPD KGEH beberapa waktu lalu. Menurutnya, hepatitis C umumnya menular melalui kontak darah.
"Kasus terbanyak yang ditemui adalah pecandu narkotika yang menggunakan jarum suntik, yaitu sebesar 60 persen. penularan lain yaitu melalui transfusi darah (10 persen), kontak seksual (15 persen), okupasional (4 persen) dan hemodialisa atau cuci darah, tato, dan transmisi ibu ke ke fetuf (1 persen)," kata Femmy, seperti ditulis Senin (30/9/2013).
Meskipun begitu, Femmy mengatakan bahwa virus hepatitis C dapat bertahan pada permukaan benda-benda di sekeliling pada suhu ruangan seama 16-72 jam. Hal ini membuat virus tersebut dapat saja ditularkan melalui penggunaan bersama alat cukur, sikat gigi dan gunting kuku.
Untuk itu, diagnosa atau pemeriksaan sangat penting. Apalagi gejala hepatitis ini umumnya tidak dirasakan penderitanya.
"Diagnosa hepatitis C dilakukan berdasarkan gejela klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang meliputi tes darah, skrining serologi antibodi HCV (virus hepatitis C) dan pemeriksaan ultrasonografi hati untuk melihat apakah hati berfungsi dengan normal. Jika ditemukan kerusakan fungsi hati, maka orang yang bersangkutan positif hepatitis C," ungkap Femmy.
(Fit/Igw)